Chapter 3 - What's Happening To My heart?

246 18 2
                                    

Hari ini aku sangat bersemangat untuk bangun karena hari ini kita berempat akan berpiknik. Mumpung libur, jadi aku mengusulkan agar kita berpiknik di padang rumput di desa dekat kota kita tinggal.

Ku buka jendela kamarku yang langsung memberilan pemandangan jendela kamar Shin Rae.

Aku pun duduk di pinggiran jendelaku dan terus memperhatikan jendela kamar Shin Rae ~ Menunggunya untuk membuka jendelanya.

Jam 7 pagi. Biasanya dia sudah bangun, tapi kenapa belum kelihatan juga ya?

Tunggu dulu.. Kenapa belakangan ini aku semakin perhatian pada Shin Rae? Kenapa aku semakin sering memikirkannya? Yang ada di benakku teruslah senyuman hangatnya yang membuatku merasa nyaman.. Sudah lah, lupakan saja...

"Selamat pagi Sa Rang!" Seru Shin Rae padaku. Aku yang sedang melamun pun terkejut karenanya.

"Astaga Shin Rae, aku kaget banget tau.. Kamu ngapain sih teriak pagi-pagi?" Ocehan pagi hariku pun kembali keluar.

"Ah.. Bercanda doang sih, gak boleh gitu? Kalau gitu aku pergi dulu." Jawabnya sambil mengacuhkan diriku.

"Hish, nih bocah satu memang kurang ajar ya.. Hey! Balik dulu sini!" Panggilku padanya. Ku lihat dia menoleh dan kembali ke sisi jendelanya.

"Iya, iya Sa Rang.. Suara kamu itu terlalu cempreng untuk pagi hari ini. Suara alarmku aja sepertinya lebih kencang suara kamu deh.." Jawabnya padaku. Sepertinya dia hanya ingin bermain-main bersamaku.

"Cih.. Dasar, ayahmu dan kamu memang sama aja.." Ledekku.

"Sudah lah.. Aku ingin bersiap-siap untuk piknik hari ini." Kataku padanya. Ku lihat dia tersenyum dan menganggukan kepalanya padaku dan pergi.

Kenapa aku menjadi salah tingkah melihatnya?

Aku pun segera mengambil handuk dan segera mandi. Selesai mandi aku pun langsung mengenakan set dress musim panasku yang sangat cocok untuk acara dan tempat hari ini.

Setelah itu, aku pun langsung mengepang rambut panjangku dan memberinya sedikit jepitan bunga-bunga kecil.

Aku pun melihat diriku di cermin dan aku melihat kalau aku sudah siap, cantik, dan percaya diri. Aku pun turun ke bawah untuk sarapan dan mengambil bekalku untuk piknik nanti.

Selesai sarapan, tiba-tiba klakson mobil Shin Rae berbunyi.

TIIINN!!! TIIINN!!!

"Iya aku datang!" Teriakku pada Shin Rae.

Aku pun mengambil tasku dan segera memakai sepatuku, lalu aku pun berpamitan pada ayah dan ibuku dan berjalan ke arah mobil Shin Rae.

Aku pun segera masuk ke dalam mobilnya dan tiba-tiba ibu berkata

"Shin Rae, tolong jaga Sa Rang dengan baik ya! Aku percayakan Sa Rang kepada kamu ya. Dan Sa Rang jangan berbuat yang aneh-aneh ya.."

"Iya tante, Sa Rang pasti aman kalau ada aku kok hehe.." Jawab Shin Rae pada ibu. Aku melihat ibu tersenyum padanya sebagai tanda kalau ibu percaya pada Shin Rae.

~ ~ ~

"Haaahh... Aku selalu ingin berpiknik di padang rumput seperti ini.." Aku pun mulai curhat pada Eun Sang.

"Iya, aku juga Sa Rang.. Kesempatan seperti ini agak susah mendapatkannya sekarang." Jawabnya.

Aku dan Eun Sang sedang membaca buku di atas tikar, tiba-tiba Shin Rae dan Jae Young datang untuk menjahili kita. Sumpit konde Eun Sang diambil Jae Young dan buku novelku langsung diambil Shin Rae.

Tanpa pikir panjang aku pun langsung mengejar Shin Rae semakin ke tengah padang rumput. Aku pun lari semakin mendekatinya.

Saat sudah sangat dekat, aku pun berniat untuk menangkapnya dari belakang. Saat aku melakukannya, sepertinya aku sedang sial.

Shin Rae berbalik dan aku malah mendorongnya hingga kita berdua terjatuh ke rumput. Karena terjatuh dengan posisi berhadapan, tanpa sengaja Shin Rae mencium pipiku.

Saat menyadarinya, aku langsung bangun dan duduk disampingnya. Aku langsung diam seribu kata sambil menundukkan kepalaku. Aku malu untuk melihat wajah Shin Rae.

Aku tidak tahu apakah ini. Rasa senang, takut, malu, bingung, nyaman bercampur menjadi satu. Rasanya ada pengaduk besar di dalam hatiku.

"Sa Rang, kamu tidak apa-apa kan? Ada yang sakit kah atau lecet?" Tanyanya. Sepertinya dia mencemaska kondisiku.

Aku pun memberanikan diriku untuk memandang wajahnya. Ku lihat matanya, aku dapat melihat kecemasan dalam wajahnya.

"Ehm.. Gak kok, aku gak apa-apa kok." Jawabku. Aku bingung mau jawab apa karena aku masih merasa canggung.

"Kamu yakin?" Tanyanya lagi.

"Iya Shin Rae.. Aku tidak apa-apa.." Jawabku sambil memberikan senyumanku yang paling manis. Aku tidak ingin mencemaskannya.

"Ehm.. Maaf ya, soal yang barusan. Aku juga gak berniat untuk melakukannya, tapi secara tidak sengaja aku melakukannya." Tiba-tiba kecemasannya berubah menjadi penyesalan.

"Hmm.. Gak apa-apa, aku juga kok yang salah. Seharusnya aku gak dorong kamu.. Kamu takut aku marah? Gak mungkin, aku tidak akan marah kok.." Jawabku.

Tiba-tiba dia memelukku dengan erat dan hangat. Ini adalah pelukan paling hangat yang pernah aku temui. Aku pun membalas pelukannya.

"Makasih ya Sa Rang.. Aku benar- benar minta maaf Sa Rang.." Bisiknya di telingaku.

"Iya Shin Rae.." Aku juga berbisik padanya. Aku pun melepaskan pelukannya dan mengajaknya untuk kembali ke Eun Sang dan Jae Young.

Saat kita kembali ke tempat kita, tiba-tiba Eun Sang bertanya padaku

"Sa Rang, kok mukamu merah? Ada apa?"

"Hah? Memang iya? Ehm.. tadi aku terlalu kencang berlari dan tidak mengatur nafasku dengan baik. Sepertinya sih karena itu.." Jawabku.

Aku berbohong padanya, wajahku memerah sepertinya karena bibir Shin Rae yang nyasar di pipiku.

"Ah.. Sudah lah, kapan kita makan ini? Ini sudah jam makan siang..." Sela Jae Young. Akhirnya, dia menyelamatkanku dari rentetan pertanyaan Eun Sang.

"Ah, kamu itu makanan terus yang ada di pikiranmu.. Gak bosen apa?" Sewot Eun Sang.

Akhirnya kita pun makan siang berempat. Kita memakan bekal yang kita bawa masing- masing dari rumah.

Kita makan sambil bercanda dan mengobrol. Jae Young terus saja berbicara hal-hal yang tidak masuk akal.

Ini adalah piknik pertamaku yang sangatlah berkesan. Mungkin ini karena piknik pertamaku dilalui bersama ketiga sahabatku, dan mungkin karena bibir Shin Rae yang salah sasaran ke pipiku.

Ku rasa aku mencintainya...

~ ~ ~

Hai..

Kayaknya di chapter ini mulai panjang ya ceritanya?
Tapi gak apa-apalah, agar para pembaca di wattpad bisa menikmati ceritanya wkwk..

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang