26

3.8K 122 0
                                    

Saat semua hal selalu dibedakan dari laki-laki dan perempuan maka saat itu juga laki-laki yang akan menang namun yang tak pernah laki-laki sadari bahwa pihak perempuanlah yang mengalah bukan berarti tak mau menang

- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington

_______________*****________________

Eliana baru saja sadar dari pinsannya dan merasakan kehadiaran seseorang diruangan itu. Ia langsung mengedarkan pandangannya dan mendapati Gara sedang duduk di kursi di depan Eli.

"Akhirnya kau sadar juga" kata Gara yang sejak tadi mengamati Eli
"Sebenarnya apa yang kau inginkan ga?"

Gara mengedikan bahunya
"Aku hanya ingin melihat kau menderita, karena kau lah yang menyebabkan calon istriku pergi"
"Calon istri? Siapa maksudmu?"
"Helin" jawab gara dengan nada geramnya.

"Aku justru tambah tak mengerti maksudmu"
"Ehmm baiklah akan aku jelaskan" gara memperbaiki posisi duduknya.

"Helin yang merupakan temanmu adalah calon istriku namun saat aku melihatmu kau tampak selalu menggoda sehingga membuatku jatuh dalam perangkapmu, kemudian saat kita di hotel bersama helin melihat kau keluar dari kamar yang baru saja aku masuki" kata-kata Gara membuat Eliana semakin mengingat kenangan mereka terdahulu

"Dengar ga, kau memang cinta pertamaku bahkan setiap kesempatan aku berharap selalu melihat mu, dan jika helin melihat kita aku rasa Tuhan berbaik hati padanya karena membukakan mata hatinya agar tak menikah denganmu" gara bangkit dari tempat duduknya dan menampar eliana dengan keras

"Jaga mulutmu, kau lah yang mulai menggodaku" teriak Gara

"Tolong digaris bawahi kalau pada malam itu kau sedang memperkosaku ga, untung bagiku aku tak hamil, jika hamil, aku pastikan kau akan menyesali perbuatanmu"

"Cihh memperkosa sejak kapan aku memaksamu? Bahkan aku melihatmu Juga tidur dengan laki laki selain aku"

"Apa maksudmu?"

"Kau bahkan tak masih perawan saat aku menidurimu" kata Gara meremehkan andaikan tangan Eliana tak terikat sudah dapat di pastikan ia akan menampar gara atau bahkan menghajarnya.

"Terserah padamu menyebutku perawan atau tidak yang jelas itu pertama kalinya bagiku dan kau merebutnya paksa"

"Ah ya aku lupa kalau aku lupa menyebutkan bahwa aku benci melihatmu bahagia"
"Ga sebenarnya apa tujuanmu menculikku?"
"Ehmmmm biar aku pikir dulu. Aku rasa aku hanya ingin milihat kau menderita sedikit demi sedikit sama seperti yang aku rasakan dulu"

Gara mengeluarkan pisau kecil dari kantongnya dan mulai menggoreskan pisau itu di tangan bahu Eliana. Eliana yang nerasakan dinginya pisau yang menyayat kulitnya hanya bisa menutup matanya dan membuat air matanya keluar

"Goresan yang indah" gumam Gara saat berhenti untuk melihat hasil karyanya

Gara pun mencoba kembali mengoreskan pisaunya di muka Eliana, ia memegangi dagu Eliana kemudian memberikan ciuman kasar yang berusaha setangah mati Eliana tolak.

Di belakang mereka tiba-tiba pintu yang tadinya di kunci sudah di dobrak oleh Surya dan juga Arya membuat Gara mengentikan kegiatanya.

"Well welll well, penyelamatmu sudah datang sayang aku sebenarnya berharap mereka datang lebih awal tapi ternyata kau mempunyai suami yang payah" gara memegang pisau itu di dekat leber Eliana "kau masih ingin menolak lamaranku?" lanjut Gara lagi.

"Lepaskan istriku" kata surya dengan nada mengeramnya.

"Wah tampaknya aku mengenal anda, bukankah anda dokter disini" gara mengatakan itu dengan nada mengejek .

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang