Sepasang mata penuh amarah melihat sebuah kereta meninggalkan Sherington House. Daniel sudah mengawasi rumah itu sejak pagi tadi. Daniel tahu siapa yang berada di kereta itu dan arah tujuan kepergiannya setelah menyuap seorang pelayan untuk mendapatkan informasi. Firasatnya mengatakan dapat segera melenyapkan Axton secepatnya dengan menggunakan istrinya.
Kejadian kemarin malam membuat sepupunya Axton marah dan menyebabkan Daniel diusir dari Sherington House. Axton bahkan mengancam mencabut semua hak dan tunjangan tahunannya. Hal ini akan membuat dia lebih sulit kedepan. Rencananya untuk melenyapkan Axton harus dilaksanakan segera. Masih diingatnya saat dia dipermalukan dan dipukul Axton yang membuat dendamnya makin membara.
Dinaiki kudanya dan dipacunya cepat melewati jalan pintas menuju rumah komplotan penjahat yang dikenalnya saat berjudi dahulu. Kelompok penjahat itu akan membantunya melaksanakan semua rencananya segera.
POV Gabriella
Gabriella sedang berada di kereta menuju rumah ibunya. Pikirannya masih terbayang dengan kejadian kemarin malam. Suaminya tidak mempercayainya dan menuduhnya berkhianat seperti lady Rosalin dulu. Bagaimana bisa suaminya berpikiran buruk tentang dirinya seperti itu? Kecemburuan dan pengkhianatan masa lalu menyebabkan suaminya tidak mempercayai wanita termasuk dirinya.
Sekembalinya dari rumah ibunya nanti, Gabriella harus bicara berdua dengan suaminya untuk meluruskan semua yang terjadi malam itu. Dia tidak mau pernikahannya menjadi cacat hanya karena kesalahpahaman.
Tapi beranikah dia bertemu dengan suaminya nanti? Sampai saat ini saja Gabriella masih merasa malu bila mengingat malam pengantinnya kemarin malam. Gabriella masih ingat bagaimana suaminya yang bersikap kasar karena cemburu kemudian berubah lembut dan membuat Gabriella makin merasa dicintai. Cinta? Apakah Axton mencintainya? Suaminya memang menyatakan cintanya kepada Gabriella sampai 2 kali namun semuanya dalam keadaan mabuk.
Kapankah dia bisa mendengar pengakuan cinta dari suaminya saat suaminya dalam keadaan sadar? Kapankah suaminya bisa meninggalkan kebiasaan mabuknya? Gabriella tidak terlalu mengharapkannya, karena suaminya melakukan banyak hal menyenangkan saat dia mabuk seperti kejadian kemarin malam. Gabriella merasa malu kembali. Menilik pikirannya saat ini, Gabriella merasa menjadi wanita paling genit di seluruh dunia.
Selagi menerawang dalam pikirannya, tiba - tiba keretanya berhenti mendadak. Gabriella terkejut karena guncangan yang terjadi selanjutnya. Kemudian didengarnya suara tembakan dari luar kereta yang membuat Gabriella merasa takut. Perampokan!
Tiba-tiba pintu keretanya dibuka dan dilihatnya wajah bertopeng yang menariknya keluar dari kereta.
"Apa maumu?" teriak Gabriella terkejut.
Tiba-tiba mulutnya dibekap dengan kain dan kepalanya ditutup dengan karung. Tangannya diikat dari belakang dengan kuat. Tubuhnya diangkat dan di lemparkan ke atas kereta kuda lain yang menunggu di dalam hutan. Kereta itu kemudian bergerak membawa Gabriella menjauhi jalan utama.
Pov Sherington
Sherington menyelesaikan makan siangnya sendiri di ruang makan. Hatinya masih gundah karena istrinya belum pulang dari rumah ibunya. Perjalanan ke rumah Lady Beatrix memang tidak jauh namun harus melewati jalan pinggir hutan yang sepi. Sherington khawatir karena tidak ada yang menemani istrinya saat pergi pagi ini. Mungkin saja istrinya pergi meninggalkannya karena perbuatan kasarnya tadi malam bukan?
"Apakah istriku belum kembali Bastian?"tanya Sherington lagi.
"Belum my lord, saya rasa masalah adik my lady lebih serius dari yang kita duga." Ujar Sebastian.
"Bila masalahnya serius, dia seharusnya segera memberi kabar kepadaku. Aku bisa membantunya segera"ujar Sherington merasa cemas. Cemas Gabriella akan meninggalkannya dan tidak akan kembali ke rumah.
Diputuskannya untuk menunggu Gabriella sambil bekerja. Perkebunannya sedang dalam masa panen besar dan memerlukan banyak perhatiannya saat ini. Perjalanan bulan madu yang direncanakannya juga tertunda karena perkebunannya membutuhkan perhatian ekstra saat ini.
Nanti setelah semuanya kelar, dia akan berbulan madu ke Paris bersama Gabriella. Akan dihiasi pengantin manisnya dengan berbagai macam gaun dan perhiasan yang cocok dengan mata Gabriella yang ekspresif.
Sherington sudah merasa rindu dan ingin memeluk Gabriella saat ini. Sebelum merengkuhnya, Sherington harus menjelaskan dan meminta maaf terlebih dahulu agar Gabriella tidak merasa takut kepadanya. Sherington berdoa semoga istrinya tidak merasa trauma akibat kekasarannya tadi malam.
Sherington menyelesaikan pekerjaannya dengan lambat, otaknya tidak dapat berkosentrasi karena istrinya belum kembali dari rumah ibunya. Apakah mungkin Gabriella benar - benar pergi melarikan diri darinya?
Sherington bertambah khawatir dan berjalan keluar menuju kamar istrinya. Dilihatnya lemari istrinya masih penuh dengan gaun. Bila Gabriella melarikan diri, pasti akan membawa bajunya. Sherington sedikit merasa lega.
Tidak sengaja dilihatnya tergeletak sebuah botol di meja samping tempat tidur istrinya. Dilihatnya botol tersebut berisi ramuan campuran obat rempah - rempah. Ramuan obat apakah ini? Apakah istrinya sakit?
Sherington membunyikan lonceng memanggil Sebastian. Sebastian datang dan diminta masuk oleh Lordnya.
"Ada yang bisa saya bantu my lord?" tanya Sebastian.
"Botol apa ini Bastian? Aku menemukannya dikamar ini, apakah istriku sakit?" tanya Sherington cemas.
Sebastian mengambil botol ramuan itu dan mengenali isinya.
"Maafkan saya my lord, itu ramuan untuk kesehatan anda my lord" jawab Sebastian.
"Untukku? Kapan aku meminum obat ini? Dan untuk apa? Aku tidak merasa sakit dan membutuhkan obat apapun!" Ucap Sherington marah.
"Maafkan atas kelancangan saya my lord, tapi obat itu dibuat oleh Lady Gabriella...maksud saya Lady Sherington untuk diberikan kepada anda my lord." Jelas Sebastian.
"Apa maksudmu?" bentak Sherington
"Lady Sherington memberikan ramuan itu pada saya saat beliau mengantarkan anda yang sedang tak sadarkan diri beberapa waktu yang lalu. Beliau meminta saya untuk meminumkannya kepada anda bila my lord minum terlalu banyak." Tambah Sebastian.
"Berani sekali kau memberiku obat yang tidak kuinginkan saat aku tidak sadar Sebastian!" ujar Sherington tajam kepada pelayannya.
"Maafkan saya my lord, saya tidak berani. Lady Sherington sendiri yang membuat ramuan itu untuk anda dan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan organ dari efek samping minuman keras my lord" ujar Sebastian.
"Istriku?" Sherington terkejut istrinya membuat ramuan untuknya. Untuk kesehatannya? Sherington tersentak diam kembali.
"Ya my lord, saya juga sudah berkonsultasi dengan dokter anda yang juga merekomendasikan ramuan itu bagi kesehatan my lord. Saya mohon maaf bila memberikan obat itu tanpa sepengetahuan anda, saya pantas dihukum" tambah Sebastian menundukkan kepalanya menyesal.
Pantas saja beberapa hari ini Sherington merasa lebih segar setiap bangun pagi, sakit kepala dan mual yang biasa dideritanya setiap habis minum tidak mengganggunya seperti dulu. Istrinya membuatkan obat ramuan untuk kesehatannya?
Sherington merasakan hatinya menghangat kembali melihat perhatian yang diberikan Gabriella untuk dirinya. Kehangatan dan kasih sayang inilah yang membuat Sherington tidak mau melepaskan Gabriella kepada lelaki lain. Namun sekarang Sherington sudah menghancurkan semuanya dengan menuduhnya dengan hal buruk dan memaksakan kehendaknya kemarin malam. Dimana Gabriella sekarang? Waktu sudah terlalu lama sejak kepergiannya.
"Baiklah kali ini aku memaafkanmu Sebastian, tapi lain kali kau harus berkonsultasi denganku dulu sebelum menambahkan apapun pada minuman dan makananku, mengerti!"tegas Sherington lebih pelan.
"Terima kasih my lord, terima kasih." Sebastian merasa lega atas kebebasannya ini. Lady Sherington betul betul membawa perubahan pada sikap Lord Sherington dulu.
"Sekarang siapkan kereta phaetonku, aku akan menjemput istriku ke rumah mertuaku" Perintah Sherington cepat. Dia sudah merasa tidak sabar untuk bertemu istri tercintanya.
"Baik my lord" jawab Sebastian cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/62413843-288-k933700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love
Fiction HistoriqueSeri pertama dari perfect series (Private) Viscount of Sherington, seorang lord dengan kekayaan melimpah namun memiliki kebiasaan buruk mabuk minuman keras. Lady Gabriella, gadis manis yang sedang mencari pasangan selama musim pesta.