22

3K 121 0
                                    

Jangan pernah memberikan perhatian kepada laki-laki jika ia tak pernah menanggapi kita, sebaiknya tinggalkan dan cari yang baru.

- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of Weddington

________________******_______________

Mereka ber3 tiba di tempat praktek dokter Sanjaya dokter yang memang sudah menangani Eliana.

"Mom ntar Tari bisa liat adiknya ya?"
"Tentu saja nak, tapi Tari di dalem gak boleh nakal ya, ntar om dokternya marah"

Surya hanya mendengarkan percakapan istrinya. Perasaanya masih bingung dengan kejadian tadi.

Perawat pun memanggil nama Eliana, mereka ber3 segera masuk keruangan itu. Eliana langsung di sambut oleh senyuman dokter Sanjaya.

"Sore dok"
"Astaga Eli kau bisa memanggil aku kak"
"Xixixi.. Tapi kau sedang bekerja kak sanjay" dr. Sanjaya mendesah dengan gaya dramatisnya membuat Surya sedikit kesal.
"Ah kau benar, dan silahkan kau tidur di bednya" dokter sanjay mempersilahkan Eliana . Surya dan Tari juga ikut mendekati bed itu untuk melihat hasil usgnya.

"Ah aku lupa kak, kenalkan ini suamiku" kata Eliana menunjuk Surya.

Sanjaya dan Surya saling menjabat tangan.
"Baiklah kita mulai usg nya"

Sanjay mulai mengoprasikan alat usg itu dengan mengloleskan jelly keperut Eli.

"Perkembangan bagus El dan juga tak bermasalah jika kau beraktifitas seperti biasa"
"Dad Tari mau liat donk" Tari semakin manarik Surya untuk mendekat.
"Itu adiknya sayang yang kecil itu" tunjuk Surya
"Kok bulet gitu dad?"
"Kalau Tari mau ngerti ya Tari harus jadi dokter" kata Surya lagi.
"Kayak daddy ya?" Tari melihat Surya dengan puppy eyes nya yang dapat di pastikan membuat siapa pun langsung bertekuk lutut.
"Eh?" kata Eliana yang sudah selesai
"Ini anakmu el?" tanya sanjay yang sudah kembali ke mejanya.
"Iya kak"
"Senyumannya sama sepertimu"
"Iya lah orang anakku"
"Anak aku juga yang" sela Surya.

Sanjaya hanya tersenyum mendengar perdebatan pasangan itu sedangkan Tari menutup telinganya karena bosan mendengar perdebatan orang tuanya.

"Kontrolnya 1 bulan lagi ya el"
"Ok dok, saya pamit dulu"

Eliana , Surya serta Tari langsung pulang karena hari sudah malam.
Eliana langsung mengatarkan tari kekamarnya untuk mengganti baju serta mandi. Sedangkan Surya juga masuk kekamarnya. Setelah selesai mandi Eliana mengajak Tari untuk memesak makan malam mereka.

"Tari mau makan apa?"
"Ayam goreng mom"
"Gak bosen ya hon?"
"Hehe"

"Mandi dulu sana yank, ntar aku yang masak" Surya tiba di dapur dengan rambut yang masih terlihat basah.
"Ntar aja kak, lagian nanggung nih"
"Iya deh, aku sama Tari nonton ya" Surya mengajak Tari untuk duduk menonton tv. Dan keduanya langsung melupakan keberadaan Eliana.

Setelah satu jam Eliana baru selesai memasak dan langsung memanggil suaminya. Mereka ber3 makan malam dengan banyak tawa dimulai dengan cerita sekolah Tari dan juga kelakuan teman-teman Eliana.

"Yang sebenernya ada hubangn apa sih sama dokter sanjaya?" tanya Surya saat mereka berdua sudah berada di kamar.
"Dia itu kakak kelasku saat smp kak, padahal dulu orangnya preman loh jadi heran bisa jadi dokter"
"Terus kalau sama Brian?"
" dia teman sekelasku saat smp, dan kebetulan aku ikut extrakurikuler yang sama"
"Ektra apa?
"Judo kak"
"What?" Surya langsung bangun dari posisi tidurnya tadi.
"Kenapa kaget gitu kak?"
"Aku gak nyangka sungguh"
"Alah sudah lah lagian aku sudah berhenti jadi atlet" dengan suara getirnya.
"Tampaknya kau kecewa dengan keputusan itu ya yang?"
"Ia kak soalnya karena cinta aku menjahui hal-hal yang membuat aku senang dan saat cinta itu pergi aku sudah tak bisa kembali" Eliana memejamkan matanya mengingat bagaimana sakitnya saat cinta berubah menjadi rasa sakit.

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang