-Second Kiss Begin-

9.5K 151 6
                                    

“Non.”

“Kenapa Zico sayang?”

“Ada dua kabar nih yang gue mau kasih tahu,” kata Zico, “satu kabar buruk, satu kabar baik. Lo mau denger yang mana dulu?”

"Gimana ya?"

Vinny tertegun.

“Lama amet mikirnya?”

“Masalahnya begini Co,” jelas Vinny, “kalo misalnya gue denger kabar baik dulu, nanti gue sebelum mendengar kabar baik itu, gue ngga bersemangat karena sebelum denger kabar baik itu gue udah kepikiran yang ngga-ngga tentang kabar yang buruk. Tapi kalo gue denger kabar yang buruk dulu, gue udah ngga bersemangat untuk mendengar kabar yang baik. Begitu Co.”

Zico mengaruk-garukan kepalanya.

“Lo makin aneh ya Non?”

“Ngga kok.”

“Dulu lo ngga seaneh ini deh.”

“Masa sih?”

“Ya,” kata Zico tersenyum, “semenjak jadian sama gue.”

“Biasa aja kok.”

“Oke,” kata Zico, “begini deh. Gue punya dua buah kabar. Lo mau denger kabar pertama atau kedua?”

“Pertama.”

“Sebelumnya, pernah ngga gue ceritain lo tentang sepupu gue yang tinggal di Surabaya?”

“Mmm...”

“Jerrico???”

“Oh...”

“Zico Jerrico??? Jerrico Zico???”

Vinny mengaruk-garukan kepalanya.

“Saudara sepupu gue yang gue bilang mirip gue?”

Vinny tersenyum sambil menunjukkan giginya.

“Lo ngga inget?”

“Ngga.”

“Wajar sih klo ngga inget. Penyakit lama.”

“Okey,” kata Vinny sambil menjitak kepala Zico. Zico mengelus-elus kepalnya, “ada apa dengan sepupu kembar lo itu?”

“Dia pindah ke Jakarta.”

“Begitu?”

“Di sekolah kita.”

“Bagus dong.”

Zico menghentikan perkataannya.

“Tunggu sebentar,” kata Zico perlahan, “respon lo ini kok...”

“Kenapa?”

“Aneh.”

Zico mengeleng-gelengkan kepalanya sekali lagi.

“Lo kenapa sih?”

“Ngga kenapa-napa kok.”

“Okey. Walau pun gue masih merasa aneh dengan sikap lo ini, tapi gue tetep akan nerusin kabar ke dua.”

Vinny mengangguk kecil.

“Gue akan balik ke Singapure lagi.”

Zico menunggu respon kaget Vinny. Tapi Zico sedikit kesal karena tidak mendapatkan respon yang diminta.

“Oh begitu ya,” kata Vinny, “kali ini berapa lama?”

“Tiga sampai empat minggu.”

“Mmm...”

First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang