Vinny pergi ke toko buku di sebuah mall di dekat rumahnya. Rencananya, ia ingin membeli beberapa komik atau novel untuk dibaca malam ini.
Seperti biasa, saat sampai ke toko buku, pandangan pertamanya selalu langsung terpaut kepada rak buku New Release atau Best Seller. Tapi kalau, di rak-rak itu tidak ada buku yang ia suka, ia akan langsung menuju tempat komik.
Vinny sangat suka komik lepas atau satuan dibanding komik berseri. Karena menurutnya komik berseri terlalu lama dan bisa membuat dia selalu penasaran karena harus menunggu sebulan lagi baru terbit lanjutannya. Lagipula komik lepas lebih banyak tentang cinta.
Saat pandangannya sedang asyik menjelajahi judul-judul kecil yang terpampang di setiap komik itu, Vinny teralihkan oleh suara cowok yang ada dibelakangnya.
“Sori...” kata cowok itu.
Vinny menoleh melihat cowok yang ada di hadapannya.
Setidaknya, ada tiga hal yang membuat Vinny terpesona dengan cowok yang ada di hadapannya saat ini:
1. Senyuman cowok itu manis sekali.
2. Cowok itu tinggi, putih, hidung mancung, dan rambut rapi.
3. Cowok itu tipe Vinny banget.
Walau tidak telalu menunjukkannya, Vinny cukup kaget sekaligus menjadi sedikit grogi melihat ada seorang cowok yang menurut kategori Vinny ‘cowok manis’ tiba-tiba ada di hadapannya.
“Ya...” kata Vinny perlahan.
“Apa gue kenal lo ya?” tanya cowok itu sambil mengingat-ingat.
“Jujur aja, kalo gue ngga kenal lo.”
“Oh ya?”
Vinny pun terlihat berpikir mencoba mengingat siapa cowok manis di hadapannya itu. Walau sebenarnya ia tidak peduli ia kenal cowok itu atau tidak? Yang terpenting buat Vinny adalah cowok itu manis.
“Lo pernah sekolah di TK Kusuma Bangsa ngga?” tanya cowok itu lagi dengan agak ragu.
Vinny agak kaget sekaligus bingung.
“Iya...” kata Vinny perlahan, “lo tahu dari mana?”
Cowok itu tertawa kecil.
“Iya...Iya...Iya...” kata Cowok itu lagi, “ngga salah lagi, lo pasti Vinny? Betulkan?”
Vinny masih tidak bisa mengenali cowok itu.
“Lo kok bisa tahu nama gue?”
“Lupa ya?”
Vinny mengangguk.
“Waktu TK kan kita sering dijodohin tahu?”
“Masa?”
“Masih ngga inget?”
Cowok itu menatap Vinny seakan menanti jawaban Vinny. Vinny sendiri benar-benar tidak ingat siapa ia itu? Semakin Vinny berusaha sangat keras untuk mengingatnya, semakin bingung Vinny dibuatnya.
“Gue nyerah...” kata Vinny sambil mengangkat tangannya, “lo siapa sih?”
“Gue temen TK lo.”
“Gue tahu, tapi siapa?”
Cowok itu tersenyum lagi.
“Masih ngga tahu ya?”
“Ayolah!!” kata Vinny agak tidak sabar.
“He...He....” cowok itu ketawa terbahak, “jangan marah-marah kali!”

KAMU SEDANG MEMBACA
First Kiss
Roman d'amourSemua berawal dari sebuah ramalan. Dengan bantuan sahabatnya, Zico. Vinny mencari first kissnya yang merupakan jodohnya. Siapa first kissnya? Jacky, sang playboys yang romantis. Ferdi dan Ferry, si kembar yang punya bengkel motor. Andy, cowok yang s...