3

5K 236 0
                                    

Aku rasa Cinta itu tak dapat dihitung karena seberapa banyakpun cinta itu cintaku selalu tersedia untukmu

- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington

-------------------**********---------------

Setelah beberapa hari berunding akhirnya ayah Eliana memutuskan untuk memeriksakan dirinya. El yang sudah di buat tidak tenang selama menunggu keputusan ayahnya langsung mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pemeriksaan itu.

Keesokan paginya El langsung mendaftar di loket dan langsung dibolehkan mengantri.
"Gimana El?" tanya Ayah Eliana Eliana yang tadi sedang memeriksa notif di bbnya langsung memasukan bb itu ke sakunya
"Dapet no 2 yah, tapi gg tau dr nya dateng jam berapa"

Mata Eliana yang suka melihat sekeliling pun menangkap seorang pria yang pernah ia ajak dilip
"Kayaknya itu spesialis neurologi deh" kata Eliana
"Jangan itu di urus" kata ayah Eliana di sampingnya
"Maaf yah, kayaknya pernah ketemu" Eliana memberikan senyumannya ayahnya hanya bisa menggeleng melihat kelakuan anaknya
"Makanya nyarik pacar sayang, biar gak terus itu mata kemana-mana"
"Males ah yah, cowok to sama aja sama sama suka nyakitin, ya kecuali ayah sih"
"Lah kan gak semua cowok gitu sayang buktinya kakak sepupumu semuanya hidup bahagia kan?"
"Mungkin belum saatnya aku bahagia yah, bahagia itu kan bukan hanya pas punya pasangan aja yah dan akhir-akhir ini aku menyadari bahagiaku juga bisa dibuat oleh Tari yah"
"Kalian berdua itu emang sama aja gak salah orang bilang kalian kayak ibu sama anaknya"

Saat Eliana ingin menimpalinya giliran untuk ayah Eliana masuk ke poli urologi.

"Selamat pagi " sapa dokter itu

Eliana yang masih sedikit syok karena dr urologinya adalah dr neurologi
'aduh gue salah orang' gumam Eliana

Dr dan ayah El pun segera berkonsultasi El yang hanya bisa mendengarkan penjelasan dr pun merasa sedikit down karena banyak penjelasan dari Dr itu yang mengarah ke penyakit batu ginjal

"Pak kita lakukan tes darah dan usg ya, mudah-mudahan hasilnya baik" kata dr itu dan mulai menuliskan surat pengatarnya El yang menerima itu mengajak ayahnya untuk menuju lab dan radiologi

Salah satu keuntungan menjadi petugas di rumah sakit adalah saat orang-orang mengantrai kau bisa lewat jalur belakang itu pun di lakukan oleh Eliana

"Maaf pak saya mau cek lab ayah saya" kata eliana
"Eh El tumben, ayuk duduk disini aja El"

Eliana mempersilahkan ayahnya untuk duduk di tempat pengambilan sample. Tak perlu menunggu lama ayah El sudah di ambil darahnya.
"Makasi nggih pak, ntar saya cari soalnya mau ke usg dulu pak"
"Oke El 2 jam lagi cari ya"

Eliana dan ayahnya berjalan menuju ruang radiologi, di sana Eliana juga meminta tolong kepada temannya
"Mbok wi bantuin aku dong, mau usg ni"
"Siapa usg El?" tanya teman Eliana yang bernama tiwi

"Ayahku mbok"
"Ntar dulu ya aku bilangin dr. nya dulu"
"Makasi mbok wik"

Eliana mengahampiri ayahnya yang sedang menunggu di ruang tunggu.
"Tunggu sebentar ya yah, drnya masih ada pasien" Ayah Eliana yang sedikit berbicara pun hanya menganggukan kepalanya

"Ayuk pak silahkan" kata dr widya yang merupakan spesialis radiologi

Ayah El diminta untuk berbaring di bed pasien
"Kita mulai ya pak" kata dr widya yang mulai mengarahkan alay usgnya ke bagian pinggang

"Ehmmm ginjal kirinya bersih pak tapi ginjal kananya terdapat batu panjangnya sekita 2,2 cm dan sudah memenuhi ruang ginjalnya"

"Jadi penangannya gimana dok?" tanya ayah Eliana
"Jalannya ya operasi pak soalnya kalau dibiarkan kemungkinan besarnya memberatkan ginjal kirinya"

Setelah selesai memeriksa Dr widya pun meminta Eliana agar menunggu hasilnya karena hanya dibutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk menunggu hasilnya.

"Ayah makan dulu yuk" ajak Eliana
" ntar aja El belum lapar juga" eliana yang mendengar suara ayahnya seperti itu memberikan bujukan supernya

" oh please dad, kau itu cuma ada batu ginjal bukan hanya ayah saja yang sakit seperti itu banyak orang yang juga mengalaminya"

Ayah Eliana hanya bisa diam mendengarkan ucapan anaknya.
"Ginj aja deh yah, sambil nunggu hasil labnya ayah nunggu di ruanganku aja ya"

"Iya nak"

Sampai di ruangan Eliana mereka bertemu dengan Dyana
"Hai Ayah gimana hasilnya?" tanya Dyana
"hai juga Dee ada batu di ginjal kanan nya" kata ayah Eliana

" masih bisa diobati kan yah, jadi gak boleh nyerah" kata Dyana

"Dee titip ayahku bentar ya mau ke kantin dulu" kata Eliana yang di jawab dengan anggukan dari Dyana

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang