Sherington memerintahkan pengacaranya untuk menyiapkan dana yang diminta oleh penculik Gabriella. Dana itu tersedia dalam waktu sejam dan siap untuk ditukar dengan keselamatan istrinya.
Sherington menanti surat perintah selanjutnya dari penjahat yang menyekap istrinya. Melalui surat pertama si penculik menuliskan bahwa tempat pertukaran akan disampaikan malam ini.
Sherington berjalan mondar mandir menunggu surat dari penyekap istrinya yang tak kunjung datang. Dalam cemas diambilnya segelas minuman kemudian tersentak sadar. Dia harus tetap waras untuk menyelamatkan jiwa istrinya. Dengan geram dilempar gelas ditangannya dan menumpahkan semua isi botol minumannya.
Tidak! Sherington tidak akan meneguk minuman keras itu lagi. Dia telah berbuat banyak kesalahan akibat otaknya yang kacau karena mabuk minuman keras. Semuanya berantakan sejak awal karena kebiasaan minumnya itu.
Dipanggilnya pelayan untuk menyingkirkan semua alkohol yang ada diruangannya.
Sebastian datang dan melihat yang dilakukan Lordnya. Lord Sherington membuang dan menyingkirkan semua minuman terbaik yang ada diruang kerjanya. Ini sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Lady Sherington membawa efek baik bagi lordnya. Sebastian berdoa dalam hati agar lady Sherington dapat kembali dengan selamat dan membahagiakan lordnya.
"My lord, surat untuk anda." Ujar sebastian cepat dan langsung disambar oleh lord Sherington.
Sherington membaca surat yang telah ditunggunya itu. Surat tsb berasal dari penculik Gabriella. Sherington bergerak cepat menuju kereta phaetonnya yg sudah diisi dengan dana tebusan yang diminta penculik Gabriella.
"Laksanakan seperti yang kita rencanakan Sebastian" tambah Sherington sebelum menaiki keretanya dan bergegas memacu kudanya menembus malam menuju tempat pertukaran yang diinginkan oleh si penculik.
Tangan Sherington sedikit gemetar saat diarahkannya kereta menuju pinggiran kota London. Penculik istrinya menghendaki pertemuan di luar perbatasan kota dengan membawa uang tebusan sendirian.
Perjalanan itu membutuhkan waktu cukup lama dari rumahnya. Persimpangan kota menjadi tempat dia harus berhenti. Sesampainya di perbatasan kota London, Sherington melambatkan gerakan phaetonnya dan mencari jalan setapak yang harus dilaluinya menuju tempat pertukaran.
Diambilnya uang dari keretanya dan mulai berjalan menapaki jalan setapak itu. Kegelapan hutan pinus menghadang didepannya namun dia terus berjalan dengan cepat diterangi cahaya bulan. Seiring berlalunya waktu Sherington smakin khawatir dengan keselamatan istri tercintanya. Beberapa waktu berlalu namun Sherington belum melihat tempat pertemuan yang ditulis dalam surat terakhir.
Sherington berjalan terus dan mulai mencium aroma lain diudara. Aroma garam dan laut menerpa hidungnya menyadarkannya bahwa dia sudah mendekati tepi garis pantai Inggris. Penculik Gabriella sangat cerdik dan kemungkinan besar setelah pertukaran terjadi maka para penjahat itu akan melarikan diri melalui laut.
Banyak kapal penyeludup yang sering keluar masuk London guna memasok kebutuhan masyarakat London yang modern. Daerah tepi laut ini menjadi salah satu tempat favorite penyeludup untuk memasukkan barang seludupan dan membawa keluar para penjahat dari Inggris raya.
Sherington tidak menduga hal ini sebelumnya namun dia berharap Sebastian tahu apa yang harus dilakukannya nanti.
Sebastian adalah pelayan paling setia dan paling lihai dalam strategi berperang. Mereka bertemu saat Sherington muda dulu dan mengikuti wajib militer untuk berperang digaris depan. Kelihaian dan kesetiaannya membuat Sherington memutuskan untuk mengajaknya bekerja di Sherington house. Sherington menyerahkan kondisi di luar ekspetasi ini kepada pelayannya itu agar rencana mereka berjalan dengan baik. Sekarang dia harus fokus untuk menemui para penculik itu.
Sherington berjalan sangat jauh dan dilihatnya tepi garis pantai Inggris yang menandakan dia telah sampai ditempat pertukaran. Ternyata lapangan yang dikatakan penculik itu adalah hamparan pantai luas di depannya.
Dilihatnya gubuk rusak di dekat pantai dan mulai berjalan mendekatinya. Sesampainya disana dilihatnya 2 orang memakai penutup wajah yang sedang menunggu kedatangannya. Tapi dimana Gabriella? Istrinya tidak tampak di manapun.
"Jadi kau membawa uangnya?" Ujar perampok berbadan besar yang melihat Sherington datang dari arah jalan setapak.
"Aku membawanya, tapi dimana istriku?" Teriak Sherington.
"Dia ada di dalam agar lebih hangat" ujar perampok satu lagi yang berbadan ceking sambil tertawa cekikikan melecehkan.
"Kurang ajar! Kau apakan istriku?" Decak Sherington menahan amarahnya.
"Tenanglah istri tercintamu tidak kami sentuh sedikitpun sesuai perjanjian kita" jawab si perampok berbadan besar.
"Aku akan membawanya" si perampok ceking berbalik menuju gubuk dibelakangnya.
Sherington melangkah maju untuk melihat lebih dekat. Dilihatnya si perampok ceking membawa seorang wanita dengan wajah ditutup dan tangan diikat.
Gabriella! Sherington merasakan amarahnya meledak melihat istrinya diberlakukan seperti itu. Tanpa sadar dilangkahkan kakinya untuk mendekati istrinya.
"Stop sampai disitu" ujar si perampok berbadan besar dan menodongkan pistolnya.
"Kau sudah melihat istrimu dan sekarang perlihatkan uang kami!" Ujar mereka.
Sherington menaikkan tangannya dan mulai membuka tas yang ada ditangannya dan memperlihatkan kepingan uang emas yang dibawanya. Mata para penjahat itu langsung berkilauan rakus melihat uang itu.
"Sekarang lepaskan penutup yang menutupi wajah istriku" teriak Sherington lantang.
Penjahat itu membuka penutup kepala Gabriella dan Gabriella menangis dalam keremangan cahaya menatapnya sedih.
Hati Sherington sakit melihat kondisi istrinya seperti itu, bagaimana bisa seorang wanita bertahan dengan keadaan yang buruk sejak awal pernikahannya. Dipaksa oleh dirinya lalu diculik seperti ini? Sherington semakin merasa bersalah dan menjadi lelaki paling tidak berguna di dunia ini. Apakah dirinya masih lelaki yang pantas untuk Gabriella?
Pov Gabriella
Gabriella masih di kereta penculiknya dari suara yang didengarnya diketahui bahwa penculiknya berjumlah dua orang. Gabriella tidak tahu sudah berapa lama dia di kereta itu. Mungkin beberapa jam atau lebih. Kereta penculiknya berhenti dan mengeluarkan Gabriella dari kereta.
Gabriella menahan keinginannya untuk menjerit. Dia harus kuat dan melihat apa yang diinginkan penjahat itu. Gabriella takut penjahat itu akan menyakitinya.
"Cantik sekali lady itu, hehehe" ujar salah seorang penculiknya.
Gabriella takut perampok itu akan melecehkannya. Bila itu terjadi, Gaby lebih baik mati pikirnya.
"Kau jangan menyentuhnya atau tuan kita akan marah karena menghancurkan semua rencananya" ujar penjahat satu lagi.
Tuan? Jadi penjahat ini merupakan suruhan dari seseorang. Perampokan dan penculikan yang terjadi padanya bukanlah kebetulan namun direncanakan?
Gabriella berpikir dengan keras siapa otak dibalik penculikannya ini? Gabriella tidak merasa punya musuh sampai ini terjadi. Musuhnya hanya lady Rosalin namun tidak mungkin sang lady melakukan perbuatan yang berisiko tinggi seperti ini.
Ataukah ini perbuatan dari musuh suaminya? Siapa? Selama mengenal Sherington, Gabriella tidak mendengar hal buruk perihal suaminya selain kebiasaan mabuknya.
Gabriella hanya dapat berdoa semoga suaminya tidak bertindak bodoh dan datang menyelamatkanya segera.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love
Ficción históricaSeri pertama dari perfect series (Private) Viscount of Sherington, seorang lord dengan kekayaan melimpah namun memiliki kebiasaan buruk mabuk minuman keras. Lady Gabriella, gadis manis yang sedang mencari pasangan selama musim pesta.