Tamu Tak Diundang

8.8K 170 3
                                    

Tidaklah sulit buat Zico buat mengumpulkan informasi tentang teman-teman TK-nya dulu. Yang sulit adalah menetapkan waktunya. Ada yang hanya bisa siang, ada yang hanya bisa malam. Ada pula yang tidak bisa hadir sama sekali karena berada di luar kota atau memang karena malas.

Dari data yang dikumpulkan Zico dapat dilihat bahwa dari 30 temannya di TK itu hanya separuhnya saja yang bisa hadir di acara reuni itu.

“Cuma lima belas orang?” kata Vinny agak kecewa.

“Ya, lumayan lah non.”

“Gimana bisa ungkapin kasus ini.”

“Kasus???”

“Iya, tentang siapa kisser gue itu?”

“Waduh neng...” protes Zico, “udah syukur lo gue kumpulin semua orang dalam waktu satu hari. Hebat banget kan gue?”

“Ya kan karena Facebook dan Twitter.”

“Nah, lo tahu,” kata Zico, “kagak jadi bikin?”

“Males...”

“Males dipelihara,” protes Zico, “pelihara ayam tuh biar bisa digoreng nanti. Lagian tahun 2011 ini, mungkin cuma lo aja cewek yang ngga punya facebook.”

“No comment.”

“Hp lo aja jadul sekali.”

“Sekali lagi no comment.”

Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari luar rumah.

Vinny lalu keluar dari ruang tamu menuju pagar rumahnya yang selalu terlihat bersih dan biru...

Cowok yang berdiri di depan pagar rumah Vinny itu tidak asing lagi buat Vinny. Vinny mendekati Cowok yang sedang tersenyum lebar.

“Fer?” kata Vinny, “kenapa ngga mencet bell aja?”

“Gue ngga tahu.”

“Ya udah,” Vinny membuka pintu pagarnya, “ayo masuk!”

“Ah...Ngga usah Vin.”

“Loh kok?”

“Gue kesini cuman mau minta maaf aja ngga udah bohongin lo kemaren.”

Vinny lalu sadar tentang siapa cowok di depannya itu.

“Lo Ferdy?”

“Iya.”

“Ya ampun...” kata Vinny sambil memukul kepalanya sendiri, “beneran deh, gue belom bisa bedain lo berdua. Tampilan sama, suara sama, postur tubuh sama. Gue ngga bisa bedain lo berdua.”

“Ngga apa-apa kok,” jawab Ferdy, “sorry ya. Gue bener-bener ngga enak nih. Gue udah keterlaluan.”

“Udah lagi... Ngga apa-apa,” ajak Vinny, “udah, ayo masuk dulu!”

Ferdy mengeleng.

“Beneran ngga usah kok,” kata Ferdy lagi, “gue juga mau minta maaf kemaren ngga jadi nonton. Kalo kemaren temen gue...”

“Gue tahu kok.”

“Syukur deh,” kata Ferdy lega. Ferdy lalu tersenyum, “boleh dong kita jadiin nontonnya?”

“Oh, kenapa ngga?”

“Eh...Siapa nih?”

Kata Zico yang tiba-tiba keluar.

“Eh Fer...”

“Ferdy?” lanjut Vinny.

“Ya emang maksud gue Ferdy,” kata Zico sambil menyalami Ferdy, “udah lama ya ngga ketemu?”

First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang