Chapter 6 - I'm Really Busy Now

167 15 0
                                    

"Ji Hoon, aku minta agar kamu segera membuat surat edaran untuk murid-murid yang lain. Dan Hye Ri, aku ingin benar-benar dekorasi dibuat semirip mungkin dengan latar kerajaan.." Aku mulai memerintah mereka untuk melakukan semua persiapan yang kurang.

"Seong Hoon, anak-anak yang perfomance tolong segera buatkan waktu untuk mereka berlatih. Tetap jaga waktunya, ingat setiap performance maksimal 5 menit." Kataku pada Seong Hoon.

"Min Ji, kamu udah menghubungi pihak cateringnya kan?" Tanyaku pada Min Ji.

"Iya, kata mereka asal beritahu alamat dengan baik dan waktu yang benar mereka pasti datang." Jawabnya.

"Oke, berarti aku bisa memberitahu kepsek semuanya dengan baik." Kataku padanya.

Ini sudah kurang dari sebulan sampai acara ball night. Aku semakin sibuk dengan persiapannya, ku pikir dekorasi sudah berjalan sejak minggu lalu tapi ternyata belum.

Ji Hoon juga ternyata belum membuat surat edaran untuk anak-anak murid. Aku semakin pusing dengan semuanya.

~ ~ ~

"Sa Rang, bagaimana? Apa edarannya akan segera di sebarkan?" Tanya Jae Young padaku.

"Iya, aku berharap segera. Ji Hoon masih membuatnya.." Aku pun hanya dapat menjawab dengan singkat.

Aku tidak tahu harus jawab apa, kepalaku sakit sekali. Nyeri di bagian depan kepalaku. Aku benar-benar linglung.

Sebenarnya sudah dari 3 hari yang lalu, dan aku berpikir sakit kepala biasa, tapi semakin hari semakin terasa sakit. Aku sudah meminum obat tapi tidak bereaksi apapun juga.

"Sa Rang, kamu kenapa?" Tanya Eun Sang.

"Gak kok, gak apa-apa. Cuman kecapekan kali.." Jawabku. Aku tidak ingin mereka khawatir.

"Yang benar? Kayaknya gak yakin kalau kamu cuman kecapekan" Tanya Jae Young lagi.

"Iya, ke kelas yuk.. Istirahat udah mau selesai nih.." Aku pun mengelak dan berdiri dari dudukku.

Sebenarnya aku merasa sedikit lemas, tapi aku tetap tidak ingin terlihat sakit di hadapan mereka. Lemas sekali, samapi untuk berjalan saja aku agak linglung.

Tiba-tiba kepalaku terasa sakit sekali dan aku mulai kehilangan keseimbanganku. Aku langsung bersandar pada tembok dan memegangi kepalaku.

"Sa Rang! Kamu kenapa?" Tanya Eun Sang.

BRUUK!! Tiba-tiba aku benar-benar tidak bisa berdiri, aku langsung terduduk dan terus memegangi kepalaku.

Ayo lah, jangan sakit sekarang. Masih banyak yang harus aku lakukan.

"Sa Rang, kamu ini kenapa sih??" Tanya Jae Young.

"Sakit.. Sakit banget..." Kataku sambil memegangi kepalaku. Rasa-rasanya seperti ingin ku remas kepalaku ini.

Tiba-tiba pandanganku mulai kabur. Aku terus berusaha agar dapat terus membuka mataku, lalu aku langsung jatuh dalam pelukan Shin Rae dan seketika semuanya berubah...

Semuanya berubah gelap...

~ ~ ~

"Eeng.. Ini dimana?" Aku membuka mataku. Orang pertama yang kulihat adalah Shin Rae.

"UKS, kamu tadi pingsan karena sakit kepala. Ibu Han sudah memeriksamu, katanya kamu sakit kepala karena terlalu lelah." Jawabnya.

"Tapi, sejak kapan kamu disin? Ini masih jam pelajaran.." Tanyaku pada shin Rae.

"Iya, aku sudah ijin pada Pak Cho kalau aku akan menemanimu sampai kamu siuman." Jawabnya singkat.

"Ehm.. Kamu mau gak jadi pasangan dansaku?" Tanyanya.

Aku tidak tahu dia sedang membicarakan apa. Aku pun memasang wajah bingungku.

"Ball night, acara perayaan ulang tahun sekolah.." Dia menjelaskan apa yang dia coba bicarakan.

"Darimana kau bisa tahu?" Tanyaku.

"Surat edaran ini..." Katanya sambil menunjukan surat edaran mengenai acara itu.

"So..? Are you want to be my princess?" Tanyanya. Dia memang pandai dalam pelajaran bahasa Inggris.

"Of course my prince, how I can rejecting what your want.." Jawabku sambil bergaya ala putri-putri kerajaan.

Aku pun langsung memeluknya sambil tersenyum kegirangan. Aku sangat senang karena Shin Rae mau menjadi pasangan dansaku.

"Loh.. Kamu kenapa?" Tanya Shin Rae padaku.

Aku hanya dapat terus memeluknya tanpa kata-kata. Aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku dalam kata-kata.

~ ~ ~

"Haah.. PR lagi.. Tunggu, dimana bolpoinku?" Aku pun mencari bolpoinku dan menemukannya didekat jendela.

Lalu, aku mendengar suara gitar dari arah kamar Shin Rae.

Siapa yang bermain gitar? Mungkinkah kakak perempuan Shin Rae? Gak mungkin kalau Shin Rae juga, kan waktu seni budaya dia tidak bisa bermain gitar.

Tak lama kemudian, aku mendengar suara piano. Sebenarnya siapa yang memainkan semuanya itu? Tunggu, sepertinya aku tahu lagu ini. Lagu apa ya?

Dari pada bingung, ku sebut saja...

"Lovely Melody..."

~ ~ ~

Apa kabar para pembaca setia??

Chapter ini agak pendek ya? Maaf ya kalau kalian kurang menikmati ceritanya hehe..
Soalnya aku juga lagi sibuk-sibuknya di sekolah nih, jadi mohon maklum ya...

Terima kasih sudah membaca ^^

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang