Note : Agar tidak bingung diharapkan baca Perfect Enemy dulu agar connect dengan part ini.
-------------------------------------------------------------------------------
"Talbot!" Lord of Sherington memasuki ruangan kerja teman akrabnya.
Salah! Mantan teman akrabnya sekarang! Pelayan Hemington house bahkan belum sempat mengumumkan kedatangannya. Kemarahannya telah naik hingga ubun-ubun mendengar berita mengejutkan pagi ini.
"Bug." Sebuah pukulan dilayangkannya pada sahabatnya sejak remaja itu.
"Apa yang terjadi Sherington? Kenapa...?" Hemington terkejut ketika Sherington datang dan langsung memukulnya.
"Bug." Sherington tidak menjawab dan melayangkan sebuah pukulan sekali lagi ke rahang Hemington.
"Ini semua pantas untukmu! Bagaimana bisa kau mempermainkan adik iparku? Membuat skandal dan menikah?" Teriak Sherington sambil menarik kerah baju Hemington dan hendak melayangkan pukulan selanjutnya.
"Faby?" Hemington mengerti arti pukulan ini sekarang dan harus menjelaskan segalanya pada Sherington.
"Jangan memanggilnya dengan sok akrab! Aku tidak akan membiarkan kau mempermainkan Fabiella!" Teriak Sherington pada Hemington.
Hemington dengan ligat menahan pukulan temannya dengan kekuatannya. Sejak awal Hemington sengaja membiarkan Sherington melepaskan amarahnya lebih dahulu. Namun dua pukulan sudah cukup. Dirinya tidak ingin menuju altar dengan wajah babak belur.
"Aku tidak pernah mempermainkan Faby. Aku pasti menikahinya dan membahagiakannya." Jawab Hemington pasti.
"Bagaimana mungkin kau membahagiakan adik iparku bila kalian selalu bertengkar setiap bertemu?" Sherington hendak melawan Hemington kembali.
"Itu dulu. Kami sekarang lengket seperti lem." Ujar Hemington sambil mendesah sendiri mengingat kekasihnya dan mulai merindukannya.
"Hentikan pikiran anehmu terhadap adikku!" Teriak Sherinton kesal.
"Aku tidak bisa berhenti memikirkannya karena aku sangat mencintainya?" Hemington membela dirinya.
"Mencintainya? Bagaimana mungkin? Pertemuan kalian berdua bisa dihitung dengan jari dan tidak pernah berakhir dengan baik!" Sherington mengingat semua pertengkaran antara keduanya.
"Karena itu jauhkan tanganmu dari bajuku. Aku akan menjelaskan semuanya!" Tambah Hemington.
"Baiklah, katakan!"
"Duduklah dan minum dulu." Hemington membersihkan darah yang keluar dari bibirnya sambil menuangkan segelas minuman pada Sherington.
"Kau tahu, aku tidak minum lagi." Ucap Sherington cepat.
"Oh begitu? Aku hampir lupa!" Hemington nyengir memikirkan satu pembalasan untuk temannya itu.
"Cepat ceritakan!" Ucap Sherington tidak sabar.
"Ya untuk kau ketahui, aku mencintai adik iparmu dan begitu pula sebaliknya." Jelas Hemington.
"Bagaimana mungkin? Yang kutahu kalian seperti anjing dan kucing setiap bertemu."
"Itu dulu." Hemington menampilkan senyum miringnya dan matanya menerawang jauh.
Hemington menceritakan perjalanan singkat kedekatannya dangan adik iparnya. Sherington hanya dapat melongo tidak percaya dengan semua cerita sahabatnya.
"Jadi maksudmu kegagalan pernikahan pertamamu juga sudah kau rencanakan jauh-jauh hari?" Sherington penasaran.
Hemington tidak menjawab dan hanya tersenyum misterius. Sherington hanya menggelengkan kepala melihat arti senyum misterius kawannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love
أدب تاريخيSeri pertama dari perfect series (Private) Viscount of Sherington, seorang lord dengan kekayaan melimpah namun memiliki kebiasaan buruk mabuk minuman keras. Lady Gabriella, gadis manis yang sedang mencari pasangan selama musim pesta.