Saat kau tiba-tiba ingin melihat dan berbicara denganku,
Seharusnya aku sadar ada yang aneh dengan dirimu,
Seharusnya aku sadar kau menyembunyikan sesuatu dariku,
Seharusnya aku sadar kau membutuhkan seseorang disampingmu,
Tapi ego dan keegoisanku membutakan keadaanmu saat itu.
Ketika aku sadar akan segalanya, kau meninggalkanku
Meninggalkanku sendirian dengan misteri akan kepergianmu dariku.
Malam itu Sinar rembulan memancarkan keindahannya di gelapnya langit. Sinar itu mencoba menerobos masuk dari sela gorden suatu kamar yang tertutup rapat. Dengan susah payah sinar itu memancarkan sedikit sinarnya kedalam kamar yang gelap gulita tersebut. Di sudut ruangan meringkuk seorang gadis sambil menenggelamkan wajahnya di antara lutut yang ia lipat. Gadis itu mulai bergumam tidak karuan secara cepat dan terdengar pelan, suaranya terdengar pilu sampai-sampai tidak dapat didengarkan jika tidak menajamkan pendengaran akan apan yang ia ucapkan.
Tiba-tiba gadis itu mengangkat wajahnya. Secara perlahan dia beranjak dari tempatnya menuju kasur untuk mengambil ponsel yang tadi dia taruh disana. Dengan tangan gemetar gadis itu mengirimkan pesan kepada seseorang. Seseorang yang sangat ia percaya dan ia yakin akan memahami dirinya.
=Kira=
20 detik berlalu, tidak bisa menunggu lama gadis itu menuliskan sesuatu dan mengirimnya dengan cepat.
=Kira=
... 10 detik berlalu
=Apa Kira sudah tidur?=
5 detik berlalu.... dengan rasa putus asa gadis itu menaruh kembali ponselnya dengan tangan yang masih bergetar. Tak selang berapa lama ponselnya berbunyi pelan menandakan ada pesan masuk. Dengan sedikit terperanjat gadis itu melihat kembali ponselnya.
=Maaf, Tadi Kira sedang sibuk mencari informasi mengenai kuliah bulan depan. Ada apa?=
Gadis itu segera membalas cepat pesan Kira.
=Aya ingin berbicara dan melihat Kira. Apa boleh?=
=Tentu! Aku sedang ada di depan komputer. Aya bisa online lewat skype.=
Aya pun berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Setelah mengecek dengan seksama wajahnya di depan cermin, ia keluar dari kamar mandi dan menyalakan lampu kamarnya. Setelahnyaa ia membuka laptop Merah jambunya dan melakukan apa yang dikatakan Kira. Hanya menunggu hitungan detik ia sudah tersambung dengan orang disebrang yang memiliki wajah yang sama dengannya, Kira.
(Agar tidak membingungkan, dialog Kira akan di Bold, sedang Aya di Italic)
Apa sudah tersambung?
Ya, Sudah tersambung. (Aya berusaha tersenyum)
Ada apa?
Aku ingin melihatmu malam ini.
Benarkah?
Aya menganggukan kepalanya pelan sambil tersenyum. Kira membalas senyumannya dari seberang sana.
Rambutmu sudah panjang?
Ia. Aku memanjangkannya. Rencananya setelah Ospek aku akan mengOmbre rambutku. Untuk penampilan The Mummies. Aku dan Dian akan mengombre rambut kami, Rangga memBleching rambutnya. Kita ingin mengganti sedikit gaya kami.
Aya diam mendengarkan Kira bercerita akan rencana Band mereka. Setelah selesai bercerita Kira menatap aneh Aya. Ia merasa ada sesuatu tapi dia tidak tahu apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
69 ✔
Novela JuvenilQuality: Raw Rate: 15+ Status: 16 to 16 (completed) Started: February 23, 2016 End: April 25, 2016 69, Kita ini bagaikan angka 6 dan 9. Bentuk mereka sama tapi sebenarnya mereka berbeda. Tapi mereka tetap satu kesatuan dari sebuah angka. Seperti kit...