17

3.1K 131 0
                                    

Jangan berhenti berharap untuk menjadi lebih baik nak, karena kita tidak tau kapan keberuntungan membuat harapan kita terkabul.

- Kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington.

_____________******_____________

Eliana hanya berdiam diri selama perjalanan mereka menuju Denpasar.
Sedangkan Tari dan Surya sibuk bernyanyi dan berceloteh riang.

"Kak bisa minggir sebentar mau muntah" kata Eliana yang merasakan mual lagi
"Kau serius yang?" tanya Surya
"Serius kak, cepetan pinggirin mobilnya" kata Eliana yang sudah tak kuat menahan rasa muntahnya.

Eliana langsung membuka pintu dan memuntahkan semua isi perutnya.
Sedangkan Surya menepuk punggung Eliana. Dan meminta Tari untuk mengambilkan minum di jok belakang.
"Kau udah baikan yang?" tanya surya saat Eliana meminum air putihnya.
"Ehmmm" Eliana masuk kembali kedalam mobil dan memejamkan matanya. Berusaha untuk tidur.
"Tari mau gak kita kerumahnya daddy?. Tanya Surya kepada Tari. Tari dengan semangat mengiyakan ajakan tersebut.

2 jam kemudian mereka sudah sampai di rumah Surya yang berada di daerah Krobokan.
"Rumah daddy besar" kata Tari melihat kearah rumahnya Surya.
Surya memberikan anggukannya dan membuka pintu mobil serta menggendong Eliana menuju kamarnya, bahkan Eliana tak terbangun sekali pun saat surya menggendongnya.
"Tari lapar gak?" tanya Surya
"Laper dad" Tari mengelus perutnya
"Kalau gitu kita makan di yuk, udah ada yang nyiapin tadi"

Tari dan Surya menuju dapur dan langsung duduk . Surya dengan cekatan menyiapkan makanan yang Tari inginkan, sedangkan Tari baru selesai mencuci tangannya. Mereka makan dalam kesunyian, karena Tari selalu diajarkan jika ia tak boleh bicara saat makan dan Surya bingung memulai pembicaraan dengan topik apa. Saat mereka akan mengahabiskan makanannya tiba-tiba surya mendengar suara orang muntah lagi. Surya dan Tari langsung pergi kekamar Surya mendapati Eliana kembali mengeluarkan isi perutnya diatas karpet kamar Surya.
"Maaf kak aku tak bisa menahannya" kata Eliana sambil menundukan kepalanya merasa bersalah.

"Serius kau tak ala El? Kau terlihat tak sehat"
"Cuma mabuk perjalanan aja kak tadi Karin bawa mobilnya dengan kecepatan lumayan bikin perut nergejolak soalnya"
"Oh gitu ya"
"Ntar aku bersihin deh kak, maaf ya"
"Gak apa biarin aja ntar ada pembantu yang bersihinya"
"Tari mana kak?" tanya Eliana yang masih memegangi kepalanya
"Tari ambilin mommy air" kata Tari dari belakang Surya

"Makasi sayang" Eliana menerima gelas air itu dan langsung meneguknya.

"Aku sama Tari pulang ya kak" kata Eliana yang sudah bangun dari posisinya. Namun surya segera menghentikannya
"Aku akan mengatar kalian berdua"
Eliana yang sudah tak ada tenaga untuk menolak menyetujui ucapan Surya.

Jam menunjukan pukul 7 malam saat Surya tiba dirumah Eliana. Eliana mempersilahkan Surya masuk karena diluar sedang turun hujan.Sedangkan Tari pergi kekamarnya untuk mengganti bajunya.
"Mau minum apa kak?" tanya Eliana yang berjalan kearah dapur
Surya malah menjawabnya dengan pertanyaan lain
"Kalian tinggal ber2 aja?"
"Ah? Endak sih kak biasanya ada adikku yang kadang-kadang diem disini, jadi kakak mau minum apa?
"Apa aja boleh"

Eliana menyiapkan teh hangat untuk Surya.
"Maaf kak cuma ada ini aja"
"Mama" kata Tari keluar dari kamarnya.
"Ada apa sayang?" Tari duduk dipangkuan Eliana.
"Tari takut sama gerudug ma"
"Tidur sama mama ajah ntar sayang"
"Sama daddy gak boleh ya?"
"Daddy kan harus pulang"

Surya yang melihat cuaca duluar sangat ekstream juga marasa takut.
"Aku nginep disini aja yang lagi pula hujannya deres banget"
"Tapi kak apa kata orang nantinya"
"Ayolah ma sekali ini aja ya" Eliana yang melihat Tari memelas seperti itu jadi tak tega menolaknya.

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang