First Kiss

Yuki...

Semua bergabung mengobrol bersama Yuki.

“Kemana aja selama ini?” tanya Karen dengan cerewet, “menghilang pas TK trus tiba-tiba muncul pas reuni.”

“Gue cuma pindah doang kok,” jawab Yuki, “lagian waktu itu bokap kerjaannya pindah-pindah terus sih. Jadi mau ngga mau pindah.”

“Trus tahu dari mana acara ini?” tanya Devi.

Yuki menunjuk Ferdy yang sedang mengobrol sama Doni.

“Gue ketemu dia waktu di Bandung,” jawab Yuki, “temen Ferdy ternyata sepupu jauh gue. Ketemu waktu di rumah sakit.”

“Begitu?” tanya Karen.

“Iya.”

“Parah deh...” sahut Devi agak histeris, “ada gosip...”

“Gue tahu,” potong Yuki. “Gue meninggalkan? Emang waktu itu gue kecelakaan, tapi syukur banget gue sekeluarga masih selamat.”

“Begitu....”

Zico dan Vinny berada di tempatnya sedang memakan puding coklat yang sangat disukai Zico.

“So?” kata Zico, “jadi gimana non?”

“Udah bisa dipastiin Jacky adalah first kiss gue.”

“Oh ya?”

“Dan gue pikir mateng-mateng, kayaknya udah ngga ada salahnya gue terima Jacky jadi cowok gue hari ini. Seperti yang gue janjiin sama dia.”

“Oh...”

“Kenapa kayak ngga semangat jawabnya?”

“Ngga apa-apa sih.”

“Tapi Co...” kata Vinny perlahan, “sebenernya ada satu hal lagi yang masih jadi tanda tanya besar Co...”

Zico menelan puding keduanya.

“Maksud lo?” katanya dengan mulut penuh puding.

“Jujur ya Co,” jawab Vinny, “ini soal pengirim surat misterius itu.”

“Non, bukannya lo udah nemu first kiss lo itu, trus kenapa masih mau tahu hal kayak gitu lagi?”

Vinny mengelengkan kepalanya.

“Bukan gitu Co,” kata Vinny, “gue pengen tahu aja. Lo tahu yang gue maksud kan? Sekarang ada dua orang ditempat ini yang gue curigain loh.”

Zico menatap Vinny tertarik.

“Oh ya?” tanya Zico, “siapa?”

Vinny mencoba medekati telingga Zico untuk membisikkannya.

“Yuki atau Yandi?”

“Yandi?” kata Zico kaget, “siapa...Eh....”

Zico mengerti maksud Vinny.

“Andi itu Yandi?” tanya Zico kaget, “dia toh anak bu Desiana?”

Vinny mengangguk.

“Jadi menurut lo mereka berdua?”

“Mmmm....” Vinny berpikir lagi, “entahlah....Tapi gue yakin salah satu dari mereka berdua.”

“Kenapa ngga nanya langsung?” saran Zico, “kebetulan dua-duanya ada di sinikan?”

“Enak aja...????” protes Vinny, “tar kalo gue nanya dan salah, gue malu sendiri deh. Ngga mau...Ngga mau....”

“Ngga mau apa?”

Yuki sudah ada di samping mereka sekarang.

“Eh...” Vinny kaget saat melihat Yuki di hadapannya, “bikin kaget aja nih.”