Tiga : Dekat ?

1.8K 78 2
                                    

JANTUNG ATAU HATI?

"Ketika Cinta Tak Berpihak Kepadaku..."

(Part 3)

#Dekat

***

"Bibir merah merekah, kedua pipi merah pudar, hidung mancung, mata berbinar, begitu jelas dalam penglihatanku. Apakah ini yang dinamakan dekat?"

***
Lyn berjalan melewati lorong dengan pelan. Keningnya berkerut saat mendapati depan ruang BK terlihat ramai penuh sesak. Tepatnya di depan papan pengumuman. Langkahnya ia percepat. Beberapa siswa lainnya nampak berjalan keluar dari kerumuman  sembari berbisik. Tapi sayangnya Lyn tak bisa mendekat karena banyaknya orang di sana. Tapi samar-samar ia bisa mendengar beberapa orang berbicara dan mengumpat.

"DASAR B*T*H! NGOTOR-NGOTORIN SEKOLAH LO!"

Lyn mendekat dan berhasil berdiri di dekat papan pengumuman. Matanya menemukan sosok teman sekelasnya yang bernama Gita, berdiri di tengah-tengah kerumunan itu.

Pandangan Lyn beralih pada papan pengumuman dan mendapati beberapa foto dimana terlihat dua orang tengah melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan sepasang suami-istri. Dan lebih gilanya lagi foto itu sama sekali tak menutupi wajah ataupun bagian tubuh yang terekspos apalagi tak diburamkan. Jadi jelas saja foto itu asli.

"Ini elo, Gin?" seseorang bertanya sembari menunjuk ke arah salah satu foto yang memperlihatkan dengan jelas wajah sosok Gina dan pasangannya. Lyn menoleh, mendapati sosok Denny yang terlihat terkejutdengan hasil foto-foto itu. Ternyata Alvin dan teman-temannya baru datang.

Air muka Gina langsung berubah saat melihat Alvin yang memandangi foto dirinya. Ia terlihat takut dan panik.

"Buah jatuh emang nggak jauh dari pohonnya, Den," sahut Alvin. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Gina sering seperti itu. Awalnya memang hanya sekedar rumor. Apalagi mamanya yang seorang model kotroversial, bukan hanya prestasi namun juga hal-hal berbau negatif hilir mudik menempel pada diri mamanya. Maka pasti, anaknya akhirnya juga ikut terjerumus pada hal-hal berbau negatif maupun positif. Sayangnya, kali ini ia memang teledor. Hal yang selalu ia tutup-tutupi terbongkar juga.

"Buruan kita pergi!" ajak Alvin pada teman-temannya. Namun belum sempat melangkah meninggalkan tempatnya, Gina menghentikan dirinya.

"Tunggu, Vin! Ini nggak bener! Demi Tuhan ini Cuma boongan!"

"Ngapain lo ngejelasin ke gue? Gue udah tau dari dulu kali kalo lo kayak gini." Mendengar ucapan Alvin, Gina merasa tertohok. Bagaimana tidak, orang yang disukainya mengatakan hal seperti itu. Apalagi rahasianya ini. Alvin berbalik, kemudian mengajak teman-teman lainnya untuk pergi dari sana. Tetapi mereka tak mau, Alvin pun berjalan bersama Denny yang merangkulnya.

"Gue cinta sama lo, Alvin!" akunya yang membuat koor panjang dari penonton disana. Alvin berhenti berjalan. Rangkulan Denny terlepas. Ia memutar tubuhnya menghadap lurus ke arah Gina. Raut wajah Alvin hanya datar. Tak ada rasa terkejut ataupun heran. Sepertinya Alvin sendiri sudah tau akan hal itu, hanya saja ia tak mengidahkannya.

"Tapi gue Cuma nganggep lo temen. Nggak lebih. Lagian gue Cuma cinta sama pacar gue, bukan lo." Alvin sempat melirik sosok Elsa yang menatapnya dengan senyum sinisnya. Kemudian ia berbalik meninggalkan tempat itu.

Setelah itu sorakan ejekan kembali bergema. Sedankan Gina terpaku di tempat dengan pandangan terarah pada punggung Alvin yang menjauh dan menghilang di belokan tangga penghubung lantai dasar dan lantai dua.

Lyn memandang dengan tatapan kasihan sekaligus heran. Ternyata berita itu memang benar. Jujur Lyn tak menyangka akan hal itu.

"Minggir semuanya!" suara penuh perintah dan ketegasan menggema menghentikan sorak sorai hujatan yang mengarah pada Gina. Bu Lunna dan Pak Suryo berdiri di belakang kerumunan. Perlahan kerumunan membelah menjadi dua bagian memberikan jalan pada dua orang penting di sekolah ini. Wajah keduanya terlihat sangat tak mengenakkan dan penuh kemurkaan. Siapapun pasti merinding melihatnya.

Jantung Atau Hati? (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang