Hari yang ditunggu datang juga.
Reuni yang diadakan di TK mereka dulu akhirnya tiba waktunya. Zico, si kembar, Vinny dan Karen sudah berkumpul di tempat yang mereka sudah siapkan dari semalam.
Akhirnya gosip tentang salah satu dari si kembar Ferdy dan Ferry meninggal pun lenyap bersamaan mereka bisa datang berdua. Tampaknya pun Ferdy benar-benar mulai akrab dengan Karen jika melihat bagaimana mereka bersama.
Makanan catering yang dipesan pun sudah diantar. Bangku-bangku sudah ditata rapi. Dekorasi sederhana telah tersusun. Yang tersisa hanya tamu-tamu yang belum datang.
Vinny dan Zico menjadi penyambut di depan pintu.
Seorang cowok gemuk berdadan ala koboi namun tidak memakai topinya mendekat ke arah mereka. Kemeja merah kotak-kotak plus celana levis tebal membalut tubuhnya itu.
“Wah...Wah...Wah...” cowok itu menunjuk ke arah Vinny dan Zico bergantian. “lo berdua jadian ya????”
“Ah...Ngga kali,” sapa Zico sambil tertawa. Zico menegok ke Vinny yang seperti biasa tidak bisa mengingat siapa cowok di depannya itu, “lo lupa sama Tonny?”
“Dia lupa?” sahut Tonny, “ya ampun...Oh ya gimana kabarnya?”
“Baik,” kata Vinny, “ayo masuk dulu!”
“Udah ada siapa aja di dalam?”
“Baru Karen, Ferry ma Ferdy tuh...” kata Zico, “masuk aja, tar kita ngobrol-ngobrol lagi di dalam.”
“Oke deh...”
Tonny masuk dan disambut oleh si kembar dan Karen.
Tak lama sekitar empat orang cewek juga berjalan ke arah Vinny dan Zico. Empat cewek modis, mengenakan pakaian dengan warna sama, rambut mereka rata-rata hitam, salah satu memakai kaca mata besar berjalan bagai di catwalk mendekati mereka.
“Siapa aja mereka Co?” bisik Vinny.
“Mmm...Cintya, Riska, Devi, trus....” Zico mencoba mengingat-ingat. “Bella....”
“Lo hebat banget bisa inget mereka semua?”
Zico hanya tersenyum.
“Hai...Zico....Hai...Vinny....” teriak histeris Riska sambil menloncat-loncat..
“Hai...” Bella memeluk Vinny, “udah lama ya....”
Tak lama mereka satu per satu memeluk Vinny bergantian.
“Iya nih,” sahut Vinny.
“Oh ya...Gila juga ide lo Co....” sahut Riska, “ngumpulin anak-anak TK, udah sebelas tahun nih....”
“Biasa aja lah,” jawab Zico.
“Itu ide gue,” protes Vinny.
“Iya.”
“Kemana perut lo Co?” canda Devi sambil mengelus perut Zico, “udah ngga gendut nih ceritanya?”
“Udah lama lagi.”
“Lo diem aja Vin?” tanya Devi.
“He...He...” kata Vinny, “gue lupa sama lo semua...”
“Parah....” teriak Riska sambil mendorong Vinny, “masih pikun aja lo.”
“Iya nih, Dev.”
“Gue Riska,” protes Riska.
“Sori Ris,” kata Vinny tidak enak, “gue bener-bener lupa.”
“Ngga apa-apa lagi,” sahut Riska mengeleng-geleng, “gue juga lupa sebenernya.”
“Eh, mereka udah dateng,” ujar Bella sambil menunjuk Karen yang juga melambaikan tangan dari dalam,“gue ke sana dulu ya.”

KAMU SEDANG MEMBACA
First Kiss
RomanceSemua berawal dari sebuah ramalan. Dengan bantuan sahabatnya, Zico. Vinny mencari first kissnya yang merupakan jodohnya. Siapa first kissnya? Jacky, sang playboys yang romantis. Ferdi dan Ferry, si kembar yang punya bengkel motor. Andy, cowok yang s...