Chapter 24 - Trouble Comes Again

102 11 1
                                    

Dear diary

Hari demi hari, bulan demi bulan, musim demi musim pun berlalu. Tak terasa, sekarang sudah mulai memasuki musim semi lagi. Musim dingin kali ini terasa cepat, atau ini hanya perasaanku aja ya?

Besok kita mulai masuk sekolah kembali. Kembali lagi pelajaran-pelajaran yang membuatku pusing 7 keliling bikin aku benar-benar galau asli. Haah.. Guru-guru dan pelajaran dengan tugas yang menyebalkan hadir lagi di hidupku ini.

Hubunganku dan Shin Rae juga semakin dekat. Aku merasa semakin jatuh cinta padanya, bukan hanya karena ketampanannya, tapi juga karena hatinya yang baik, lemah lembut, dan juga perhatian. Aku mencintainya apa adanya sebagaimana pun dia mencintaiku apa adanya.

Prakiraan Cuaca Kim Sa Rang

Besok adalah hari yang cerah, matahari bersinar terang dan itu membuatku bersemangat menjalani hari. Angin semilir musim semi dan bunga sakura yang bermekaran juga akan menemaniku berjalan mengahadapi hari-hari yang datang. Terus semangat dan ceria!

~ ~ ~

"Sa Rang, bagaimana libur musim dinginmu dan Shin Rae?" Tanya Eun Sang pada Sa Rang.

"Seru kok.. Kita berdua lebih banyak menghabiskan waktu bersama, iya kan Shin Rae?" Jawab Sa Rang.

"Iya, kita berdua jalan-jalan ke taman, pergi ke mall.. Dia nih pake beli peralatan make up lah, beli baju lah, sama palingan beli buku..." Balas Shin Rae sambil sedikit menyenggol Sa Rang.

Sekarang sudah memasuki musim semi lagi, sudah pasti Sa Rang, Shin Rae, dan Eun Sang bersekolah lagi.

Sa Rang dan Eun Sang memanglah sahabat yang sangat dekat sampai-sampai saat hari pertama masuk sekolah kembali mereka berdua berpelukan dan membuat Shin Rae menggelengkan kepalanya.

Hanya sekarang Jae Young tidak lagi bersama mereka. Dia masih merencanakan hal buruk untuk hubungan Sa Rang dengan Shin Rae.

"Jae Young gimana ya kabarnya?" Tanya Shin Rae.

"Ya elah, manusia satu itu masih kamu pikirkan juga?" Balas Eun Sang.

"Dia itu kan tetap sahabat kita walaupun dia berniat jahat pada kita, aku benar kan?" Jawab Sa Rang lagi.

"Iya deh.." Eun Sang pun tidak ingin merepotkan lagi masalah Jae Young.

KRIIIINNGG!!!

"Haduh.. Bel masuk udah bunyi lagi, padahal kita lagi seru ngobrol nih..." Ujar Eun Sang.

"Ya sudah lah, kan lagipula kita sekolah untuk belajar kan?" Balas Sa Rang.

"Tapi kan bersosialisasi juga Sa Rang.." Ujar Eun Sang lagi.

"Tapi lebih penting belajarnya Eun Sang.." Balas Shin Rae.

"Kalian ini, memang berkomplot untuk membuatku aneh ya? Dasar..." Kata Eun Sang sambil duduk di mejanya.

~ ~ ~

"Shin Rae.. Ayo kita pulang..." Sa Rang mendatangi Shin Rae dan menepuk bahu Shin Rae.

"Hmm? Oh iya, ayo kita pulang.." Balas Shin Rae.

Tapi tiba-tiba nada dering handphone Shin Rae yang bersuara alunan gitar berbunyi yang menandakan ada seseorang yang menelponnya.

"Jae Young? Ada apa dengannya? Coba angkat.." Ujar Sa Rang.

"Baiklah.. Yeoboseyo, ada apa Jae Young? Sekarang? Tapi aku, tunggu Jae Young! Yah.. Di matiin.." Shin Rae melihat handphonenya.

"Jae Young memintaku untuk menemuinya sekarang di taman belakang sekolah.. Hanya sebentar kok, kamu tunggu di dekat mobilku aja ya.." Lanjutnya.

"Tapi kalau kamu nanti kenapa-napa lagi gimana?" Tanya Sa Rang.

"Gak akan.. Aku janji akan menemuimu lagi dalam keadaan sehat dan tenang.." Jawabnya.

"Janji ya.. Ingat janjimu itu.." Sa Rang pun berjalan meninggalkan Shin Rae ke arah parkiran sekolah.

Shin Rae pun berjalan menuju taman belakang sekolah untuk menemui Jae Young.

"Jae Young! Aku udah disini! Ada apa?!?!" Seru Shin Rae memanggil Jae Young.

Lalu Jae Young pun datang menghampiri Shin Rae. Tanpa Shin Rae sadari, ada 3 orang lainnya yang ada dibelakangnya.

"Ikat dia" Ujar Jae Young dengan singkat.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Shin Rae. Kedua tangannya sudah terikat dan dia hanya pasrah.

"Sebaiknya kau tunggu saja..." Jawabnya dan salah satu dari ketiga orang itu memukul Shin Rae sampai dia tidak sadarkan diri.

~ ~ ~

"Shin Rae! Sadarlah Shin Rae!!" Seru Sa Rang.

"Shin Rae.. Ayolah, kamu harus sadar sekarang.." Lanjutnya.

"Sudahlah, percuma kamu memanggilnya.. Dia tidak akan mendengarmu dan melihatmu, kaca ini adalah kaca satu arah.. Dari ruangan Shin Rae hanyalah seperti cermin biasa.." Ujar Jae Young yang menghampiri Sa Rang.

"Tidak, dia akan mendengarku dan melihatku.." Balas Sa Rang.

"Mungkin kamu harus melihatnya terlebih dahulu sebelum berbicara.."

Tidak lama kemudian Shin Rae pun akhirnya sadar. Dia tidak bisa bergerak leluasa, kedua tangannya diikat pada 2 tali yang merentangkan tangannya.

"Kamu mau menemuinya?" Tanya Jae Young pada Sa Rang.

"Tapi apa yang selanjutnya akan terjadi padanya?" Tanya Sa Rang.

"Entahlah, itu masih sebuah rahasia.." Jawab Jae Young sambil menarik tangan Sa Rang.

Sa Rang dan Jae Young pun berjalan mendatangi Shin Rae. Sa Rang benar-benar takut mengenai apa yang akan terjadi pada Shin Rae.

"Shin Rae!" Seru Sa Rang dan langsung berlari ke arahnya dan memeluk Shin Rae.

"Bagaimana kamu bisa disini?" Tanya Shin Rae.

"Sebernarnya tidak cukup kalau aku hanya membawamu, jadi ku bawa juga Sa Rang kesini.." Jawab Jae Young sambil menarik Sa Rang.

"Untuk apa?" Tanya Sa Rang.

"Tentu saja untuk ini.. Hal yang sangat kuinginkan..." Jawab Jae Young.

~ ~ ~

Hai hai!

Maaf ya lama update, soalnya aku belakangan ini lagi sibuk lagi nih..
Pendek ya? Maaf ya soalnya aku nulis ini rada bingung mau gimana lagi si Sa Rang dan Shin Rae.

Aku udah siapin cerita keduanya Summer Love nih..
Pastinya gak kalah seru juga dari Summer Love hehe..
Tunggu ya kelanjutannya ^3^

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang