Gabriella merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia, masih dirasakannya kebahagiaan yang tak terkira saat suaminya mencintainya dengan sepenuh hati. Dunianya pecah terang menjadi pelangi penuh warna dan menghangatkan seluruh jiwa raganya.
Suaminya kini telah terlelap tidur jatuh dipelukannya dan Gaby sangat bahagia merasakan cinta utuh suaminya dimalam pernikahan mereka. Kata kata cinta yang didengungkan suaminya menambah kebahagiannya malam itu.
Gabriella melihat ramuan botol yang telah disiapkannya di meja. Dengan perlahan dilepaskannya pelukan dari suaminya dan membaringkannya perlahan. Gaby mengambil botol ramuan itu kemudian meminumkannya dengan pelan ke bibir suaminya.
"Aku mencintaimu dan akan menjagamu." ujar Gabriella bahagia lalu membaringkan kepalanya di lengan suaminya lalu tertidur .
Paginya, Gabriella terbangun di kamarnya. Suaminya masih tidur lelap disebelahnya. Wajah suaminya tampak damai dalam tidurnya dan membuat Gaby teringat kejadian semalam yang membuat wajahnya merah padam. Gabriella merasa tidak dapat bertemu dan menatap suaminya saat ini.
Dia harus segera menyingkir dari kamar itu agar suaminya tidak melihat betapa malu dirinya setelah keintiman yang terjalin antara mereka berdua kemarin malam.
Seusai membersihkan diri, Gabriella memutuskan untuk sarapan dan menunggu suaminya bangun di ruang makan bawah. Saat Gabriella mulai menyantap sarapannya, seorang pelayan menghampirinya dan menyerahkan sepucuk surat yang ditujukan untuknya.
"Seorang kusir kereta mengantarkan surat penting untuk anda, my lady " ujar pelayannya.
Gabriella mengambil surat itu dan terkejut dengan isinya. Surat itu berasal dari rumah ibunya yang menyebutkan bahwa adiknya Faby tidak berada dirumah sejak kemarin malam.
Ibunya menyebutkan kekhawatirannya dan menanyakan apakah Gabriella tahu keberadaan adiknya saat ini. Kekhawatiran ibunya terlihat dari tulisan ibunya yang tampak tergesa - gesa.
Gabriella mengkhawatirkan adiknya Faby. Fabiella memang sering menghilang ketempat persembunyiannya namun tidak pernah sampai membuat ibunya khawatir seperti ini. Gabriella merasa ada sesuatu yang terjadi antara ibu dan adiknya sehingga ibunya sangat khawatir dengan hilangnya Faby pagi ini.
Gabriella memutuskan untuk menemui ibunya dan mencari Faby dirumahnya. Dimintanya pelayan menyiapkan kereta kuda dan bergegas menyelesaikan sarapannya.
"Bila my lord sudah bangun, tolong katakan aku pergi sebentar ke rumah ibuku. Ada sesuatu yang terjadi dengan adikku Faby." Perintah Gaby kepada pelayan senior, Sebastian.
"Baik my lady. Seorang pelayan akan menemani anda, my lady" Tambah Sebastian.
"Tidak perlu, aku hanya sebentar dan akan segera kembali secepatnya" jawab Gabriella menginginkan waktunya sendiri. Gabriella memakai topinya lalu bersiap pergi ke rumah ibunya.
Gabriella merasa adiknya bersembunyi di gubuk belakang hutan dan dia perlu memastikan adiknya kembali ke rumah dengan selamat dan tidak membuat ibunya khawatir seperti ini lagi. Gabriella keluar dan menaiki kereta Sherington menuju rumah ibunya.
Pov Sherington
Sherington terbangun dari tidur nyenyaknya. Sudah lama dia tidak merasa segar dan sesehat pagi ini. Dia merasa seperti manusia baru dan bebas. Dibuka matanya perlahan dan menyadari keterlanjangannya. Perlahan lahan diingatnya semua kejadian kemarin.
Sumpah suci yang diucapkannya untuk Gabriella dan pesta pernikahan yang meriah. Namun semuanya berakhir buruk saat dia melihat istrinya bercumbu dengan sepupunya Daniel dan membuatnya sakit hati!
Perlahan lahan diingatnya pula saat dia mengusir sepupunya dan mulai mabuk akibat penghianatan istrinya. Istrinya berkhianat? Benarkah? Gabriella bukanlah wanita seperti itu! Pikirannya mulai jernih saat ini.
Otaknya sangat kacau akibat minuman kemarin malam. Sherington hanya ingat sekilas saat dia memasuki kamar pengantinnya dan merasakan amarah sekaligus gairah untuk memiliki istrinya segera. Apakah yang terjadi? Apakah yang dilakukannya pada Gabriella kemarin malam?
Sherington bergerak mencari bukti kejadian kemarin malam. Dengan syok, Sherington menemukan bercak merah di atas seprai tanda kesucian dari istrinya.
Istrinya bukanlah seorang pelacur! Istrinya masih suci sampai dia memaksakan kehendaknya kepada Gabriella kemarin malam! Bagaimana mungkin Sherington menyamakan Gabriella dengan Rosalin?Sherington merasa sebagai lelaki paling brengsek dan bodoh di dunia.
Sherington merasa bersalah. Dia telah memaksakan kehendaknya kepada Gabriella dibawah pengaruh alkohol dan pikiran buruk. Istrinya suci dan murni namun dihancurkan oleh Sherington akibat pengaruh alkohol dan kecemburuannya.
Sherington tidak mendengarkan penjelasan Gabriella dan menuduhnya berselingkuh dan tidak bermoral. Dia telah menyakiti istrinya dengan menuduh dan memaksa Gaby melayaninya.
Diingatnya sekilas saat Gabriella dibawahnya dengan wajah penuh air mata. Isak tangis ketakutan Gariella karena dirinya.
Ya Tuhan, apa yang kulakukan pada wanita yang kucintai itu. Setelah sekian lama patah hati kini Sherington merasakan cinta kembali namun dihancurkan sekejap hanya karena nafsu serta buruk sangka?
Dan semuanya menjadi lebih buruk akibat banyaknya alkohol yang diteguknya. Alkohol benar benar membuat otaknya kacau dan buntu. Alkohol sialan! Sherington harus mulai meninggalkan minuman itu dari sekarang bila ingin pernikahannya berhasil. Semuanya berantakan akibat minuman yang merusak otaknya itu.
Dimana istri tercintanya sekarang? Saat ini Gabriella pasti merasa sakit dan ketakutan akibat kejadian kemarin malam. Sherington harus menemuinya dan meminta maaf atas tuduhan dan tindakan kasarnya. Dia harus memperbaiki semuanya agar Gabriella tidak kecewa dan meninggalkannya.
Meninggalkannya?Tidak!
Dengan cepat, Sherington mencari dan memakai jubah tidurnya lalu bergegas keluar kamar untuk mencari istrinya.
"Dimana istriku?" Tanya cepat Sherington saat bertemu dengan Sebastian dikoridor kamar.
"Selamat pagi my lord, anda sudah bangun. My lady pergi keluar my lord" jawab Sebastian cepat.
"Pergi? Pergi kemana? Bagaimana bisa kau membiarkannya pergi Sebastian?" Tanya Sherington khawatir Gabriella sudah pergi meninggalkannya akibat kejadian kemarin malam.
"Tenanglah my lord, my lady pergi kerumah ibunya Lady Beatrix terkait masalah adiknya yang menghilang sejak kemarin malam." jelas Sebastian
"Kau yakin Sebastian? " tanya Sherington khawatir.
"Ya my lord dan beliau berjanji akan kembali secepatnya." Ujar Sebastian. Sebastian tersenyum melihat keadaan Lordnya yang berantakan dan cemas istrinya menghilang. Lordnya itu bukanlah orang yang khawatiran seperti ini dulu. Semua berubah sejak ada Lady Gabriella.....maksudnya sejak ada lady Sherington dikehidupan lordnya saat ini.
Sherington merasa sedikit tenang. Tapi bagaimana bisa Gabriella pergi dihari pertama pernikahan mereka? Seharusnya istrinya itu mengistirahatkan tubuhnya setelah apa yang terjadi kemarin malam!
"Baiklah, aku akan menunggunya. Siapkan air mandiku Sebastian"perintah Sherington.
Setidaknya dia memiliki waktu berpikir bagaimana cara meminta maaf kepada istrinya nanti.
Perasaan bersalah yang berkecamuk dipikirannya harus diselesaikan segera.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Love
Historical FictionSeri pertama dari perfect series (Private) Viscount of Sherington, seorang lord dengan kekayaan melimpah namun memiliki kebiasaan buruk mabuk minuman keras. Lady Gabriella, gadis manis yang sedang mencari pasangan selama musim pesta.