Akhirnya ending juga 👋
Aku suka sebuah akhir yang bahagia karena setiap orang berhak untuk bahagia setelah banyak cobaan yang ia alami.
- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington
________*******_________
Kehamilan Eliana dan juga Dyana yang secara mengejutkan berumur sama membuat para suami lebih banyak menyerah dengan kelakuan para istri mereka . Dan setelah banyak pertimbangan Eliana,Surya dan juga Tari memilih untuk tinggal di rumah Dyana yang dekat dengan rumah sakit untuk berjaga-jaga . Eliana Dyana, Karin serta Ratna yang mulai ikut bergabung dalam kelompok kecil mereka sering sekali membuat Surya dan Arya memilih diam daripada terjadi keributan dengan para istri. Sedangkan Una dan Tari juga lebih memilih bermain diruangan khusus yang dibuatkan oleh Arya untuk bermain.
Pada suatu malam mereka semua berkumpul untuk membicarakan berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan akhir pekan ini di ruang keluarga.
"Emang kita mau kemana sih? Gak tau ya bentar lagi mau lahiran" komentar Surya dari meja makan
"Maaf yang tapi ini urusan cewek" balas Eliana
"Tapi yang gimana kalau pas itu kalian melahirkan?" tanya Surya balik
"Ya gampang tinggal bawa ke rumah sakit aja" saran RatnaKarina yang mendengar jawaban itu memberikan tosnya kepada Ratna.
"Gila lo istri gue lagi hamil" protes Surya
"Weiit bukan cuma istri lo aja yang lagi hamil sur masih banyak noh di luar sana yang hamil" balas Ratna tan mau kalah"Stoopppppp... Kalian semua hentikan, ku rasa aku ingin melahirkan" kata Dyana yang sudah memegangi perutnya.
Arya yang mendengar perkataan istrinya langsung mendadak panik. Surya serta Eliana menenangkan Dyana yang terlihat sangat kesakitan.
"Sur, siapkan mobil, Karin, jaga anak-anak dan Eli kau siapkan perlengkapan bayinya" Ratna dengan cepat memberikan perintah bak seorang komandan dalam peperanga.
"Kakak....." terdengar suara Eli yang berasal dari arah kamar yang Dyana tempati, Surya yang sudah menyiapkan mobil langsung melihat istrinya yang keadaanya sedikit lebih baik dari Dyana.
"Kita ke dokter yang" kata Surya dan menuntun istrinya kearah mobil. Di dalam mobil dyana sudah duduk di jok belakang dan Arya di depan sebagai sopir. Surya langsung membatu Eliana masuk kedalam mobil.
Untung saja rumah Dyana tak jauh dari rs dalam waktu 10 menit mereka semua sudah sampak dan para ibu hamil langsung di bawa ke ugd. Para perawat di ugd dikejutkan dengan kedatang dokter-dokter yang biasanya terlihat tenang namun saat ini sedang sangat panik, bahkan Arya sampai berteriak kepada salah seorang perawat yang terlihat bengong.
Eliana dan Dyana segera dimasukan ke ruang bersalin. Sedangkan Surya dan Arya sibuk mengurus administrasi. Beberapa menit kemudian mereka ber2 diminta untuk menemani istrinya.
"Sur kita harus gimana?" tanya Arya berbisik dari samping bed Dyana.
"Gue juga gak tau ini pertama kalinya" balas surya dari samping bed Eliana"Maaf dok ibu Eliana nya masih menunggu bukaan lengkapnya karena ini baru bukaan 4 jadi kita masih harus menunggunya" kata perawat itu kepada Surya
"Emng dokternya kapan dateng sih?" jika kalian tak menelponnya aku sendiri yang akan menelpon dokter itu" kata Surya sengit"Sayang aku mengerti bagaimana prosedurnya jadi jangan banyak bicara dan ini menyakitkan " Eliana menarik baju suaminya agar mendapat perhatian sedangkan diana yang baru bukaan 6 masih terlihat mengatur nafasnya.
"Iya yang aku bakalan sabar" surya dengan sabar menggenggam tangan Eliana. Dan menemaninya memberikan instruksi agar rasa sakitnya dapat berkurang
15 menit kemudian dokter Mardi dan dokter Sanjaya tiba untuk melihat keadaan pasiennya dokter Mardi menangani Dyana sedangkan dokter sanjaya yang merupakan dokter baru di rumah sakit menangani Eliana . Eliana dan Dyana yang mengalami kontraksi yang berbarengan saling berpegangan tangan, Dyana yang merupakan kelahiran ke2nya juga mulai mengalami sakit yang sama dirasakan oleh Eliana. Para suamipun dibuat tak bisa berkutik. Arya yang tak sempat melihat kelahiran Una dulu sekarang akhirnya ia sempat melihat kelahiran anaknya. Hal ini membuat ia tak bisa menahan tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun Kiss
RomanceAku selalu menjadi pengagummu. Walaupun kau tak pernah menyadirnya dan karena aku tak mempunyai keberanian untuk menunjukannya aku pun menjauh darimu. Bahkan sampai saat ini pun melihat punggung mu saja sudah membuatku bahagia. Aku berharap suatu sa...