"Gab..."
Gabriel menoleh, ia baru saja sampai dirumah. Ah, ia memang sudah diperbolehkan pulang. Ia tidak memiliki sakit apapun, kemarin memang hanya sedikit shock aja terlebih kepalanya pusing. Dan hari ini ia memang sudah merasa baikan.
"Hmm.." sahutnya.
"Mama mau tanya satu hal..." wajah Ibu Gabriel itu nampak menjadi sangat serius.
Gabriel tersenyum "Tanya saja..." sahutnya.
"Ini soal Ara... Apa benar dia pacar adikmu?" tanyanya. Gabriel pun menghela nafas kemudian mengangguk pelan.
"Kamu kenapa tidak memberitahu ini padaku dan Papamu? Kau menyukai Ara?"
Gabriel mengangguk "Tadinya begitu, tapi kurasa aku tidak bisa. Mereka saling mencintai. Aku tidak bisa egois lagi. Ma, bagaimana jika pertunangan di lanjutkan tapi aku digantikan oleh Rio?"
"Lalu, bagaimana denganmu.. Gab?!"
"Aku tidak ingin Rio semakin membenciku, Ma..."
⭐⭐⭐
Hari ini akhirnya datang juga, Nyonya dan Tuan keluarga Haling itu akhirnya bisa meluangkan sedikit waktu mereka untuk berdiam di Indonesia dan mereka memutuskan untuk mengunjungi kediaman keluarga Nuraga.
Kini mereka semua berkumpul di ruang tengah keluarga Nuraga. Disana ada Cakka, Alvin, Ara juga Tuan dan Nyonya rumah itu. Dan yang bertamu juga ada Tuan dan Nyonya Haling, Gabriel dan Rio.
"Oh ya, Cakka dengan Gabriel seumuran kan? Cakka.. Kamu lanjut kemana?"
"Ah.. Saya ambil business di Nanyang..."
"Singapore? Ah bagus itu..."
"Tapi lebih beruntung Gabriel..." kata Cakka sambil melirik ke arah Gabriel yang juga tersenyum "Saya daftar disana nggak diterima. Haha..."
"Ahh.. Kuliah dimana sama saja, yang penting kalian giat belajarnya."
Andreas -Ayah Ara- tersenyum, "Oh ya, kita mulai saja pembicaraan kita yang utama.." dan diangguki oleh Melisa.
"Ah ya, saya juga mau bicara soal pertunangan Gabriel dengan Ara. Jadi bagaimana?" ujar Tuan Haling itu.
Melisa melirik ke arah Ara kemudian melirik ke arah Gabriel "Bagaimana. nak?" ia menatap Gabriel lekat.
Rio menegang. Ia mengepal tangannya kuat-kuat. Ia benci situasi seperti ini. Ia benci semua orang yang ada disini. Sedangkan Gabriel kini tengah menghela nafas sebelum menjawab "Saya mau minta maaf sebelumnya, karna saya rasa pertunangan saya sama Ara tidak bisa dilanjutkan.." tuturnya.
"Ah.. Apa ini karena Ara sudah berpacaran dengan nak Rio?" tanya Melisa.
Rio menoleh, menatap lekat Ibunda Ara itu. Jadi apa Ara sudah memberitahu kedua orang tuanya?
"Jadi gini, kalau seandainya saya sudah tahu sejak awal tentang ini, mungkin saya akan menjodohkan Ara dengan anak bungsumu itu, Ivona.."
Ivona tersenyum tipis "Ya, saya juga baru tahu hal ini. Dan Gabriel menyarankan pertunangan ini tetap berlanjut tapi digantikan dengan Rio. Bagaimana Ara?"
Rio meneguk ludah dan keduanya pun bertatap-tatapan. Ara dan dirinya. Akhirnya., rintangan ini akan berakhir indah.
"A-aku sih terserah mama aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen Love Story
Ficção AdolescenteAra itu... "Anak Haram" katanya. Menyakitkan ya? Dia dibenci oleh kedua kakak laki-lakinya sejak kecil. Tapi semakin dewasa satu kakaknya itu menyayanginya, sekarang hanya sisa satu kakaknya yang masih membencinya. Tapi kebencian kedua kakaknya pada...