Sembilan : The End of Our Friendship

1.3K 67 2
                                    

JANTUNG ATAU HATI?

"Ketika cinta tak berpihak kepadaku."

(Bagian sembilan)

#Akhir Persahabatan Kita

****----*****-----*****

"Apa arti sahabat bagimu?

Seseorang yang selalu ada untukmu?

Seseorang yang menemanimu kala kamu sedih?

Seseorang yang mau meminjamkan bahunya untuk tempatmu menangis?

Bagaimana jika dia berubah?

Dia mulai menghilang kala cintanya datang, melupakanmu dan bahagia dengan cintanya?

Seperti itu yang ku alami

Dan jalan terbaik adalah mengakhirinya bukan?"

*****-----*****-----*****

Lyn berjalan pelan menuju pintu gerbang rumahnya. Di hari senin yang cerah seperti ini, ia segera berangkat menuju ke sekolah. Di pos satpam pak Ijong, satpam rumahnya sedang duduk di bangku panjang depan pos sambil membaca koran pagi. Pria 49 tahun itu mengangkat kepalanya saat menyadari sosok sang majikan berjalan menuju ke gerbang besar rumah itu yang masih tertutup.

Pak Ijong langsung berdiri dan menyapa Lyn. "Pagi, Non Lyn." Lyn tersenyum menyambut sapaan satpam rumahnya itu. berhenti di depan pria dua anak itu yang seminggu lalu ijin pulang kampung untuk menengok anaknya yang sakit.

"Pagi, Pak," balas Lyn dengan senyum yang selalu menghiasinya. "Gimana kabar anak bapak? Udah sehat?"

"Alhamdulillah, Non. Fadil udah nggak demam lagi. Cuma tinggal batuknya aja yang belum sembuh. Tapi hari ini dia sudah masuk sekolah kok," jawab pak Ijong. Pria itu senang dan sangat menyukai anak dari majikannya. Lyn, gadis yang sangat sopan dan baik kepada semua orang tanpa memandang status orang lain. Cewek itu sangat menghormati orang-orang yang lebih tua walaupun beberapa orang tua itu pembantu ataupun satpam.

"Ya Alhamdulillah deh. Saya juga seneng dengernya. Kalau gitu saya berangkat sekolah dulu ya, Pak," pamit Lyn dan dijawab anggukkan oleh pak Ijong beserta nasehat agar Lyn berhati-hati di jalan. Lalu pria itu membukakan gerbang untuk Lyn.

Lyn berjalan keluar dari halaman rumah dan berniat melanjutkan langkahnya melewati trotoar menuju ke halte bis yang ada di ujung jalan perumahannya dan terhubung dengan jalan raya. Namun ia menghentikan langkahnya mendadak saat melihat sosok cowok berseragam sama dengannya berdiri dengan punggung disandarkan pada body mobil biru.

Senyuman muncul di bibir Lyn mengetahui sosok cowok yang disukainya itu menunggunya. cowok itu tersenyum ke arahnya saat melihat Lyn yang baru keluar dari area rumah. Lyn mendekat hingga berdiri di hadapan cowok yang hari ini tumben sekali memilih naik mobil.

"Pagi, Lyn," sapa cowok itu.

"Pagi juga, Rick. Ka-" Lyn menelan kembali kata-kata yang belum sempat terucap. Erick mengernyitkan kening. Lyn menggelengkan kepala, lalu tersenyum. "Kita berangkat sekarang aja ya?"

Erick mengangguk. Rasa penasaran akan kalimat selanjutnya terpaksa ia pendam. Cowok itu menjauhkan punggungnya dari badan mobil dan bergerak membukakan pintu mobil untuk Lyn. Lyn menggumamkan terima kasih sebelum masuk ke dalam mobil. Lalu disusul Erick yang duduk di sampingnya di balik kemudi.

"Oh iya." Tangan Erick merogoh kolong dasbor dan mengeluarkan clutch milik Lyn dari sana. "Ini milik lo 'kan? Kemarin lusa tertinggal di mobil gue," lanjutnya seraya menyerahkan benda kecil yang bisa dimasuki handphone.

Jantung Atau Hati? (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang