Chapter 22 - Lovely Autumn

114 10 0
                                    

"Haahh.. Musim gugur, aku merindukan saat-saat ini..." Ujarku.

"Kenapa?" Tanya Eun Sang padaku.

"Iya kangen aja.. Aku memang senang dengan semua ciri khas setiap musim, musim gugur dengan daunnya yang berguguran, musim dingin dengan saljunya, musim semi dengan bunga sakura, juga musim panas dengan terik matahari..." Jawabku.

"Kamu ini memang unik ya Sa Rang.." Kata Shin Rae padaku sambil mengacak rambutku.

Sayang, tidak ada Jae Young disini. Biasanya kita berempat menikmati musim gugur dipinggir sungai han. Duduk di tepi sungainya dan menikmati sunset.

Musim gugur kali ini memang sangat berbeda tanpa kehadiran Jae Young. Sangat sangat berbeda.

~ ~ ~

Aku berjalan menyusuri taman belakang sekolah. Aku sedang ingin menyendiri dari semua orang di sekolah ini.

Aku sangat senang memandangi daun-daun pepohonan yang berguguran. Seperti hujan daun pohon berwarna coklat.

Aku pun berhenti dan duduk dibawah sebuah pohon. Aku bersandar pada pohon itu sambil memejamkam mataku ~ menjernihkan pikiranku.

Aku mau menjernihkan isi kepalaku sementara saja, agar aku dapat mengerti apa yang terjadi 2 hari yang lalu.

"Shin Rae!"

"Sa Rang??"

DOORR!!!

Kenapa kejadian hari itu terus terngiang dikepalaku? Aku ingin bisa melupakannya dan menjalani hariku seperti biasanya.

Sambil menjernihkan semua pikiranku, aku bisa merasakan angin dingin musim gugur menerpa wajahku, daun-daun berjatuhan keatas kepalaku, dan tangan seseorang yang memegang pipiku, tunggu, apa!?

"Mau apa kau?" Tanyaku sambil menangkis tangannya tanpa melihat orang yang ada didepanku, dengan kata lain aku masih menutup mataku.

"Hanya ingin bersamamu.." Jawab orang itu dengan suara beratnya. Aku mengenal suara ini, sangat mengenalinya.

"Jigeum isungan keurigo isigan keujeo baramyeo neukkyeobwayo.." Dia pun menyanyikan lagu kesukaanku.

"Na dan aljin mothaeyo bujokhan naega eolmana himi doeneunji hajiman yaksohayo ireon naege kidaeyo naega yeope iseul teni..." Aku dan dia menyanyikan bagian reffnya bersama-sama.

"Sigani jinado nae maeumeun hangsang keurijyo keudae..." Aku melanjutkan lagunya.

"Nae mam sok gipeun gose.."

"I ttaseuhami hangsang nal jikyeojuneyo hamkke hal su itgetjyo keudaewa naega jigeum cheoreom..." Kita melanjutkannya bersama.

"Yeongwon hal teni..." Kita pun menyelesaikan lagunya.

Aku pun membuka kembali mataku dan melihat orang itu. Dari suaranya aku sudah sangat mengenali suaranya, baik suara biasa maupun suara menyanyinya.

"Ada daun kering yang menyangkut di rambutmu.." Ujarnya sambil mengambil daun itu dari rambut panjangku.

"Aku sudah mengetahuinya.. Terima kasih..." Jawabku sambil mengambil daun itu dari tangannya.

Aku memandangi daun kering itu, daun itu berbentuk menjari dan dan memiliki 5 cabang daun. Daun musim gugur yang sangat khas.

Lalu kuselipkan daun itu di telinga kanannya. Lalu ku belai rambut coklatnya yang halus. Ku geser tanganku dari kepalanya turun ke tengkuknya.

Lalu dia pun memelukku. Dia memelukku dengan sangat erat, pelukannya sangat hangat ditubuhku.

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang