JANTUNG ATAU HATI?
"Ketika Cinta Tak Berpihak Kepadaku..."
(Part 6)
# PerangDimulai
***---****---***
"Ku lihat kamu begitu bahagia. Terlukis jelas dari raut wajahmu, begitu lebar tawamu, begitu terang binar di matamu. Walau senyum itu tak tercipta dariku dan untukku."
***---****---***
Lyn melangkah pelan menuju ke halte bis yang sepi. Sembari menunggu bis, ia memilih duduk dibangku besi yang telah disediakan. Tas punggungnya ia letakkan di pangkuan. Matanya menerawang lurus ke depan. Pikirannya kembali memutar kejadian beberapa menit yang lalu. Apa ini? Bagaimana Alvin bisa tahu jika dirinya menyukai Erick? Apakah dirinya terlalu jelas? atau... apakah semua orang sudah tahu jika dirinya menyukai Erick?
'Tenang Lyn. Alvin kan cuma menduga,' batinnya berusaha menenangkan. "Huuhh..." Lyn kembali menghela nafasnya. Lalu ia melihat layar handphone untuk mengetahui jam berapa sekarang. Lagi-lagi Lyn menghembuskan nafas kesal. Jam 3 sore dan bis belum datang juga.
Hingga sebuah motor berhenti didepannya. Lyn mendongak dan mendapati seseorang memakai jaket hitam dan celana jins biru pudar turun dari atas motor. Melangkah mendekatinya seraya melepas helm hitam yang menutupi wajah orang itu.
"Lyn..." panggil orang itu seteah melepas helmnya dan berdiri tepat didepan Lyn. Senyuman lebar langsung terkembang di bibir cewek itu. ia pun bangkit berdiri. "Erick!" sapa Lyn riang. Dalam hati ia sangat senang melihat cowok itu ada disini.
"Bukannya jam pulangnya udah satu setengah jam yang lalu? Kenapa masih ada disini?" Erick bertanya dengan kening berkerut. Sedangkan Lyn hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung harus menjawab apa. Haruskah ia jujur bahwa sejak bel pulang sekolah ia sudah ditahan Alvin untuk pergi karena cowok itu mengajaknya untuk merencanakan cara memisahkan Erick dan Elsa.
"Eee... tadi... handphone aku ketinggalan di kelas. Iya... tadi ketinggalan di kelas. Untungnya masih di jalan, belum sampai di rumah. Jadinya balik lagi deh," jawab Lyn seraya cengengesan. Ia sedikit gugup karena terpaksa harus berbohong pada Erick. Tapi disisi lain ia bersyukur bisa menemukan alasan yang cukup logis.
Erick hanya manggut-manggut. Cowok itu melirik jam tangannya. Lyn menatap cowok itu dari atas ke bawah. Dari bawah ke atas. Cowok itu terlihat rapi sekali. "Kamu rapi banget, Rick? Mau kemana?"
Erick menatapnya sebentar. Lalu tersenyum bahagia. "sore ini Elsa mau ngajak jalan. Katanya sih mau ke pasar malam nggak jauh kok dari sini."
Lyn menghela nafas sedih. Namun dengan terpaksa, ia menyunggingkan senyuman. "Ciee... yang mau nge-death?" ujar Lyn seraya menunjuk-nunjuk wajah Erick dan menggoda cowok itu.
Erick mengerucut. "Nge-date, Lyn. Bukan mau nge-death? Kamu kira aku mau mati huh?" koreksinya saat Lyn salah mengucapkan kata. Lyn hanya nyengir.
"Aiihh... Iya iya. Nge-date. Bukan mau mati."
Tiba-tiba terdengar suara deringan dari dalam saku celana Erick. Segera cowok itu merogoh saku celana sebelah kiri dan mengeluarkan handphone. Sebuah pesan masuk. Kedua mata Erick bergerak membaca deretan tulisan pada layar handphone. Sedangkan Lyn hanya menatap Erick dengan decak kagum yang tak bisa ia sembunyikan.
Cowok itu kelihatan makin tampan saja. Dimata Lyn, Erick memang tampan dari dulu. Di dalam hati, ia berdoa, berharap cowok itu punya perasaan yang sama dengannya. Berharap cowok itu juga menyukainya. Seandainya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Atau Hati? (Complete) ✔
Fiksi RemajaHai cinta... Tahukah kamu ada banyak jenis luka di dunia ini? Tapi, tahukah kamu dimana luka tak dapat disembuhkan? Tahukah kamu bagaimana cara menyembuhkan luka itu? Lalu, tahukah kamu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan lu...