NATASHA'S POV
Malam ini, aku bingung memilih baju yang akan kukenakan untuk pergi. Aku mencoba setiap baju tapi belum ada yang cocok. Akhirnya aku pasrah. Aku mengenakan dress mini bermotif garis-garis. Aku kembali menatap cermin. Melihat kembali pakaianku. Semoga tidak terlalu berlebihan.
"Nat... Alex sudah nunggu di bawah!" teriak mama.
"Iya bentar ma..." balasku.
Aku langsung mengambil tas dan berjalan turun ke lantai bawah. Di ruang tamu aku melihat laki-laki tampan yang mengenakan kemeja hitam dengan bawahan jeans dan tersenyum ke arahku. Oh my GOD!senyumnya... Batinku sambil berjalan ke arahnya.
"Ehm..tante saya duluan ya..." ucap kak Alex.
"Iya Hati-Hati ya...Jangan pulang malem-malem" balas mamaku.
"Dah ma...." ucapku sambil melambaikan tangan dan masuk kedalam mobil milik Kak Alex. Kak Alex mulai menancapkan gas. Aku hanya duduk diam memandang luar jendela. Selama perjalanan, kami hanya bercerita tentang diri masing-masing. Dengan maksut saling kenal satu sama lain lebih dekat.
20 menit kemudian, kami tiba di sebuah gedung tinggi tempat acara konser berlangsung. Aku dan Kak Alex turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam gedung.
Setelah acara itu selesai, kami berdua pergi makan malam di sebuah restoran dekat rumahku. Restoran ini adalah restoran kesukaanku. Kami masuk ke dalam restoran dan mencari tempat duduk. Kami memilih duduk di ujung dekat jendela.
*****
"Kamu mau pesan apa?" tanyanya.
"Ehm...aku pesen Tenderloin steak aja sama Lemon tea" balasku.
"Kalau gitu saya pesan 2 Tenderloin steak. Minumnya lemon tea sama milkshake vanilla. Ya mbak... Makasih" ucap kak Alex kepada salah satu pelayan. Pelayan itupun pergi meninggalkan kami.
Aku hanya termenung menatap keluar jendela. Hujan mulai turun. Tak tau kenapa. Tapi hujan selalu membuatku teringat akan Dia. Masa laluku. Jujur aku belum bisa melupakannya. Kenangan-kenangan bersamanya sangat kurindukan. Aku terus menatap keluar jendela hingga terdengar suara yang memecahkan pikiranku.
"Nat,kamu mikirin apaan sih?" aku lupa aku sedang bersama Kak Alex. Aku hanya tersenyum dan menggeleng kepala. Pelayan tiba membawa pesanan kami. Setelah selesai makan, aku dan Kak Alex pulang.
Aku kembali masuk kedalam mobil. Malam ini sungguh melelahkan. Tapi aku jadi mengerti banyak hal tentang Kak Alex. Setibanya di rumahku, aku hendak membuka pintu mobil.
"Nat" tangannya memegang lenganku. Mencegahku pergi. Aku pun menoleh.
"Thanks for tonight" ucapnya dengan tersenyum. Aku terdiam. Lalu mulai bersuara
"You're welcome" aku turun dari mobil dan masuk kedalam rumah. Aku berjalan menuju kamarku dan merebahkan tubuhku di atas kasur. Malam ini sungguh melelahkan. Aku pun tertidur lelap.
*****
Hari ini hari Minggu. Waktu untuk keluarga berkumpul dan bersenang-senang. Tapi hari ini malah menjadi hari buruk bagiku dan keluarga. Lagi-lagi aku masuk rumah sakit karena pagi tadi jatuh pingsan. Memang tadi pagi aku sangat lelah dan kepalaku pusing. Mama dan papaku sungguh khawatir.
Kata dokter, penyakitku mulai parah. Ya! Aku memiliki penyakit Kanker Leukimia atau nama lainnya Kanker Darah. Aku sudah mengidap penyakit ini sejak umur 13 tahun. Saat itu aku masih kecil dan sangat syok.
Saat itu, mama dan papaku memutuskan aku untuk dioperasi. Selama 2 tahun aku menjalani kemoterapi dan operasi. Dan penyakit itu sudah diangkut. Tapi sekarang malah menjalar ke seluruh tubuh. Kata dokter, sekarang sudah menghadapi tahap Stadium III .
Rasanya jantungku berhenti berdetak saat mendengar kalimat itu. Tapi saat pertama kali aku divonis mengidap penyakit kanker, dokter pernah berkata untuk menghadapi kemungkinan terburuknya.
Malamnya aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Aku memikirkan apa yang terjadi jika suatu hari aku tidak dapat membuka mata lagi? Aku sangat takut dengan semua kemungkinan-kemungkinan buruk akan terjadi padaku. Mama sering menangis akhir-akhir ini melihat kondisiku yang mulai memburuk. Papa hanya pasrah dan tetap menyemangatiku.
*****
Setelah 3 hari, akhirnya aku dapat kembali masuk ke sekolah. Aku sangat rindu dengan suasana sekolah yang selalu membawa semangat untukku. Pagi ini di sekolah rasanya senang sekali. Aku berjalan dan duduk di sebuah bangku kosong di taman sekolah. Hari ini aku datang lebih awal. Aku sudah bosan di rumah tidur dan beristirahat.
Aku ingin bebas seperti kupu-kupu yang terbang. Aku tidak bisa membayangkan jika aku bisa terbang. Tempat manakah yang akan kukunjungi terlebih dahulu? Ketika aku mulai berhayal-hayal tiba-tiba kurasakan tangan yang menutup mataku dari belakang.
Aku tidak tau siapa ini. Ketika kubuka mataku, aku melihat Kak Alex yang tersenyum menatapku. Aku hanya tersenyum balik. Untung saja aku bertemu dengan seseorang yang selalu membuat hatiku damai.
*****
Author speaking!
Untuk kalian semua yang punya saran nih... Bisa comment atau chat langsung.
Jangan mbaca doang tapi gak ngevote yaaaa maaf yaa lama bgt update dan revisi mulu :(
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years Later
Romance"Luka yang pernah ia sembuhkan, belum sepenuhnya sembuh. Sejak saat itu aku tidak pernah menyesali pertemuan ini. Hingga aku tau bahwa aku bukanlah orang yang bisa membahagiakan dirinya. Terimakasih sudah pernah menjadi orang paling spesial dalam hi...