13

3.4K 150 0
                                    

Pandanglah dunia dari sudut pandang seorang anak yang melihat dunia dengan berbagai keindahannya.

- kutipan Anonim

____________******_____________

Surya memasuki kamar mereka masih mendapati Eliana yang tertidur dengan sangat nyamannya.
Ia mendekati tempat tidur Eliana berniat untuk membangunkannya.

"Ayo El bangun" kata Surya menggoyangkan tubuh Eliana
"Aduh kak aku capek" Eliana membalikan tubuhnya kearah berlawanan. Saat surya ingin meninggalkan tempat tidur Eliana, tiba-tiba saja El berteriak

"Tariii"
"Kau kenapa el?"
"Aku harus cepat pulang kak, perasaanku gak enak" Eliana langsung berpakaian tanpa peduli jika surya memperhatikannya.

Saat Eliana sibuk menyelesaikan beres-beresnya. Handphonenya juga ikut berbunyi.
"Halo dee"
"....."
"Apa?" Eliana meninggikan suaranya dan langsung duduk . Surya yang melihat itu segera mengambil handphone Eliana dan mengambil alih pembicaraannya.

"Halo Dee ini dr. Surya apa yang terjadi?
"..."
"Kami akan segera kesana" kata Surya kemudian mematikan telponnya

"Aku gak mau anakku kenapa-napa kak" Eliana masih terlihat seperti akan menangis.

Surya yang tak bisa melihat keadaan Eliana segera mengambil telponnya
"Halo pak, maaf mengganggu pagi-pagi. Bisa siapkan 2 tiket penerbangan untuk 2 orang untuk hari ini pak. Penerbangan paling cepat"
"...."
"Terimakasih"

"Ayo El kita harus kebandara"
"Tapi kak" perkataan Eliana terpotong saat surya memeluknya
"Aku sudah menyelesaikan masalah tiket kita"
Eliana hanya menganggukan kepalanya tanda ia menyetujui perkataan Surya.

Mereka segera berangkat menuju bandara adisucipto. Beruntunglah mereka, saat mereka tiba mereka langsung menaiki pesawat.
Selama penerbangan Eliana terus berdoa untuk keselamatan keluarganya.

2 jam kemudian mereka tiba di bandara ngurah rai, asisten Surya sudah siap untuk mengantar mereka.
"Pak bisakah anda naik taksi? Saya yang akan membawa mobilnya"
"Tapi tuan jalan disini banyak arahnya"
"Aku sudah menghafalnya" surya mengambil kunci yang diberikan oleh asistennya
"Ayo yang masuk" kata Surya keceplosan, Eliana yang sudah tak berwujud manusia lagi hanya menuruti perintah dari surya dan langsung masuk kekursi penumpang di bagian depan.

Eliana terus menggenggam erat kedua tangannya.
"Yang kau tak apa?" tanya surya karena dari mereka di bandara adisucipto Eliana tak ada bicara sedikitpun hanya mengangguka kepalanya. Saat ini bahkan Eliana tak mendengar pertanyaan Surya.

Mereka tiba di rumahsakit tempat Eliana bekerja setelah satu setengah jam perjalanan. El langsung turun dari mobil Surya dan langsung pergi menuju ugd. Disana sudah ada Dyana yang menemani Tari. Eliana langsung melihat keadaan Tari
"Sayang bangun donk, mommy kangen ni" kata Eliana berusa membangunkan Tari namun tari masih terlihat tak sadarkan diri
"Sabar El" kata Dyana.

"Eliana bisa kita bicara" kata dr. Arya yang merupakan spesialis bedah Anak. Eliana hanya menanggapinya dengan anggukan
"Tari hanya mengalami syok saja jadi yang lainnya baik-baik saja, tapi orangtuanya meninggal ditempat kecelakaan, aku turut berduka el" kata dr. Arya sambil menundukan kepalanya.

"Bagaimana dengan keluarga yang lainnya dok?"
"Mereka semua mengurus acara dukanya, tadi Dyana yang menyuruh mereka untuk pergi dan ia sendiri yang menyarankan diri untuk menjaga Tari"

Surya tiba disamping Eliana berniat untuk menguatkan Eliana, namun Eliana menarik dirinya menjauh
"Jika kau memelukku aku pasti akan runtuh kak, aku gak mau airmataku keluar dan dilihat oleh anakku" kata Eliana kemudian pergi menuju tempat Tari dirawat.

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang