7

3.5K 162 0
                                    

Kadang kala sebuah pernikahan membutuhkan kesabaran yang extra maka tugas setiap pasanganlah harus meningkatkan kesabarannya.

- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington

---------------------*********-----------------------

Ayah Eliana dirawat selama 7 hari. Eliana terus membagi pikirannya dan tenaganya antara pekerjaan dan merawat ayahnya. Hal yang lumayan melelahkan bagi seorang Eliana karena disaat yang bersamaan pekerjaannya menuntut kehadiran penuh dirinya.

Hari ini adalah hari terakhir ayah Eliana dirawat. Eliana meminta izin kepada atasannya untuk mengurus kepulangan ayahnya.

"Maaf mbak ayah saya nunggu apa lagi ya?" tanya Eliana kepada perawat jaga ruangan itu
"Nunggu visite dr. Putu ajah mbak"
"Oh gitu toh mbak, ya udah deh saya tunggu"

Eliana masuk keruangan rawat ayahnya yang melihat bahwa ayahnya sudah tak sabar untuk pulang.

"Drnya belom datang yah, sabar aja ya"
"Iya, drnya sibuk banget kayaknya" kata ayah Eliana

Eliana memutuskan untuk kembali keruangan kerjanya karena sudah 1 jam menunggu sang dokter tapi tak kunjung datang.
Ia melalu jalan lip yang saat itu langsung terbuka menampakan satu sosok yang Eliana tunggu dari tadi.

"Pagi dok" sapa Eliana
"Mau kemana?" tanya dr Surya
"Niatnya sih balik keruangan ,habis nunggu dr urologi nya lama" sindir eliana
"Aku kan ada pasien"
"Maaf dok cuma sedikit menyindir" kata Eliana memutuskan perdebatan mereka

Eliana dan dr Surya kemudian berjalan beriringan dalam diam menuju nurse station ruang rawat ayah Eliana.

Dr Surya segera menuliskan beberapa instruksi dan setelah itu ia mengunjungi ayah Eliana kemudian memperbolehkannya pulang.
"Trimakasih dok" kata Ayah Eliana
"Sama-sama pak dan inget jadwal kontrolnya ya" saran dr Surya

"Ayo yah kita turun" kata Eliana sambil membawa barang-barangnya yang berupa perlengkapan di rumah sakit. Ibu dan adik Eliana juga sudah membawa beberapa barang turun menuju mobil paman Eliana .

____________######__________

Beberapa minggu berikutnya Eliana lewati dengan penuh kejenuhan karena cinta pertamanya mendapatkan kerja dirumah sakit. Dyana yang merupakan teman satu instansi Eliana terus nenggoda Eliana dengan selalu menyindir Eliana saat Gara ada di dekat El. Hingga membuat Eliana ingin segera berangkat menjauh dari runah sakit untuk sementara.

"Mbak aku jadi berangkat pelatihan kan? Tanya Eliana kepada atasannya
"Jadi lah el kamis ini ya. Tiketnya udah disiapin tinggal berngkat aja"
"Lah kok mendadak sih mbak?"
"Gak tau juga El trus tempatnya juga di jogja"
"Waduh asik donk mbak"
"Kok kamu seneng sih el. Kan enakan di jakarta"
"Gak enak mbak di jakarta gak ada tempat jalan2nya"
"Terserah kamu ajah El dan inget oleh-oleh ya" goda mbak Sulis

"Sipp mbak asal uang sakunya dilebihin" Eliana melanjutkan kembali pekerjaanya.

"El dicari sama assisten dr putu" panggil Dyana dari pintu masuk ruangan mbak sulis.

"Lah kok sama aku Dee, kan aku ngurus laparoscopy bukan urologi" tanya Eliana sambil mengikuti Dee
"Gak tau juga El palingan dia nyarik kamu gak, kan ada gosip kalau kamu itu deket sama dr putu"
"Huss ngawur kamu Dee orang dia dr ayahku mana mungkin aku deket sama dia, lagian dia itu nyebelin tau dee"

Obrolan mereka berhenti saat assisten dr putu yang bernama dipta sudah menunggu Eliana di ruangan produksi
"Lama banget kamu El" kata Dipta
"Maaf bli aku ada urusan, ada apa bli Dip ya?
"Dr. Putu mau nitip steril alatnya ntar siang dia yang nyarik terus aku minta no hp mu biar gampang dihubungin"
"Oh gitu aja kirain ada apa" kata eliana dan mulai menuliskan no telpnnya di atas kerta
"Ini bli, kira-kira jam brp dr nya dtng kesini ya bli? Soalanya aku ada acara"
"Dia masih di poliklinik , gak tau juga kapan selesainya"
"Ntar aku ajah yang bawain alatnya kepoli kalau udah selesai bli, tolong bilangin dr nya ya"
"Oke sipp el makasi ya" bli Dipta pergi dari ruangan ISS (instalansi sterilisasi sentral/ CSSD)

Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk proses sterilisasi alat urologi tersebut.
"Kak El alatnya sudah selesai di cek dulu ya" kata Dewi yang hari ini bertugas di mesin steril
"Sip wik, aku kesana sekarang"

Eliana mengecek dan memasukannya ke kotak khusus pengiriman kemudian membawanya ke poliklinik .

"Permisi dok saya bawa alatnya dok" kata eliana stelah mengetok pintu yang dari tadi memang sedikit terbuka.
"Oh masuk aja" kata dr. Putu yang saat ini didepannya ada seorang pasien laki2 yang terlihat lumayan sudah tua.
"Tunggu dibelakang ya" sambung dr. Putu
'kayaknya jadi babunya berlanjut deh' gumam Eliana dalam hati

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang