"Jadi bagaimana minggu pertamamu menjadi anak SMA kembali?" dengan nada sarkastiknya Dian bertanya padaku disebrang telpon sana yang membuatku rindu bukan kesal. Aku pun menceritakan panjang lebar mengenai Linda, Brandon dan kak Ken. Juga kegiatan Aya mulai dari pemotretan, Latihan menyanyi dan menari.
"Wow, sekarang kamu benar-benar berlatih menjadi bintang multi-talenta. Selain bisa berakting menjadi Aya, kamu belajar menyanyi dan menari." Samar-samar aku mendengar tawa yang tertahan. "Menari? Seriously Kiki Menari. Memang cewek gila dan garang sepertimu bisa menari?" aku hanya bisa membalas tawanya dengan tawa kesal.
"Terima kasih sekali atas kekhawatiranmu Cewek gila." Aku memberi jeda untuk jawabannya. "Tentu saja aku tidak bisa. Sialan tentornya melatihku dengan keras, dia bilang aku payah melupakan semua gerakannya karena liburan. Yang benar saja bukannya melupakan, aku tidak tahu gerakan apapun dalam tarian yang diajarkannya. Dan kamu tahu setiap kali aku melakukan semua kegiatan Aya, aku selalu merasa ada tatap kebencian yang terarah kepadaku. Setiap aku tengok tatapan itu langsung menghilang."
"Apa jangan-jangan dalang dari semua kejadian misterius yang masih belum diungkapkan ada disekitarmu? Apa kamu tidak mencurigai siapapun disekitarmu?" initusi Dian biasanya benar, tapi kali ini aku tidak ingin mengakuinya yang habya bisa kujawab tidak tahu. "kalau aku dengar dari ceritamu, mungkin... mungkin loh ya, salah satu genk cewek-cewek ganjen yang kamu ceritakan. Angel, julie dan Zaskia tapi entahlah, semua orang mencurigakan disekitar Aya." Kali ini aku hanya bisa diam mendengarkan pendapat Dian yang masuk akal.
"dan mengenai Brandon, kurasa dia cinta mati deh sama si Aya. Tapi kamu itu bisa-bisanya bertanya hal frontal ketika pertama kali bertemu? Kamu benar-benar cewek gila!"
"Mau bagaimana lagi? Pertama dia mengaku sebagai pacar Aya yang mana aku sendiri tidak pernah tahu dan tidak pernah diberitahu mengenai pacar atau siapalah. Kedua, cowok itu Kasarnya minta ampun pakai tarik-tarik segala. Kalau aku tidak menjadi Aya sudah aku gampar tuh cowok Brandal." Mendengar keluhanku Dian hanya bisa tertawa keras. "Tapi, ia sempet melindungiku dari guyuran air. Beberapa hari yang lalu waktu aku lagi asik liat bunga dipinggiran gedung sekolah yang sumpah indah banget. Brandon langsung datang menghampiriku, memelukku mengkin lebih tepatnya menutup tubuhku dengan tubuhnya yang besar dan Byurr air pun jatuhu dari atas." Ceritaku sambil menirukan suara air jatuh.
"ada lagi, aku juga pernah dikunci di kamar mandi. Sialan banget. Untunglah aku banyak akal, aku keluar dari kamar mandi dengan memanjat sekatnya. Apesnya pas aku keluar si Zaskia ada disana menyaksikan. Katanya mau bukain pintu tapi melihatku keluar seperti itu dia hanya diam menatapku seperti menilai dan pergi meninggalkanku. Kekanak-kanakan sekali mereka itu. Aku harus membalasnya, pasti si trio itu, eh bukan duo gila itu. Aku masih menghargai Zaskia yang mau menolongku meski sifatnya masih acuh."ya ketika mengingat hal itu membuatku menggebu-gebu ingin melabrak kedua orang itu yang cengingikan ketika melihatku keluar dari kamar mandi. Bahkan Dian yang mendengarkan ceritaku tertawa terpingkal-pingkal dari sebrang dan memberiku julukan baru Anak Monyet.
"Omong-omong soal Brandon pacar Aya, si Azka, Mantanmu lagi ada di Jakarta untuk pertandingan Softball se-Asean."
"Aku tahu. Aku akan kesana untuk melihat betapa hebatnya dia yang secara licik membodohiku agar terpilih sebagai salah satu wakil pemain Indonesia." Mengingat hal itu membuatku bukan kepalang. Bisa-bisanya dia mengkhianatiku demi sebuah rekomendasi dan menjadikannku sebagai orang bodoh dan tak bertanggung jawab. "Jadi kapan kamu kesini?" tanyaku pada Dian yang pernah berjanji akan datang mengunjungiku.
"Entahlah aku belum tahu tapi Angga sudah ada di Jakarta. Dia merayu ayahnya untuk membelikan sebuah apartement kecil disana agar dia tidak repot meng-kos katanya. Dasar cowok manja." Aku terkekeh mendengar ejekannya. "Mungkin selasa depan aku kesana, setelah aku menyelesaikan pindahanku dan merapikan kamar kosku."
KAMU SEDANG MEMBACA
69 ✔
Teen FictionQuality: Raw Rate: 15+ Status: 16 to 16 (completed) Started: February 23, 2016 End: April 25, 2016 69, Kita ini bagaikan angka 6 dan 9. Bentuk mereka sama tapi sebenarnya mereka berbeda. Tapi mereka tetap satu kesatuan dari sebuah angka. Seperti kit...