Chapter 5 - I Was Afraid!

167 14 1
                                    

"Shin Rae.. Aku takut Shin Rae, kayaknya mereka orang suruhan.." Aku sangat ketakutan.

Walaupun semua cowok di kelasku segan denganku, aku tetaplah seorang wanita. Aku tetap akan ketakutakan kalau ada cowok berbadan besar dengan gengnya menatapku.

"Jangan takut, semakin kamu takut kamu malah akan habis.." Kata Shin Rae sambil memegang bahuku.

Mereka semakin mendekati kita dan memojokan kita. Aku semakin takut dan bingung. Sangking takutnya aku tidak tahu harus apa, apa aku harus berlari atau menghadapi mereka?

Ayo Sa Rang, kamu pasti bisa. Kamu harus berani menghadapi mereka. Aku adalah Kim Sa Rang yang pemberani, aku tidak akan takut pada mereka. Shin Rae juga akan membantumu, ayo Sa Rang! Kumpulkan keberanianmu!

Aku terus menyemangati diriku. Aku tidak ingin lari saja atau membiarkan Shin Rae menghadapi mereka sendirian.

Aku pun mempunyai ide bagaiman untuk menghadapi mereka semua. Aku pun merogoh isi tasku dan mencari kipasku. Setelah aku mendapatkannya, aku pun siap untuk mengahadapi mereka.

"Shin Rae, kamu siap?" Aku bertanya pada Shin Rae.

"Ne (ya dalam bahasa Korea)" Jawabnya singkat.

"1" Aku mulai menghitung.

"2" Lanjut Shin Rae.

"3!!" Kita pun langsung menghadapi mereka satu persatu.

Aku pun mulai menghadapi mereka satu persatu. Aku tahu aku tidak bisa melawan mereka dengan tangan kosong, jadi aku memakai kipasku juga untuk melawan mereka.

Aku dan Shin Rae pun terus menghadapi mereka dan di saat mereka mulai lengah kita pun langsung berlari. Mereka pun terus mengejar kita.

Saat kita berlari, kita melihat ada satu gang dan kita langsung bersembunyi disitu. Shin Rae langsung menggenggam tanganku dan mendekapku.

Wajah kita sangat dekat jaraknya. Aku bisa merasakan nafas Shin Rae yang terengah-engah. Aku bisa merasakan kalau dia juga sebenarnya juga ketakutan.

Aku lihat orang-orang itu berlari mencari kita ke arah yang berlainan. Saat mereka sudah benar-benar jauh, aku pun merasa lega.

Lalu kulihat Shin Rae menatap mataku. Apa yang dia pikirkan? Tiba-tiba dia memegang pipiku dan mulai mengangkat wajahku dengan tangannya.

Apa dia ingin menciumku?? Aku belum siap..

Tapi tiba-tiba dia berbisik di telingaku.

"Kamu memang wanita paling berani yang pernah aku temui.."

BRUUK!!

Tiba-tiba Shin Rae pingsan setelah berbisik padaku. Apa lagi ini? Rumah kita sudah dekat, tapi tolong jangan begini Shin Rae. Cowok macam apa kau ini?

"Shin Rae! Bangun, hey!" Aku berusaha untuk membangunkannya tapi sia-sia juga. Aku pun mulai menggotongnya sampai rumah.

Di rumahnya, aku langsung membawanya ke kamarnya dan menidurkannya. Astaga, dia tampan sekali kalau sedang tertidur.. Eh? Kok aku malah terpengaruh? Dia sedang pingsan sekarang Sa Rang!

Aku pun mencari benda yang memiliki wangi yang harum. Dan mataku tersorot pada sebuah balsem. Aku langsung mengambilnya dan membukanya.

Aku pun langsung mendekatkan balsemnya ke hidung Shin Rae. Aku berharap dia menghirupnya dan bisa siuman.

"Ayo lah Shin Rae, aku mohon bangunlah Shin Rae.. Jangan pingsan sekarang dong..." Aku mulai berkata-kata padanya.

Aku terus mendekatkan balsemnya ke hidungnya selama 10 menit tapi tidak terjadi apa-apa juga. Aku takut sesuatu terjadi padanya.

~ ~ ~

"Sa Rang.. Bangun Sa Rang..." Aku seperti mendengar ada seseorang yang membangunkanku dan mengelus kepalaku.

Aku pun langsung bangun dan melihat jam. Astaga, ini sudah jam setengah tujuh malam.

"Sa Rang, kamu tadi gak apa-apa kan?" Tanya Shin Rae khawatir.

"Kenapa kamu tanya keadaanku? Cobalah untuk mengkhawatirkan dirimu sendiri! Kamu sampai pingsan Shin Rae!" Aku pun berteriak padanya dan dia hanya tersenyum padaku.

"Sa Rang, kamu sejak kapan disini?" Tanyanya padaku.

"Sejak kamu pingsan Shin Rae.." Aku pun menjawabnya.

"Oo.." Dia pun mencoba untuk bangun dan berdiri, tapi dia masih belum bisa menyeimbangkan dirinya.

Refleks, aku langsung menahannya agar tidak jatuh. Tapi kenapa aku malah memeluknya? Apa yang merasuki diriku?

"Ehm.. Maaf, aku cuma ingin menahanmu agar kamu tidak jatuh.. Kamu masih harus banyak istirahat, mungkin besok kamu ijin aja dulu.." Kataku sambil membantunya untuk duduk di kasurnya.

"Shin Rae! Sa Rang! Makan malam dulu!!" Ibu Shin Rae pun memanggil kita untuk makan.

"Aku turun dulu ya, aku mau mengambilkan makanan untukmu dulu" Kataku sambil bangun dari tempat tidurnya untuk turun.

Tapi saat aku sedang bangun dari tempat tidur Shin Rae, tiba-tiba Shin Rae memegang tanganku dan menarikku kembali ke tempat tidur dan dia langsung bersandar di bahuku.

"Jangan turun dulu.. Tunggu aja sebentar lagi.." Katanya.

"Iya deh.." Aku mengiyakannya.

Lalu Shin Rae langsung memelukku. Aku tidak tahu dia kenapa, tapi aku membalas pelukannya. Aku selalu merasa nyaman, tenang, dan aman kalau berada di dekatnya.

Dan kalau aku berada di dekatnya, aku ingin selalu bersamanya. Aku ingin terus merasakan kenyamanan ini bersamanya.

Aku mencintaimu Shin Rae.. Aku jatuh cinta pada Kang Shin Rae...

~ ~ ~

Hai..

Chapter ini pendek lagi ya wkwk
Aku memang sulit untuk membuat chapter yang panjang, butuh ide yang memadai untuk menulisnya hehe..

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang