21

3.1K 119 0
                                    

Aku tak tau bagaimana cara membuat pernikahan agar berjalan dengan benar yang aku tau hanya menjalani pernikahan itu hari demi hari

- kutipan lady Elizia Katrina Standburry douches of Weddington

_______________*****_________________

Setelah 3 hari berlibur Eliana dan Surya kembali kerutinitas masing-masing, bedanya sekarang Tari di antar oleh Surya sedangkan Eliana langsung berangkat ke rumah sakit.

Setibanya di RS Eliana langsung mengerjakan pekerjaanya yang sudah menggunung di meja kerjanya.

"Pagi El" sapa mbak Sulis
"Pagi juga mbak"
"Kamu habis cuti kok gemukan sih El"
"Lah orang aku hamil mbak, ya gemukan lah"
"Hamil sama siapa?" mbak sulis kaget dan duduk di samping Eliana.
"Ya ma suamiku lah mbak" tangan Eliana masih mengetik di papan keyboard saat mbak sulis heran dengan apa yang di ucapakan Eliana.

"Astaga El jangan bercanda. Emang kapan kamu nikahnya? Kok gak bilang-bilang?"
"Hehe ntar aja pas lahiran ya mbak baru ngadaain pestanya"

"Eliana" teriak Dyana dari pintu masuk.

"Iss apaan sih Dee heran deh"
"Kamu kok gak bilang kalah cuti 1 minggu sih?"
"Emang aku harus bilang ya dee?" Eliana tak serius mengucapkan hal itu.
"Trus kenapa Tari bilang kamu nikah?" tuntut Dyana
"Lah emang aku nikah "
"Kenapa gak kasi kabar"
"Ya besok aja Dee lagian aku nikahnya juga dadakan . hehehe"
"Tapi kamu kok jahat sih dee" Dyana yang sedang mengalami mood yang buruk tiba-tiba menangis sehingga membuat Eliana dan mbak sulis heran.

"Dee ntar aku ceritaiin ya, sekarang kita balik kerja dulu" usir Eliana secara halus.

"Duh heran aku moodnya ibu hamil kok gini banget ya" kata mbak sulis
"Duh mbak aku kan juga lagi hamil"
"Astaga El maaf Emang bermaksud nyinggung kok"

Eliana saat itu juga moodnya jatuh mendadak sampai Eliana dan Dyana makan siang. Dyana memaksa Eliana untuk menceritakan kejadiannya namun Eliana masih menutupi dengan siapa ia menikah.
Dyana yang penasaran terus mendesak Eliana agar mau bercerita. Namun hal itu berhenti saat telpon El berdering.

"Halo" kata Eliana
"....."
"Iya ntar aku kesana naik taksi aja kak, sekalian jemput Tari"
"...."
"Oke dah"

Eliana menutup telponnya dan permisi kepada Dyana karena harus menjemput Tari.
"Dee aku duluan ya, aku harus jemput Tari, lain kali aja aku ceritanya ya"
"Oke deh" Eliana segera berpamitan kepada mbak sulis dan langsung memesan taksi untuk pergi menjemput Tari serta langsung ke hotel Surya karena entah mengapa suaminya itu memintanya untuk bertemu disana.

Setelah Eliana menjemput Tari mereka ber2 langsung menuju alamat hotel yang diberikan oleh Surya. Sekitar 1 jam perjalanan mereka berdua baru sampai di hotel itu. Eliana dan Tari langsung turun dari taksinya dan menuju meja recepsionist.
"Selamat pagi mbak"
"Pagi mbak bisa saya bantu?" kata wanita itu yang menggunakan baju ketat serta rok mininya
"Saya mau bertemu dengan pak Surya"
"Pak Surya siapa ya mbak?"
"Aku rasa manager hotel ini"
"Maaf mbak yang namanya Surya itu hanya pemilik hotel ini" wanita itu menaikan alisnya.

" nama lengkapnya Putu Surya Wicaksana"
"Maaf pak Surya tak ada" wanita yang ditanya Eliana semakin ketus
'sialan malah aku yang jadi emosi'

"Tolong hubungi kantornya dan bilang istri serta anaknya menunggu di lobi"
"Anda bercanda buk ya? Jika anda istrinya maka saya ibunya"
"Maksud anda?"
"Pak Surya itu masih single jadi jangan ngarang buk ya, sebaiknya anda pergi sekarang" wanita itu menunjuj arah pintu tempat Eliana masuk Tadi.
Eliana menghela nafasnya berat, sampai tarikan tangan kecil menarik bajunya membuat ia tersadar jika Tari dari tadi ada di sampingnya.

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang