JANTUNG ATAU HATI?
"Ketika cinta tak berpihak kepadaku..."
(Part 24)
#WhereAreYouNow
**************
Sedikit kata-kata dari saya, maaf buat Dinanda yang ngirim pesan di BBM, maaf karena aku postnya molor dua hari dari yang aku janjiin. *peace* tapi kan yang penting udah aku post kan ya?
sorry, jika ada typo, salah kata, gaje, aku udah berusaha untuk membuatnya bagus dan baik. Dan pasti enak dibaca.
SUGENG MAOS! ;)
***********************
Alvin membuka kedua matanya. Pandangannya terarah pada langit-langit yang tampak gelap. Apa mungkin mati lampu? Tapi masa sih rumah sakit besar milik ayahnya itu bisa mati lampu? Dan pandangan Alvin terarah pada sosok yang berdiri cukup jauh darinya. Ia pun bangkut dan mendekat. Makin dekat membuat rasa penasaran Alvin makin bertambah pada sosok wanita bergaun hitam selutut berdiri di tengah-tengah sorot cahaya lampu diatasnya.
Pandangannya terarah pada wanita yang tengah menundukkan kepala dengan rambutnya tergerai sehingga Alvin tak bisa melihat wajah wanita itu. hingga ketika jaraknya tinggal sekitar 4 langkah Alvin berhenti. Mulutnya tak berniat bergerak untuk memanggil ataupun sekedar menyapa.
Tiba-tiba tangan Alvin terangkat, dan kembali bergerak, mendekat. Namun baru dua langkah, sesuatu seakan mendorongnya, membuat tubuhnya terpental cukup jauh. Alvin meringis merasakan nyeri di punggungnya. Aneh! sangat aneh, pikirnya.
Alvin kembali mendekat dan berdiri di tempatnya berdiri tadi. Tiba-tiba wanita itu mengangkat kepalanya. Alvin kembali merasa terkejut, dan kali ini diikuti mulut yang menganga lebar. Tiba-tiba sesak itu datang. Dan kali ini rasa sesak itu kian menyakitkan.
"L-Lyn," panggilnya lirih seiring tangannya terangkat lurus ke depan seakan ingin meraih cewek itu mendekat. Bisa ia lihat keadaan Lyn sangat... tidak baik-baik saja. Wajahnya tirus-lebih ke kurus hingga bentuk tulang wajahnya terlihat-seakan kehilangan banyak darah, rambutnya yang acak-acakan, kedua mata yang menatapnya datar, dan bibirnya telihat pucat dan kering. Lyn seakan menua dengan penampilannya.
Alvin mulai bergerak maju, namun lagi-lagi sesuatu seperti dinding tak kasat mata menghalanginya dan kembali membuat tubuhnya terpental, menjauh dari Lyn. Alvin mengerang kesakitan, karena punggungnya kembali membentur dinginnya lantai. Kembali ia mendekat, dan berhenti tepat berada tiga langkah dari cewek itu. "Lyn, ada apa sebenarnya?" tanyanya. Namun tak ada jawaban dari cewek itu. Lyn hanya memandang lurus ke depan.
Bibir Lyn berubah menjadi merah. Merah semerah darah. Alvin bisa melihat sudut bibir Lyn mengeluarkan darah merah pekat mendekati hitam.
"Lyn bibir kamu berdarah!" namun tak ada pergerakan sama sekali dari Lyn. Tak ada niatan untuk menyeka darah itu. Alvin bergerak maju saat dilihatnya darah itu terus keluar dari sudut bibir Lyn dan terus menetes ke lantai.
Wuuttttt!
Dan kembali Alvin terpental jauh. Buru-buru Alvin berdiri dan mendekat kembali. "Lyn, sadarlah!" tapi percuma ia berteriak, cewek itu takkan mendengarnya. Dicobanya kembali untuk mendekat, namun kembali tubuhnya terdorong kembali.
Alvin kembali bangkit. Walaupun rasa sakit menyerang punggungnya. Baginya, menyadarkan Lyn jauh lebih penting sekarang. Disentuhnya bahu kiri yang sepertinya mengalami pergeseran membuatnya mengerang kesakitan. Pandangannya kembali terarah pada Lyn yang kini tertunduk. Kemudian fokusnya beralih pada sosok berjubah hitam disamping Lyn yang entah sejak kapan sosok itu muncul. Gelap akibat tudung yang dipakai sosok itu membuat Alvin kesulitan melihat wajah sosok berjubah hitam yang kini tengah mengulurkan tangannya meraih pundak Lyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Atau Hati? (Complete) ✔
Teen FictionHai cinta... Tahukah kamu ada banyak jenis luka di dunia ini? Tapi, tahukah kamu dimana luka tak dapat disembuhkan? Tahukah kamu bagaimana cara menyembuhkan luka itu? Lalu, tahukah kamu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan lu...