Chapter 11 - Kajima

139 13 0
                                    

Hari ini hujan awet banget, dari tadi pagi sampai siang ini. Tapi aku merindukan hujan ini, hujan yang awet jarang sekali bisa datang lagi.

Aku berjalan melewati lorong kelas menuju lokerku. Lokerku berada disamping loker Eun Sang, kulihat dia sedang membereskan lokernya.

"Eh, hai Sa Rang.." Sapa Eun Sang padaku.

"Iya.." Jawabku sambil membuka lokerku.

Aku pun mencari buku tulis bebasku. Saat aku mencarinya, tiba-tiba scrapbook persahabatanku tersenggol olehku dan jatuh.

Aku memang menaruh scrapbook ini di lokerku, aku selalu lupa membawanya pulang.

Aku pun mengambilnya dan membuka lembaran-lembaran scrapbook tersebut. Aku melihat foto-foto kita berempat, dan salah satu foto berhasil membuatku sangat sedih.

Foto selca aku dan Jae Young saat kita mengikuti kegiatan jalan-jalan sekolah 2 bulan lalu.

Aku jadi semakin merindukannya. Tanpa kusadari aku pun mulai menangis.

"Sa Rang, kamu kenapa? Kok nangis?" Tanya Eun Sang saat dia menyadari kalau aku menangis.

Aku tidak bisa menjawabnya. Aku hanya bisa terus menangis dan terus menangis.

"Eun Sang, Sa Rang kenapa?" Tanya Shin Rae pada Eun Sang.

"Gak tau juga, tadi dia lagi liat-liat scrapbooknya terus tiba-tiba nangis.." Jawabnya pada Shin Rae.

Aku terus menangis hingga Shin Rae mengambil scrapbookku dan melihat apa yang kulihat.

Lalu dia pun memelukku. Dia memelukku dengan sangat erat. Aku pun semakin menangis dan tersungkur.

"Sa Rang, jangan nangis lagi dong.. kita hanya bisa berharap yang terbaik baginya.. Jangan sedih, kan masih ada aku dan Eun Sang.." Ujarnya.

Aku pun melepaskan pelukanku sambil menatap Shin Rae dan Eun Sang secara bergantian. Lalu aku pun berdiri dan menghapus air mataku.

"Iya, aku akan terus berharap yang terbaik bagi Jae Young dan tetap menjaga kalian dengan segenap hati..." Kataku sambil tersenyum kembali.

Eun Sang dan Shin Rae pun memelukku dengan hangat.

~ ~ ~

Kring kring!

Suara notifikasi handphone ku berbunyi menandakan ada pesan masuk ke handphoneku.

Ku lihat ternyata itu dari Eun Sang.

From Eun Sang to Sa Rang:
Hai Sa Rang, aku tadi jalan-jalan ke taman Namsan lalu aku lihat ada Jae Young. Tapi dia kelihatan beda banget, dan aku lihat juga disana ada anak bandel yang di sekolah kayak si Hyeon Ho sama Ji Ho.

From Sa Rang to Eun Sang :
Yang bener? Kamu gak salah lihat kan?

From Eun Sang to Sa Rang :
Iya Sa Rang, mataku gak mungkin salah lihat. Itu beneran Jae Young..

From Sa Rang to Eun Sang :
Terus dia ngapain disana?

From Eun Sang to Sa Rang :
Gak ngerti juga, tapi aku lihat dia sama yang lainnya seperti membicarakan sesuatu yang penting.

From Sa Rang to Eun Sang :
Ooh.. Oke lah, makasih ya informasinya Eun Sang.

From Eun Sang to Sa Rang :
Iya Sa Rang, masama..

Jae Young bergaul sama Hyeon Ho dan Ji Ho? Ini udah terlalu jauh Jae Young. Aku gak nyangka bakal begini jadinya.

Ada apa sebenarnya? Apa yang sudah kita lakukan padamu?

~ ~ ~

Berjalan mengelilingi taman belakang sekolah memang menyenangkan. Apalagi kalau kau sendirian ~ Tidak ada yang mengikutimu.

Rasanya seperti terbebas dari semua masalah. Aku pun duduk di bawah sebuah pohon besar dan membaca buku.

Tidak terasa, membaca ternyata bisa membuatku lupa waktu. Aku sudah harus pulang sekarang, aku harus segera mencari Shin Rae dan mengajaknya pulang.

Saat aku berjalan kembali ke arah gedung sekolah, aku lihat ada seseorang yang juga pergi ke arah yang sama denganku.

Itu adalah Jae Young.

Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke arahnya.

"Jae Young!" Seruku dan dia menoleh padaku dengan tatapan yang dingin.

"Hosh.. Hosh.. Jae Young, kamu kenapa sih belakangan ini terus menjauhi kita? Ada apa?" Tanyaku langsung to the point.

"Bukan urusanmu" Jawabnya dengan acuh.

"Ah.. Ayo lah, aku ini kan sahabatmu.." Aku merayunya untuk berbicara sesuatu.

"Kalau pun kau itu sahabatku, kau juga pasti tidak akan mau melakukan apa yang kumau.." Jawabnya dengan sangat dingin dan pergi meninggalkanku.

Aku pun mulai menangis lagi dan kali ini aku menangis dengan kencang. Ini sangatlah menyakitkan bagiku yang sangat menyayanginya sebagai sahabatku.

"Kajima!! Hiks hiks.. Jae Young!" Aku berseru padanya.

Dia sempat berhenti tapi tak lama kembali melanjutkan langkahnya menjauhiku.

"Hiks hiks.. Jae Young.. MOON JAE YOUNG!!! Hiks.." Aku terus berteriak memanggil namanya dan sia-sia.

"Kajima..."

~ ~ ~

Apa kab!?!

Kayaknya udah ketahuan ya alur ceritanya hehe..
Maklum dikit ya, bikin cerita yang susah ditebak dan seru memang sulit terbelit-belit (apalagi untuk aku yang masih banyak kegiatan di sekolah).

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang