Malam itu Sherington berpakaian rapi. Minuman tidak disentuhnya sejak pagi tadi. Dia menantikan makan malam ini untuk melihat Lady Rosalin yang tidak dilihatnya selama 8 tahun. Walaupun lidahnya sudah pahit menginginkan minuman segera.
Makan malam hampir dimulai, Sherington melihat langsung saat Lady Rosalin datang ke ruang makan dan menghampirinya. Rosalin masih cantik dengan rambut hitam keritingnya dan kulit seputih susu. Dengan balutan baju merah menyala membalut tubuhnya yang langsing menggoda. Dengan berani Rosalin berjalan ke arahnya untuk berbicara dengannya.
"Apa kabar Axton?" ucapnya menyebut nama baptis Sherington dengan lembut. Diulurkan tangannya dan dikecup oleh Sherington.
"Aku baik-baik saja my lady dan kulihat dirimu tetap Rosalin cantik yang sama." Ujar Sherington.
"Aku masihlah Rosalin yang sama dan merindukanmu my lord." Goda lady Rosalin dan meredupkan matanya ke arah Sherington.
Sherington merasa hampa dan tidak merasakan perasaan apapun lagi. Rosalin yang dulu membuatnya patah hati dan menjadi seorang pemabuk bukanlah Rosalin yang didepannya ini. Wanita didepannya hanyalah seorang janda yang mencari kekasih baru setelah ditinggal mati suami tuanya.
Namun Sherington tetaplah seorang lelaki yang tidak menolak undangan dari wanita cantik manapun. Lagipula sudah lama sejak Sherington memiliki wanita di ranjangnya. Sejak hidupnya berantakan akibat ditinggal wanita didepannya, Sherington lebih banyak menghabiskan waktunya dengan minuman dan perjudian. Tidak ada salahnya dia bermain api lagi dengan wanita didepannya itu.
Makan malam dimulai dengan tepat waktu. Sherington duduk dimeja makan bersebelahan dengan temannya Earl of Hemington dan Lady Rosalin disebelah kirinya.
Sherington melihat semua tamu di meja makan namun tidak melihat kakak beradik Beatrix. Dia masih penasaran dengan kakak adik itu setelah kejadian siang tadi. Sherington ingin menanyakan banyak hal yang membuat kakak adik tersebut menghindarinya padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya.
Apa yang menyebabkan wajah Lady Gabriella berubah saat ia memperkenalkan diri tadi siang? Ah, ia ingin bertemu dengan gadis manis itu dan memperoleh penjelasan langsung darinya.
Saat makan malam dimulai, dapat dipastikan bahwa kedua kakak beradik tersebut tidak ikut acara malam ini. Terasa kekecewaan karena tidak bisa melihat Gabriella yang sangat takut dengan binatang berbulu. Sherington tersenyum sendiri sampai Lady Rosalin menarik perhatiannya.
"Apa yang kau pikirkan my lord, perhatianmu tidak kepadaku padahal kita sudah tidak bertemu bertahun-tahun ."Lady Rosalin mengambek.
"Oh, aku mengingat saat-saat kita bersama dulu. Aku ingin mengenang masa lalu itu my lord." rayu Lady Rosalin.
Dengan setengah berbisik, Lady Rosalin menjelaskan tempat mereka dapat bertemu setelah makan malam ini. Sherington tidak menjawab dan hanya tersenyum mendengar rayuan wanita disebelahnya.
Akhirnya diteguk anggur digelasnya, rasanya enak namun tidak membuatnya menginginkan gelas berikutnya. Mungkin karena Rosalin sudah kembali dan tidak ada lagi perasaan cinta lama di hatinya sehingga dia tidak merasakan perlu minum lagi. Apakah sebesar itu pengaruh Rosalin terhadap hidupnya dulu? Tanya Sherington di hatinya.
"Apa yang kau pikirkan teman? Kau senyum senyum sendiri. Jangan bermain dengan api yang sama dengan 8 tahun lalu" bisik temannya Hemington.
"Oh entahlah kawan, kurasa aku tersenyum bukan karena Rosalin. Aku masih mengingat kejadian siang tadi." jelas Sherington
"Jangan berbohong, kulihat Rosalin berusaha menggodamu disetiap gerakannya dari tadi. Lagipula kenapa kau harus mengingat kejadian buruk siang tadi? Dasar kucing kecil, kakiku masih sakit hingga kini. Jangan bilang kau tertarik dengan kakak adik Beatrix?"tanya Hemington.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love
Historical FictionSeri pertama dari perfect series (Private) Viscount of Sherington, seorang lord dengan kekayaan melimpah namun memiliki kebiasaan buruk mabuk minuman keras. Lady Gabriella, gadis manis yang sedang mencari pasangan selama musim pesta.