Chapter 14 - Not Me!

123 16 0
                                    

Hari sepertinya Sa Rang terlihat bahagia sekali. Itu karena ayah dan ibunya akhirnya kembali dari pulau Jeju.

Sa Rang dibawakan oleh-oleh sebuah kalung. Kalung itu berliontin hati yang didalamnya bisa dimasukan sebuah foto kecil dan liontinnya juga terbuat dari kerang.

Sepertinya kalung itu cukup mahal karena hiasan di liontinnya agak rumit. Kurasa kalau dijual cukup untuk membeli sebuah handphone.

Sa Rang sudah menunjukan foto yang dimasukkannya kedalam liontin itu. Fofo kita berdua.

Dia selalu memakai kalung itu kapan pun dan dimana pun dia berada. Dia sangat senang mendapatkannya.

Dia bilang, kalau dia merindukan ayah dan ibunya dia akan melihat kalung itu. Lalu, kalau dia merindukanku dia akan melihat isi kalung itu.

Dia juga bilang kalau ada yang mengambil kalung itu, dia pasti sangat kesal karena menurutnya kalung itu sangatlah mahal harganya karena berisi kenangannya.

~ ~ ~

"Sa Rang, Kamu bawa karet rambut gak?" Tanya Eun Sang pada Sa Rang yang sedang menguncir rambutnya.

"Ah, bukannya dia punya stok karet rambut di lokernya?" Ujar Jae Young.

"Ya sudah, Jae Young bisa tolong ambilkan karet rambut untuk Eun Sang gak di lokerku?" Tanya Sa Rang pada Jae Young.

"Boleh.." Lalu Jae Young berdiri.

"Oh ya, sekalian tolong taruh ini di lokerku dong.." Katanya lagi sambil melepaskan kalungnya dan memberinya pada Jae Young.

"Kamu melepaskan kalungmu??" Tanyaku dengan kaget. Tidak biasanya dia seperti ini.

"Ah.. Sebentar lagi kan olah raga, aku takut kalau kalungku terjatuh atau apalah.. Lebih baik aku simpan di lokerku.." Katanya santai.

Jae Young pun berjalan menininggalkan kita dan keluar kelas menuju loker Sa Rang.

Tapi kenapa aku melihat kalau Jae Young seperti tersenyum jahat? Apakah ini perasaanku aja atau memang kenyataan?

Ah, mungkin perasaanku saja..

~ ~ ~

"Haah.. Akhirnya sekolah berakhir juga, I feel free..." Ujar Sa Rang sambil merentangkan tangannya dan dia sengaja meletakan tangannya ke arah wajahku.

"Weitzz.. Masih ada PR fisika, kalau belum selesai berarti belum terbebas dong..." Kataku sambil menurunkan tangannya dari wajahku.

"Eh iya, aku lupa ambil kalungku.. Ke lokerku dulu ya Shin Rae.." Serunya sambil memegangi kepalanya.

"Ya sudah, aku juga ingin mengambil sesuatu di lokerku.." Ujarku.

Akhirnya kita pun berjalan ke arah loker kita. Lokerku dan Sa Rang hanya selisih 1 loker.

Aku melihatnya membuka lokernya dan mencari-cari kalungnya.

"Kok gak ada?" Ujarnya.

"Coba kamu lihat dulu lagi, mungkin terselip diantara buku-bukumu itu.." Kataku.

Lalu tiba-tiba Jae Young dan Eun Sang datang.

"Hai, ada apa?" Tanya Jae Young.

"Jae Young, kalungku tadi kamu taruh disini kan? Kok gak ada?" Tanya Sa Rang pada Jae Young.

"Iya, aku taruh disitu kok..." Jawabnya.

Aku pun membuka lokerku untuk mengambil buku agendaku. Aku sangat terkejut saat melihat isi lokerku.

"Kok bisa disitu?" Tanya Jae Young.

"Gak tahu, kayaknya hari ini aku jarang buka loker..." Ujarku.

"Tapi kok bisa disini? Kenapa kalung Sa Rang bisa ada dilokermu?" Tanya Jae Young lagi.

"Tapi kan gak mungkin juga kalau Shin Rae yang ambil.." Kata Eun Sang.

Aku hanya bisa terdiam. Kulihat Sa Rang menatapku dengan kecewa, sangat kecewa. Aku tidak tahu harus berkata apa, memang bukan aku yang mengambilnya.

Jae Young terus saja memojokanku, tapi Eun Sang tetap saja membelaku. Aku benar-benar tidak mengetahui bagaimana kalung itu ada dilokerku.

"Aku gak percaya kamu melakukannya Shin Rae.. Kamu tahu kan betapa berartinya kalung ini untukku?" Tanya Sa Rang yang terlihat marah.

"Mungkin itu karena dia tahu kalau kalung ini adalah kalung yang mahal dan dia akan menjualnya..." Kata Jae Young.

Sa Rang pun mulai mengeluarkan air mata. Dia terlihat sedih, kecewa, dan sangat marah padaku. Aku hanya menatapnya dengan tatapan kosong.

Dia pun berjalan sambil mengambil kalungnya dari tanganku. Dia hanya pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

"Sa Rang!" Seru Jae Young sambil mengejarnya.

Hanya Eun Sang yang tetap bersamaku. Dia pun menghampiriku, menutup lokerku, dan dia berkata padaku.

"Jangan putus asa, kebenarannya pasti terungkap.."

~ ~ ~

Aloha..

Maaf ya updatenya lama, aku lagi sibuk-sibuknya nih
Sampe hampir stress wkwk..

Yah, nikmati aja terus ya kisah cinta Sa Rang dan Shin Rae ini sampai happy endingnya..

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang