Jantung Atau Hati? (Complete) ✔

Dua Puluh Enam : Menyerah (Last Part)

JANTUNG ATAU HATI?

"Ketika cinta tak berpihak kepadaku..."

(Part 26)

#Menyerah

*#*#*#*#*#*#*#*#*

Tubuhku penuh luka menganga

Darah berceceran dimana-mana

Mataku lelah mengeluarkan air mata

Letih, lunglai dan lemah

Dada ku sakit tiap kuingat

Luka yang kau torehkan

Belati kata yang kau tancapkan

Perlakuanmu yang begitu menyakitkan

Saat itu aku mulai sadar

Ini semua bukanlah cinta

Karena cinta adalah menjaga

Karena cinta adalah percaya

Karena cinta adalah bersama

Dan karena cinta adalah bahagia

Rasa lelah membuatku lemah

Dan aku mulai kehilangan arah

Tak ingin membuatmu resah

Inilah yang aku pilih...

Aku menyerah.

Dariku, untukmu yang ku cinta

10.36 p.m

20 September 2016

***---***

Suara mesin pendeteksi denyut jantung masih bekerja dengan baik, mengikuti ritme detak jantung sang pasien. Pendingin ruangan juga bekerja begitu baik hingga ruangan itu terasa dingin. Seseorang masih terbaring di atas ranjang begitu tenang. Wajahnya yang cantik terlihat pucat.

Di sampingnya, Seseorang duduk dengan raut wajah cemas. Wajahnya kucel dan pakaiannya terlihat kusut masai. Tangannya tiada henti menggenggam sesekali menciumi punggung tangan cewek yang terbaring di hadapannya.

Dua jam yang lalu dirinya baru datang. Dari bandara sampai di sini. Tak peduli dengan keadaan dirinya yang harusnya pulang ke rumah dulu, baginya, cewek didepannya ini prioritasnya.

Tiga hari yang lalu, ia mendapatkan pesan melalui BBM dari Faren bahwa Elsa menjalani operasi cangkok jantung. Saat itu rasanya ingin sekali ia terbang langsung ke Indonesia. Tapi ia sadar, tak semudah itu bisa pergi begitu saja dari London. Permasalahan keluarganya masih belum selesai. Mau tak mau dirinya bertahan di kota Ratu Elizabeth hingga 'perang dingin' antar keluarga besarnya mereda.

Beruntung, semua masalah selesai juga. Dirinya bisa pulang secepatnya. Mama dan adiknya masih berada di sana, adiknya merindukan Aunty Selyna dan Uncle Fergio. Dirinya akhirnya memilih pulang ke Indonesia lebih dulu setelah berpamitan pada papa dan mamanya.

Erick menghela nafas lega, karena gadisnya baik-baik saja. Walaupun mama Elsa bilang kalau Elsa masih belum sadar setelah operasi. Dokter bilang keadaan Elsa membaik. Jantung baru yang dimilikinya juga cocok dengannya. Sepertinya alam bawah sadar Elsa-lah yang masih tak ingin gadis cantik itu terbangun.

Maka dari itu pengawasan ketat masih diberikan dokter untuk mengawasi perkembangan Elsa.

Tetapi satu hal yang masih membuatnya bertanya-tanya.