Chapter 28: Cracked Porcelain

325 37 14
                                    

"Oh, tamunya sudah datang," kata Connor yang mulai berdiri menyambut kedatangan tamunya. "Selamat malam, Jace,"

Seketika, tubuh Autumn meremang sekaligus bingung saat melihat sesosok pria paruh baya yang seumuran Ayahnya itu berdiri di hadapannya sambil menjabat tangan Ayahnya.

Connor mempersilahkan Jace untuk duduk di sampingnya yang secara langsung berhadapan dengan Autumn. Keterkejutan yang lebih jelas terlihat pada wajah Jace saat melihat Autumn dan Adrian di hadapannya. Bahkan Adrian tak kalah bingungnya seperti Autumn kali ini.

"Autumn, Ian, perkenalkan ini Jace Armstrong. Dia," jeda. "Ayah kandung Autumn,"

Sekuat tenaga Autumn mencoba meneguk air liurnya tapi, rasanya seperti ada batu besar yang mengganjal tenggorokannya kali ini. Adrian yang berada di samping Autumn pun kini refleks terbatuk saat mendengar perkataan Ayah mereka bahwa pria di samping Ayahnya itu adalah Ayah kandung Autumn.

Tak berbeda jauh dari Autumn dan Adrian, Jace pun kini tengah tersenyum canggung di kursinya sambil menatap risih ke arah putri kandungnya itu. Ia hanya tak habis pikir ternyata putri kandungnya berkeliaran begitu dekat di kehidupannya, tapi ia tak pernah menyadari itu.

"Autumn?" panggil Connor saat Autumn sama sekali tak merespon uluran tangan Jace melainkan hanya menatapnya dengan amarah yang mendalam.

Autumn angkat bicara. "Untuk apa Om Jace kemari?"

"Autumn, sebenarnya saya juga tidak tau bahwa kamu yang selama ini saya kenal ternyata adalah putri saya," jelas Jace saat mendapat respon negatif dari Autumn.

Bingung mendengar arah pembicaraan yang mulai memanas antara Jace dan Autumn, akhirnya Connor mencoba menengahi. "Tunggu ... kalian saling kenal?"

Autumn mendengus. "Kalau saja Ayah tau, dia adalah Ayahnya David. David Juan Armstrong. Mereka punya nama belakang yang sama bukan?"

Connor melemas. Selama ini dia memang tidak terlalu mengenal David, yang ia tau hanya David yang merupakan sahabat Autumn semenjak mereka di sekolah dasar. Karena kesibukannya yang sering keluar kota atau bahkan keluar negeri, membuatnya tak cukup akrab dengan orang terdekat anaknya sendiri.

Mereka hanya sesekali bertemu saat David berkunjung ke rumah dalam keadaan dirinya yang sedang ada di rumah. Connor tidak cukup tau tentang anak laki-laki yang menjadi sahabat anaknya itu. Yang ia tau, anak itu bernama David dan Autumn sering memanggilnya Dave tanpa tau bahwa David adalah seorang Armstrong yang merupakan nama belakang Jace, sahabatnya dulu.

Makan malam hari itu terasa canggung dengan suasana dingin yang menyelimuti mereka berempat. Hanya Connor yang sesekali mengisi obrolan tanpa ada respon berarti dari ketiga orang lainnya.

Bagi Autumn, pertemuan malam itu adalah acara makan malam paling buruk yang pernah ia lalui.

***

Setelah pertemuan malam itu, hari-hari Autumn terasa semakin kelabu. Ia sempat mogok bicara dengan Ayahnya selama beberapa hari karena keputusan Ayahnya untuk mempertemukan ia dengan Jace secara mendadak dan di waktu yang sama sekali tidak tepat saat ia belum siap bertemu Ayah kandungnya. Dia pernah bilang dulu, bahwa ia sama sekali tidak ingin bertemu Ayah kandungnya tapi, malam itu ia malah dipertemukan dengan sosok itu dengan kenyataan yang lebih pahit. Autumn marah. Autumn kesal. Autumn kecewa.

Belum lagi saat kenyataan yang lebih parah datang. Orang yang mengaku sebagai Ayah kandungnya ternyata seorang Armstrong. Nama itu terus-menerus terngiang di kepalanya.

Jace Armstrong.

David Armstrong.

Jace Armstrong.

17 Reasons I Love Autumn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang