xviii. s i a p a - d i a ?

1.6K 156 0
                                        

Revisi, 13/04/2019


Jeduar!

Tembakan pertama sukses mengenai lengan kanan Adhi. Cowok itu sontak meringis dan tersungkur, tak urung tubuhnya hampir terhuyung dari atas kereta, kalau saja Hafifah tidak menahannya, pasti cowok itu akan terjatuh.

"Ck! Siapa sih lo!" Hafifah berdiri, menatap wanita itu dengan tatapan tajam.

"Nama gue nggak penting!" Jawab wanita itu, santai, langkah kakinya mulai mengayun mendekat kearah Hafifah dan Adhi.

"Lo mau apa dari kita?!"

"Gue cuma menginginkan alat itu."

Hafifah mengernyitkan dahi, sementara Adhi hanya meringis seraya memegangi tangannya yang kian lama semakin mengeluarkan banyak darah.

Wanita itu tertawa. "Ayolah. Jangan terus pura-pura. Lo pasti memilikinya kan?"

Wanita itu semakin mendekat.

"Gue ga ngerti apa yang lo maksud!"

Wanita itu sampai, lalu mencondongkan tubuhnya kearah Hafifah, lalu berbisik.

"Hafifah, gue tau pencurian kemarin. Gue kenal kalian semua!"

Wanita itu menarik tubuhnya, lalu tertawa.

"BERITAHU GUE ATAU LO GUE HABISI  SEKARANG!!!"

Wanita itu, dengan tiba-tiba menyodorkan pistol ke telinga Hafifah.

Cewek itu menahan nafas, sementara cowok di sebelahnya diam, tak bertindak, karena keadaannya semakin melemas.

Jeduar!

*

"Udah gue bilang nonton ini aja!" omel Endang, ia menyilangkan tangannya di depan dada.

Tresna melotot, "Enggak! Dibilang jangan nonton kartun. Apa sih kartun beginian!" Tresna mengganti channel dengan layangan tangannya.

"Tresna ilah! Itu kan sama aja kartun-kartun juga! Lagian kan seruan yang tadi Princess!" Endang kembali mengganti channel.

Yang lain hanya mendengus ketika melihat keduanya yang sedang berdebat karena berbeda pendapat tentang kartun. Sejujurnya sebelum berencana untuk menonton televisi, mereka sudah menentukan acara yang akan mereka tonton, yaitu berita. Tapi kedua manusia aneh itu saling berdebat untuk menonton kartun. Kekanak-kanakan memang.

"Eh udah dong, tadi kan katanya mau liat berita." ucap Lukman.

"Ilah, diem kek pak, gue lagi nonton kartun neh— Endang jangan diganti napa Dang!" protes Tresna.

"Meledak dah tuh tivi dari tadi diganti mulu." ucap Rio, tak acuh.

"Sssh!"

"Tresna ganti ah!"

"Ga mau Endang!"

"Ck! Ganti!"

"Ga!"

"Ganti!"

"Gamao!"

"IHHHH! GANTIIII!"

"GAMAO!"

"GA—"

"DIEM!" bentak Eddy, membuat semua seketika mengatup mulutnya.

"Biar gue aja yang nentuin channel-nya!" Eddy mengganti channel menjadi acara berita.

'Penembakan terjadi sekitar pukul setengah sepuluh tadi. Terdapat dua orang korban tewas dan lima puluh orang luka-luka. Sementara penembak masih menjadi buronan polisi karena tidak berhasil ditemukan. Akibat kejadian ini, lalu lintas darat maupun udara disekitar jalur lokomotif kuno ditutup. Saya Sasa Wulandari melaporkan dari stasiun empat. Terimakasih.'

Where Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang