Chapter 16 - Mianhae

113 13 4
                                    

"Haah.." Aku membuka jendela kamarku dan menikmati udara pagi.

Musim panas ini akan segera berganti ke musim gugur. Sepertinya ini sudah detik-detik terakhir musim panas pada tahun ini.

Lalu Sa Rang pun membuka jendelanya dan melihatku. Dia tidak berbicara, tapi tatapannya menandakan kalau dia masih kesal.

Ini sudah hampir 2 minggu dan dia tidak juga melupakannya. Aku merindukan Sa Rang yang seru, bukan Sa Rang yang sensitif.

Aku benar-benar bingung harus berbuat apa. Aku tidak mau hubungan kita kandas hanya karena hal sepele ini.

~ ~ ~

"Sa Rang masih marah padamu?" Tanya Jae Young padaku.

"Iya.." Jawabku.

"Kita harus mencari jalan keluar dari masalahmu ini..." Kata Eun Sang.

"Tapi bagaimana?" Jawabku lagi.

"Harus ada yang terlebih dahulu meminta maaf, kalau tidak masalah ini tidak akan selesai.." Ujar Jae Young.

"Harusnya dia yang meminta maaf padaku, aku tidak melakukannya.. Ada seseorang yang menaruhnya di lokerku..." Kataku.

"Justru karena itu kamu yang harus lebih dulu meminta maaf.." Kata Jae Young.

"Tapi kan Sa Rang yang sudah salah paham padaku.." Aku terus membela diriku sendiri.

"Kamu.." Eun Sang dan Jae Young berkata bersamaan.

"Sa Rang..."

"Kamu.."

"Sa Rang!"

"Kamu!"

"Aku! Eeh..?"

"Tuh kan! Kamu yang harus minta maaf duluan Shin Rae..." Kata Eun Sang.

"Hmm.. Kalau dipikir-pikir iya juga sih, harusnya aku yang meminta maaf..." Ujarku.

Mereka berdua pun tersenyum padaku.

"Bagaimana kalau kita buat permintaan maafmu pada Sa Rang menjadi romantis? Kita berdua akan membantumu.." Kata Jae Young.

"Iya! Itu akan menjadi hal bagus!" Seru Eun Sang.

"Baiklah..."

~ ~ ~

Sungai han, disini aku akan meminta maaf pada Sa Rang. Tempat ini adalah ide Jae Young.

Jadi rencananya adalah Eun Sang akan menelpon Sa Rang dan mengajaknya kesini. Dia tidak bilang hal yang sebenarnya, jadi dia sedikit berbohong pada Sa Rang.

Eun Sang berkata kalau dia ingin Sa Rang datang pukul 4 sore. Dan itu sudah tinggal setengah jam lagi.

Kita bertiga pun menunggu Sa Rang. Sampai akhirnya Sa Rang menelpon Eun Sang.

"Yeoboseyo.." Eun Sang mengaktifkan speaker di handphonenya.

"Yeoboseyo.. Eun Sang, aku udah dekat nih.. Mungkin 10 menit ke sungai han..."

"Iya, aku tunggu ya... Cepetan ya..." Jawab Eun Sang.

"Ne.."

"Dia sudah dekat, ayo lepas baterai handphonemu dan ayo bersembunyi..." Kata Jae Young pada Eun Sang.

"Iya, Shin Rae semangat ya.. Kita tetap mantau kamu dari jauh.." Ujar Eun Sang padaku.

Mereka berdua pun langsung pergi ke tempat sembunyi mereka. Aku hanya berdiri melihat sungai han sambil menunggu Sa Rang.

"Eun Sang! Eeh.. Kok..." Sa Rang pun datang.

Aku pun membalikkan tubuhku dan melihatnya. Dia terlihat antara bingung dan sebal karena orang yang dia cari tidak ada.

"Kenapa malah kamu yang disini? Dimana Eun Sang?" Tanyanya.

"Tidak ada Eun Sang disini..." Jawabku.

"..." Dia hanya terdiam. Dia tidak menatap mataku, hanya tertunduk memandangi kedua kakinya.

"Sa Rang.. Ehm..."

"Mianhae..." Sa Rang langsung memotong kata-kataku.

"Mianhae Shin Rae.. Aku udah salah paham sama kamu, memang bukan kamu yang ambil kalungku..." Dia melanjutkan kalimatnya.

Dia pun yang awalnya tertunduk langsung mengangkat kepalanya dan melihat wajahku. Dia mulai meneteskan air mata dari matanya.

"Maafkan aku Shin Rae, harusnya aku tidak bersikap dingin padamu.. Harusnya aku tahu kalau bukan kamu yang melakukannya.. Aku benar-benar minta maaf..." Dia terlihat menyesali dirinya sendiri.

"Iya.. Aku juga minta maaf.." Kataku padanya. Aku juga langsung memeluknya.

"Sudahlah.. Kamu tidak perlu meminta maaf padaku, kamu memang tidak bersalah Shin Rae..." Bisiknya.

Aku pun melepaskan pelukanku dan menghapus air mata dari wajahnya. Dia juga lagaung menghentikan tangisannya dan tersenyum kembali.

Dia kembali menatap mataku. Sekarang dia menatapku dan kali ini tatapannya sudah bukan dengan kebencian, tapi dengan kebahagiaan.

Tapi tiba-tiba dia menarik kepalaku dengan tangannya dan menempelkan bibirnya dengan bibirku. Dia menciumku.

Aku ingin menarik kepalaku dari tangannya tapi tangannya terus menahan kepalaku. Tenaganya menjadi lebih kuat daripada diriku.

Aku pun hanya melepasnya dan menikmatinya. Ini adalah ciuman pertama kita, atau harus kubilang ciuman pertamaku.

~ ~ ~

Annyeong para readers...

Maaf ya belakangan ini aku agak sibuk dengan persiapan untuk UKK 2 minggu lagi hehe...
Jadi klo updatenya agak lama maklumin ya..

Terus spam vote dan comment ya, ku tunggu pendapat kalian tentang cerita Summer Love ini..

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang