Hari demi hari berlalu. Gabriella semakin sibuk mempersiapkan pernikahannya. Dibantu ibu dan adiknya, persiapan pernikahan dapat selesai dengan baik. Dua bulan telah berlalu sejak awal skandal dan pertunangannya dengan Lord Sherington. Gabriella melewati hari-harinya dengan fitting gaun dan pesta dari satu rumah ke rumah lainnya.
Hubungannya dengan tunangannya terasa dingin sejak kejadian di Sherington house bersama lady Rosalin tempo hari. Seakan ada jarak yang memisahkan kedekatan yang mulai terjalin diantara mereka berdua. Apakah sang lord masih terikat dengan masa lalunya? Gabriella memikirkannya setiap hari.
Selama 2 bulan ini, Gabriella selalu datang ke pesta bersama ibunya dan Lord Sherington. Namun diakhir pesta dia hanya pulang berdua ibunya. Lord of Sherington selalu tinggal lebih lama disemua pesta untuk menikmati minuman dan pulang sendiri dalam keadaan mabuk. Lord Sherington tidak mengijinkan Gabriella untuk menunggu dan mengantarkannya pulang seperti pesta pertama mereka dulu. Kadang Gabriella merasa sedih karena tunangannya tidak pernah berusaha meninggalkan kebiasaan mabuknya.
Hari pernikahannya tinggal menghitung hari. Namun masih terbesit keraguan di benak Gaby untuk melaksanakan pernikahan yang akan menjadi pernikahan termahal musim ini. Keraguan atas perasaan mereka berdua masih menggoroti hati Gabriella.
Gabriella tidak tahu apakah dia bisa bertahan dengan sang lord yang tidak bisa meninggalkan minumannya?Ataukah dia akan bisa bahagia dan membahagiakan suami nantinya?Apakah dia mencintai dan dicintai lord Sherington? Bagaimana dengan cinta sang lord kepada Lady Rosalin? Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan dan belum bisa ditanyakan langsung kepada calon suaminya karena kesibukan masing-masing.
Malam ini akan diadakan pesta di rumah tuan dan nyonya Easley. Gabriella akan pergi ke pesta itu bersama adiknya. Ibunya tidak dapat hadir karena lelah mempersiapkan pernikahan Gabriella.
"Malam ini tunanganmu pasti juga datang ke pesta kak. Coba kau tanyakan kegalauan hatimu padanya!" Usul Faby adiknya yang menjadi tempat curhatnya selama ini.
Gabriella mengangguk dan berketetapan hati untuk menanyakannya nanti kepada sang lord, apakah sang lord masih bersama lady Rosalin atau tidak. Dia tidak mau ada wanita lain dikehidupan rumah tangganya nanti. Walaupun mungkin mereka berdua tidak saling mencintai, Gabriella yakin mereka berdua bisa membentuk keluarga yang bahagia.
Gabriella datang ke pesta itu dijemput sang lord. Pesta dimulai tepat waktu dan dihadiri oleh banyak tamu dari kalangan ton. Saat memasuki ruang pesta, Gabriella melihat lady Rosalin menghadiri pesta itu namun sang lord terlihat cuek tidak peduli dan menemani Gabriella dan Faby berdansa.
Sepertiga malam berlalu, Gabriella tinggal berdua dengan adiknya. Lord Sherington telah sibuk dengan minumannya seperti biasa.
"Kurasa tidak mungkin kau bicara berdua dengan sang lord kak. Dia sudah menghilang dan pasti mulai meneguk alkoholnya. Bagaimana kau akan bertahan nanti kak?"ujar Faby merasa kasihan dengan nasib kakaknya.
"Aku akan mencari sang lord diruang sebelah dan bila memungkinkan aku akan bicara empat mata dengannya."ujar Gabriella.
Gabriella berjalan ke ruangan sebelah tapi tidak menemukan sang lord. Saat dia akan mencari sang lord diruang berikutnya, seseorang menarik tangannya. Lady Rosalin berdiri dan ingin bicara empat mata dengannya. Gabriella hanya dapat pasrah ditarik paksa sang lady keluar ruangan untuk bicara berdua dengannya.
"Jadi akhirnya kita bisa bicara berdua juga Gabriella."ujar Lady Rosalin.
"Aku tahu kau dan Axton akan menikah akhir minggu ini. Tapi asal kau tahu bahwa kami masih saling mencintai. Hanya karena kewajiban saja dia menikahimu, camkan itu!" Lady Rosalin menekankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love
Historical FictionSeri pertama dari perfect series (Private) Viscount of Sherington, seorang lord dengan kekayaan melimpah namun memiliki kebiasaan buruk mabuk minuman keras. Lady Gabriella, gadis manis yang sedang mencari pasangan selama musim pesta.