Sebuah Janji Masa Lalu

8K 131 8
                                    

Telepon itu berdering tiga kali.

Bu Vicky meraih telepon itu dengan perlahan setelah menghentikan serial korea yang sedang ia tonton.

“Halo.”

“Halo, ini benar rumah bu Vicky?”

“Iya benar,” sahut bu Vicky, “siapa ya?”

“Ini Vicky?”

“Iya.”

“Wah...” kata lawan bicaranya histeris, “Masih ingat aku ngga?”

“Siapa ya?”

“Dian.”

“Dian,” Bu Vicky mengaruk-garukan kepalanya, “Dian...”

“Masa lupa,” kata Bu Dian, “Aku teman SD-mu. Dian Bella.”

“Oh...” Bu Vicky tertawa terbahak karena ingat siapa lawan bicaranya itu.

“Dian kacamata kuda?”

“Ngga lagi dong,” kata bu Dian dengan sedikit sok, “aku sekarang udah pakai kontak lens. Wah...Bagaimana nih kabarnya, sudah lama sekali kita ngga bertemu, semenjak reuni tujuh tahun lalu ya?”

“Iya benar,”jawab bu Vicky, “aku baik-baik saja kok. Kamu sendiri?”

“Aku juga baik.”

“Bagus kalau begitu.”

“Suamimu masih sering keluar negeri?”

“Ya begitu lah.”

“Oh ya,” kata Bu Dian, “bagaimana kita ketemuan lagi.”

“Boleh juga, tapi bukannya kamu sekarang tinggal di Pontianak?”

“Aku baru pindah kok dua minggu lalu ke Jakarta.”

“Bagus dong.” Kata bu Vicky makin bersemangat, “Kapan kita ketemu?”

“Mmm...Bagaimana kalo besok?,” kata bu Dian, “Di mall yang dulu aja, masih buka kan? Biar sekalian kita bisa shopping gitu.”

Mereka berdua tertawa lebar.

“Boleh-boleh. Masih buka kok, malah sudah di renovasi.”

“Oh ya,” kata bu Dian lagi, “dan jangan lupa bawa anakmu ya, si....si...Siapa namanya itu?”

“Vinny.”

“Ya dia.”

“Kenapa?”

“Aku juga akan bawa anakku, Zeal.”

“Kenapa?”

“Kamu lupa ya?”

“Lupa apa?”

“Kita kan dulu pernah janji untuk jodohin anakku sama anakmu Vinny,” kata Bu Dian, “iya kan?”

“HAAH...!!!!”

Bu Vicky memukul kepalanya sendiri.

Karena ia lupa.

Karena ia bingung.

Bagaimana menjelaskan ini ke Vinny?

           

                                                *          *          *

Pohon yang terdapat pada rumah mereka duduki bangku terasnya sangat rindang sekali, membuat tempat itu teduh dan terhindar dari sengat sinar dan panasnya matahari siang ini.

First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang