19

3K 126 0
                                    

Jangan berlebihan dalam mencurigai
karena kecurigaan mampu menghantui pikiran anda dan membuatnya kusut

- William Shakespeare

______________******______________

" terima kasih kak" kata Eliana saat mereka ber3 sudah memasuki mobil Surya.
" untuk apa yang?"
"Untuk menolongku saat emosiku sedang berada di puncaknya"
"Huss ibu hamil gak boleh setress"
"Daddy daddy tau gak" kata Tari dari jok belakang
"Apa sayang?"
"Mommy mau ngasik Tari adik dad"
"Lah kok Tari Bisa duluan tau yang?"
"Bisalah kak orang dia yang mintak lebih dulu"
"Aduh daddy telat donk" Surya mengucapkan dengan nada penuh kecewa membuat Tari tertawa bahagia.

'bahagianya jika selalu seperti ini' pikir Eliana bahagia melihat Tari selalu tersenyum.

Mereka sampai di rumah surya saat hari sudah mulai sore.
"Ayok yang, Tari kita masuk"
"Tapi kok sepi ya kak?"
"Mungkin mama lagi di dapur" Surya membukakan gerbang rumahnya yang tak dikunci.

"Cie ada yang jenguk oma nie" kata mama surya yang keluar dari dapur.
"Cie oma ada yang baru selesai masak nie" goda Tari balik
"Sayang jangan seperti itu ah" Eliana berkomentar tentang bahasa anaknya.
"Sudah lah El, lagian mama kan omanya Tari juga, kalian pasti capek Kan? Istrhat dulu sana gi"
"Tidak apa bu" kata Eliana sungkan
"Duh masih aja formal gitu, panggil mama aja gimana?
"Maaf bu eh maksudnya mama"
"To kan jadi enak didengernya" mama surya mengajak Tari dan Eliana ke area dapur yang bangunannya terpisah dari rumah utama.

Surya datang membawa pesanan dari ibunya. Dan langsung menaruhnya di kulkas yang berada di dapur.

"Ma maaf bisa tidak Tari mandi dulu sebelum keburu sore"
"Bisa El" mama Surya berdiri menunjukan tempat kamar mandinya
"Aku aja yang mandiin Tari yang , kamu istirahat aja" sela Surya yang tadi juga membawa tas keperluan Tari.
"Tari bisa mandi sendiri daddy" kata Tari kesal karena mommynya selalu takut jika ia jatuh di kamar mandi.
"Sudah-sudah. Oma aja yang nemenin mandinya ya" mama surya menengahi perdebatannya.
"Aduh kenapa jadi repot sih ma" kata Eliana yang merasa tak enak"
"Udah sana kamu ganti baju aja dulu El di kamarnya Surya kayak sama siapa aja loh"
"Ayok yang aku anter" Eliana mengikuti Surya kearah kamar pria itu.
"Kak aku heran deh kenapa mama nyuruh Tari mandi diluar padahal disini ada kamar mandi kan?" tanya Eliana setelah memperhatikan detail kamar Surya
"Gak tau yang mungkin ngasik waktu buat kita berduaan"
"Iss otakmu itu kak, astaga mesumnya"
"Mesum gimana sih yang orang maksudnya ngasik waktu buat kita bicara berduaan aja"
"Terselah lah" Eliana menuju kamar mandi dan langsung menganti pakaian kerjanya menjadi baju santai.

"Aku keluar bentar kak" pamit Eliana kepada Surya
"Gak capek emangnya yang?"
"Astaga aku itu cuma hamil kak bukan sakit tahunan" Eliana yang menjadi geram langsung membuka pintu dan meninggalkan surya sendirian.

"Mama masak apa?" Eliana menghampiri calon mertuanya yang sedang memasak sekaligus menemani tari mandi di kamar mandi sebelah dapur,
"Masak yang gampang-gampang aja, mama males masak soalnya" jawab mama Surya santai
"Mommy Tari udah lese mandi"
Tari berteriak dari arah kamar mandi
"Iya sayang jangan triak-triak gitu, kayak di hutan aja" sindir Eliana pada Tari, namun yang disindir malah senyum-senyum aja.

Eliana segera memberikan handuk serta pakaian kepada Tari.
"Duh anaknya daddy udah cantik nie"
"Iya donk dad" Tari tertawa bersama Surya.
Sedangkan Eliana membantu mama Surya dengan masakannya yang katanya sederhana.

"Oh ya ma papa kemana?" tanya Surya yang saat itu sedang bermain handphone dengan Tari.
"Lagi nyarik hari baik buat kalian nikahnya"
"Kok udah nyari ma?" Eliana penasaran.
"Tadi surya nelpon mama biar kalian cepet nikah, karena berhubung mama juga pengen cepet dapet mantu jadi mama suruh aja papa ke griya untuk nyarik tanggal baiknya"

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang