“Ma...Coba lihat ini!”
Bu Vicky sedang duduk membereskan kardus-kardus lain yang ia dapat dari membereskan gudang tadi.
Vinny mendekati mamanya, lalu menyerahkan album foto itu. Bu Vicky menaruh kardus yang ada di tangannya, lalu mengambil album itu.
“Wah Vin...!!!” seru bu Vicky kaget sekaligus gembira, “ketemu di mana? Udah lama loh mama cari-cari album ini. Rupanya di lemari kamu ya? Ngga nyangka ya?”
Vinny duduk di dekat mamanya.
“Vinny juga ngga tahu ma.”
“Kamu sih jarang beresin lemarinya,” sahut bu Vicky, “untung aja ngga kena rayap loh.”
Bu Vicky mengambil kain lap basah lalu membersihkan bagian depan album foto itu, tak lama bu Vicky mulai membuka album itu.
Bu Vicky tersenyum melihat foto-foto Vinny waktu masih kecil, umur Vinny di foto itu mungkin sekitar 5 tahunan, tepatnya waktu Vinny masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Vinny juga terlihat penasaran, ikut tersenyum melihat foto-fotonya itu.
“Lucu banget kamu Vin waktu kecil!” seru bu Vicky.
“Sekarang juga masih lucu kok.”
Halaman demi halaman, foto demi foto dilihat mereka dengan seksama, sepertinya mereka sangat menikmati menyaksikan lagi kejadian-kejadian kenangan yang terkandung dalam foto-foto tersebut.
“Vin, inget ngga foto ini?”
Bu Vicky menunjukkan sebuah foto masa kecil Vinny, lebih tepatnya foto Vinny bersama teman-temannya saat di taman kanak-kanak. Di dalam foto itu, Vinny bersama teman-teman sekelasnya waktu TK berjejer di depan sebuah sekolah taman kanak-kanak dengan dua orang guru menemani mereka, satu di sebelah kiri dan satunya lagi di sebelah kanan.
Vinny melihat foto itu dan tertawa sangat puas saat melihat lucunya ia saat masih kecil itu. Di foto itu Vinny memakai topi seragam dan pakaian berwarna kuning kotak-kotak. Rambut Vinny masih dikepang dua dan menunjukkan senyum yang sangat manis di foto itu
“Wah ma, ini kan Vinny masih TK,” Vinny menunjuk fotonya yang sedang memegang tas biru, “ternyata lucu juga ya.”
“Iya,” jawab bu Vicky, “kamu emang lucu waktu kecil Vin.”
“Vinny ngga nyangka, foto ini masih ada ya?”
“Tentu aja masih ada. Mama kan selalu simpan foto-foto kita,” kata bu Vicky, “cuma, mama lupa ditaruh di mana album ini? Eh, ternyata ada di tempat kamu Vin.”
Vinny masih memperhatikan satu per satu wajah-wajah yang ada di foto itu sambil tersenyum kecil. Sesekali Vinny mencoba mengingat siapa saja yang ada di foto itu. Tidak ada yang dia ingat kecuali satu foto cowok yang ada di foto itu, dan tentu saja ada satu orang yang paling diingatnya itu adalah sahabatnya.
“Yang paling kanan ini Zico kan ma?” Vinny memperlihatkan ke mamanya foto yang ia tunjuk itu. Zico berdiri tegak di pojok kanan dalam foto itu. Zico yang saat itu benar-benar gendut, terlihat sekali ia memaksakan diri tegak dengan pandangan lurus ke depan padahal Zico kesulitan menahan berat badannya.
“Iya,” jawab bu Vicky sambil tersenyum, “dia dulu gendut ya?”
Vinny dan mamanya tertawa.
“He...he...Iya....” kata Vinny tersipu, “kalo diinget lucu juga ya, sekarang dia kurus banget ya?”
“Iya ya Vin,” bu Vicky menyahut setuju, “bener-bener lucu ya kalo diinget-inget. Oh ya Vin, kamu inget kan waktu kecil kamu suka diusilin sama temen-teman kamu, sampai pulang nangis terus?”

KAMU SEDANG MEMBACA
First Kiss
RomanceSemua berawal dari sebuah ramalan. Dengan bantuan sahabatnya, Zico. Vinny mencari first kissnya yang merupakan jodohnya. Siapa first kissnya? Jacky, sang playboys yang romantis. Ferdi dan Ferry, si kembar yang punya bengkel motor. Andy, cowok yang s...