Angin datang menerpaku. Rambut panjangku yang hampir mencapai bokongku berkibar di terpa angin.
Sangat segar rasanya, jarang sekali aku bisa merasakan angin semilir yang mengibarkan rambutku seperti ini.
Aku sedang duduk di atas sebuah batang pohon yang besar. Aku memang senang untuk memanjat pohon dan duduk di atasnya.
Aku menyandarkan tubuhku di pohon ini. Aku pun menutup mataku dan kembali mengingat apa yang terjadi kemarin.
Kemarin Jae Young menembak Eun Sang. Mungkin ini memang lucu, tapi inilah kenyataannya.
Jae Young yang waktu itu ingin membunuh Shin Rae hanya karena dia menginginkan diriku tiba-tiba menembak orang lain.
Tapi itulah hidup, kita tidak akan pernah tahu masa depan. Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi atas hidup kita.
Cinta, kita akan mengetahui hal itu sebelum kita menemukan orang yang cocok untuk kita cintai. Dan untukku itu adalah Shin Rae.
Lelaki yang selalu ada disisiku, orang yang baik hati, seru, dan yang sangat kusukai dari dirinya adalah dia murah senyum.
Dari dulu kita selalu bersama, melakukan hal-hal bersama-sama. Kita tidak bisa terpisahkan.
"Sa Rang! Turunlah!" Aku pun membuka mataku.
Shin Rae memanggilku untuk turun. Aku pun turun perlahan dan menghampirinya.
"Kamu kenapa bisa suka untuk memanjat pohon sih?" Tanyanya sambil mengelus rambutku.
"Entahlah, aku memang menyukainya.. Memangnya kenapa?" Jawabku.
"Yah, kamu itu cewek.. Apalagi kamu itu tipe cewek yang suka memakai rok dan berdandan, atau dengan kata lain kamu itu feminim banget, masih bisa-bisanya kamu memanjat pohon.." Ujarnya.
"Kalau aku memang suka bagaimana?" Tanyaku.
"Sudahlah.. aku tidak mau berdebat denganmu..." Jawabnya.
~ ~ ~
Aku dan Shin Rae sedang menjalani kencan ganda. Tentunya bersama Eun Sang dan Jae Young.
Kita berempat pergi ke taman. Taman ini bagus juga di malam hari, walaupun hanya lampu taman yang menghiasinya.
Kita berkeliling taman sambil banyak bercerita, sepertinya ini bukanlah kencan ganda tapi jalan-jalan empat sekawan.
"Eh, Eun Sang ini sejak aku berpacaran dengannya dia menjadi orang yang perhatian banget.. Gak seperti biasanya, cuek.." Ujar Jae Young.
"Ah, itu karena Eun Sang memang mencintaimu.." Balasku sambil sedikit cekikikan.
"Iya Sir Moon.." Ujar Eun Sang.
"Sir Moon?" Tanya kita bertiga kompak pada Eun Sang.
"Panggilan kesayanganku buat Jae Young, dari family namenya.. Sir Moon, 'Sir' itu kan gelar kebangsawanan di kerajaan-kerajaan gitu.." Jawabnya polos.
"Bagaimana kalau kita berempat membuat panggilan masing-masing? Jae Young kan udah ada, Sir Moon.. Kita apa ya?" Usulku.
"Princess Kim!" Ujar Shin Rae sambil menunjukku.
"Lady gorgeous!" Aku menunjuk Eun Sang.
"Prince charming!" Ujarku dan Eun Sang bersamaan.
"Hahaha!" Kita berempat pun tertawa karena panggilan kita yang semuanya adalah gelar kebangsawanan.
"Eh, duduk dulu yuk.. Kakiku capek jalan terus.." Kata Eun Sang sambil memegangi kakinya.
"Iya Lady gorgeous.." Ledekku pada Eun Sang.
Kita pun duduk di sebuah bangku taman. Sepertinya tidak cukup untuk berempat, aku tidak tahu harus duduk dimana.
"Kayaknya princess gak tahu mau duduk dimana ya? Tempatnya penuh.." Ledek Jae Young.
Tiba-tiba Shin Rae menarik tanganku dan dia memangku diriku di atas kakinya. Kedua tangannya memelukku dari belakang dan dia menyandarkan kepalanya dengan manja di punggungku.
"Sekarang kamu bisa duduk sekarang.." Bisiknya.
"Ya tapi gak begini juga Shin Rae.." Ujarku.
Aku ingin melepaskan pelukannya dan memilih berdiri atau duduk di tanah. Tapi semakin aku ingin keluar, semakin dia memelukku dengan erat.
"Kamu nih apaan sih?" Tanyaku.
"Sudah duduk dan biarkan aku memelukmu.." Jawabnya.
"Ehm.. Jae Young, aku udah harus pulang sekarang.. Ayo antar aku pulang.." Ujar Eun Sang sambil menarik tangan Jae Young.
"Hei! Hei! Kita duluan ya! Aduh Eun Sang.." Seru Jae Young yang terus saja di tarik oleh Eun Sang.
"Tinggal kita? Pulang yuk.." Ajakku.
"Sebentar lagi Sa Rang, lagipula besok kan hari Minggu.." Jawabnya.
Huft.. Dasar laki-laki satu ini, menggodaku terus hobinya sekarang. Memang ada-ada saja dia.
"Sa Rang.." Panggilnya.
"Hmm..?" Balasku singkat.
"Sudah hampir 1 tahun hubungan kita terjalin.." Ujarnya.
"Lalu?" Tanyaku.
"Aku semakin jatuh cinta padamu.. Aku semakin ingin melindungimu.." Lanjutnya.
"Jadi.. Sa Rang.." Dia sekarang merubah posisiku menjadi di sampingnya tapi tetap dalam pangkuannya.
"Iya..?" Aku hanya bisa mengucapkan kata-kata yang singkat.
"Hae.." Dia melanjutkan katanya.
Dia pun mendekatkan wajahnya padaku dan dia menempelkan bibirnya padaku. Ayolah, sekarang? Di tempat umum? Dasar aneh.
Dia semakin dalam menciumku. Dia terus saja mencari posisinya yang nyaman, aku juga ikut terlarut dalamnya.
Aku pun melingkarkan kedua tanganku di lehernya dan dia terus saja menciumku sampai nafasnya benar-benar habis.
Kita melepaskan ciuman kita dan bertatap-tatapan. Mata coklatnya terus saja menatapku.
Lalu dia menarik kepalaku lagi dan dia berhasil mencuri ciuman lagi dariku. Memang aneh orang satu ini.
Dari dulu dia memang sedikit aneh, tapi keanehannya terua membuatku tertawa. Dan sekarang keanehannya membuatku semakin mencintainya.
~ ~ ~
Annyeong..
Happy ending sudah di depan mata..
Terasa cepat ya? Konflik langsung happy ending..
Tapi aku memang tidak begitu suka untuk membuat cerita yang terlalu panjang hehe..Tapi jangan sedih para readers sekalian, sudah disiapkan sequel dari Summer Love..
Judulnya? Di chapter terakhir ya..Terima kasih sudah membaca ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love
RomanceSa Rang, Shin Rae, Eun Sang, dan Jae Young adalah 4 sekawan sejak SMP. Sa Rang dan Shin Rae yang sudah terlebih dahulu bersahabat sejak mereka SD. Pada salah satu musim panas di masa SMA mereka, cinta mereka pun bersemi. Sa Rang baru menyadari kalau...