"Eh gimana dong?"
"Hadehhhhh."
Semua garuk-garuk kepala.
"Pipah!"
Hening.
"Gini aja deh." Avisena membuka mulut, jari telunjuknya ditaruh di bibirnya.
"Gini gimana?" Tanya Fajar Rizky.
"Kita ikut masuk aja deh. Ayo!" Avisena tanpa aba-aba langsung melompat kedalam lubang.
Selanjutnya Endang ikut masuk kedalam lubang.
"Ayo Fit!" Ariska menggandeng Fitri dan melompat kedalam lubang.
"Rio kamu masuk kan?" Tanya Nissa.
Rio melongok sebentar kebawah. "Aku mau disini aja Niss. Aku nggak berani ambil risiko nantinya."
"Rio. Please."
"Aku takut Nissa. Aku lebih takut nggak ketemu Umi lagi, ketimbang ke temu Pipah. "
"Nanti kalau aku nggak balik lagi gimana?" Nissa menatap Rio.
Rio terdiam.
"Please... jangan pacaran didepan gue. Gue nggak kuat, kamera mana kamera!" Tresna tertawa miris. "Gue masuk aja ah."
"Gue ikut Na." Fajar Rizky mengaitkan jari tanganya di jari tangan Tresna.
Tresna memandang sejenak jari tangan Fajar Rizky yang menempel ditangannya. Detik kemudian, Tresna langsung melepas jari tangan Fajar Rizky dari tangannya.
"Najis. Gue masih normal Jar! Ihhhh!"
Tresna melompat kedalam lubang, mengikuti kelima temannya yang sudah terlebih dahulu masuk.
"Tresna gue ditinggal!" Fajar Rizky kemudian ikut melompat kedalam lubang.
"Rio...""Iya Nissa?"
"Gimana?"
"Aku ikut kamu Nis." Kata Rio, akhirnya. Rio langsung menggandeng Nissa dan melompat kedalam lubang.
Brukkk! Rio jatuh terlebih dulu didasar lubang. Cowok itu meringis saat tubuhnya mengenai tanah paling bawah. Belum sempat ia terbangun, Nissa dari atas sudah jatuh menimpa tubuhnya.
"Awwww!"
"Rio maaf aku nggak sengaja!"
"Bangun Niss! Bangun!"
Nissa langsung bangun dan tersadar. Rio ikut bangun, cowok itu langsung menepuk baju seragam pramukanya yang sedikit kotor.
"Gelap Yo."
"Iya. Kesini pegang tangan aku. Kita cari yang lain." Rio menggandeng tangan Nissa, lalu berjalan menyusuri lorong yang sangat gelap.
Samar-samar terdengar suara teman-teman yang lain. Rio buru-buru menggandeng Nissa dan berlari mendekati sumber suara teman-teman yang lain.
"Tresna ya?" Nissa memegang sebuah tangan.
"Ini Fitri."
"Oh Fitri. Sini ada siapa aja deh?"
"Kita ada disini semua kok Niss."
"Yaudah bagus."
"Duduk dulu deh. Kaki gue lemes banget nih." Hafifah duduk ditanah. Diikuti teman-teman yang lain.
"Terus ini sekarang kita ada dimana?" Suara Avisena terdengar.
"Ini goa ya?"
"Bukan. Kayaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Are We?
Fiksi Ilmiah[COMPLETED] (Seluruh cerita telah di revisi) Lorong penghubung dimensi waktu yang membuat mereka terjebak disini. Terjebak pada kurun waktu seratus tahun mendatang. Akankah mereka dapat kembali kepada masa mereka yang sebenarnya? ©2015/2016 by Hafif...