Ara menatap layar ponselnya yang berdering, Rio menelepon? Kebiasaan, sudah di sekolah malah menelepon. Ara mengedarkan ke sekelilingnya, tak ada Rio. Lalu? Ia pun menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan di ponselnya. "Halo.."
'Pagi..'
"Kamu ngapain nelpon? Sekarang lagi dimana?" tanya Ara langsung.
'Ra hari ini aku nggak masuk dulu. Ini mau anter Gab ke bandara nanti siang. Ada banyak urusan juga ke kantor papa bareng Gab nanti sebelum dia berangkat.'
"Ohh, ya udah." kata Ara sambil melanjutkan langkahnya
'Nanti siang aku jemput kamu sama Acha buat ikut ke bandara ya.'
"Oke. Aku mau ke kelas nih."
'Ya udah bye..'
"Oke bye."
'Kok nggak dimatiin..'
"Kamu aja yang matiin."
'Dih kamu aja gih yang matiin.'
Akhirnya Ara mencibir kemudian "Ya udah deh nih aku matiin ya. Bye."
'Yah dimatiin.' gumam Rio sebelum sambungan telepon benar-benar di putus oleh Ara. Ara hanya tersenyum dan kini langkah kakinya sudah berhenti tepat di depan kelasnya.
⭐⭐⭐
Rio terkekeh sendiri setelah berbicara di telepon dengan kekasihnya itu, dan Gabriel yang sedang berada di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Begini ya ternyata gaya pacaran mereka..
"Ngapain geleng-geleng?"
Gabriel mengerjap kemudian menahan tawa "Nggak pa-pa.." sahutnya.
"Nanti siang gue aja yang jemput Acha sekaligus Ara di sekolah. Pesawat lo jam 2 berangkat kan? Itu juga kalo nggak delay." kata Rio.
Gabriel hanya mengangguk "Ya udah, urus aja sama lo." sahut Gabriel. Kini mereka tengah dalam perjalanan menuju kantor pusat sang ayah yang berada di Jakarta. "Oh ya, lo yakin bakal nganter Acha setiap dia terapi?"
Rio mengangguk "Hm, jadwal dia tiap hari selasa sama sabtu kan?"
"Iya, Ara nggak pa-pa kalau lo nganter Acha?"
"Gue udah bilang." sahut Rio santai.
⭐⭐⭐
Sudah saatnya pulang sekolah, dan Rio sudah sibuk mengirimkan pesan pada ponsel Ara. Kira-kira seperti ini..
Ra buruan keluar..
Ra udh balik belom?
Ra aku udh di parkiran nih
Ra keburu telaat nihh,
takut Gab keburu berangkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen Love Story
Novela JuvenilAra itu... "Anak Haram" katanya. Menyakitkan ya? Dia dibenci oleh kedua kakak laki-lakinya sejak kecil. Tapi semakin dewasa satu kakaknya itu menyayanginya, sekarang hanya sisa satu kakaknya yang masih membencinya. Tapi kebencian kedua kakaknya pada...