Bab 1 (pertemuan)

8.7K 355 1
                                    

Aku tidak percaya cinta pada pandangan pertama karena aku tak pernah mengalaminya

- kutipan Lady Elizia Katrina standburry douches of weddington

------------------------******--------------------

(Ringtone ost lie to me) mengejutkan Eliana saat ia baru selesai melakukan absensinya, ia segera mencari keberadaan blackberrynya.

"Hallo selamat pagi " jawab eliana sambil terus berjalan ke arah ruang kerjanya

".........."

" iya buk saya bisa jam berapa ya buk?" Eliana mengerutkan keningnya tanda ia kurang setuju

"......."

"Baiklah buk , saya akan menghadiri morning reportnya. Tapi apakah tak masalah saya yang mewakili rapat selanjutnya buk?" tanya Eliana lagi

"......"

"Sip buk bos" jawab Eliana kemudian memasukan kembali BlackBerry nya.

Eliana berjalan menuju ruangan ISS. Ruangan yang berada di dekat ruangan radiologi.

"Selamat pagi pak" sapa Eliana ke salah satu petugas jaga paginya. Ia pun segera menuju ruang ganti untuk merapikan penampilannya yang bisa di bilang acak-acakan karena ia jarang berhias dari rumah.

"Kemana itu Na?" tanya pak Nyoman yang terlihat sedang merapikan beberapa alat steril yang akan segera dikirimkan.

"Mau ke ruang pertemuan dulu pak, buk bos soalnya lagi ada kegiatan posyandu jadi gak bisa kerja hari ini" jelas Eliana yang mulai memakai sepatu hitam dan segera mengambil buku laporannya.

Sesampainya di ruang rapat seperti biasa Eliana mencari tempat duduk paling belakang " (yah itung-itung biar gak terlalu keliatan kalau masih paling muda secara yang di depan semua orang-orang bekedudukan tinggi semua).

" hai El" sapa seorang bapak-bapak yang Eliana tau adalah kepala ruangan operasi dan hanya dia yang memanggil Eliana dengan nama depannya
" hai juga pak Tu" sapa eliana dan memberikan senyuman terbaiknya
"Kok kamu yang rapat el? Kemana buk sulisnya?" tanya pak tu yang juga mulai membuka buku rapatnya
"Biasa pak tu ada kegiatan posyandu"
"Hai Na" sapa seorang ibu-ibu yang tiba-tiba duduk di samping kanan Eliana
"Hai juga buk tik, kok telat buk" tanya Eliana yang keponya bangkit kembali
"Ihh kamu itu mau tau aja deh" jawab buk Tatik santai.

Eliana hanya bisa memberikan senyuman pasrahnya. Beberapa menit setelahnya morning report pun di mulai seperti biasa diawali dengan sambutan wakil direktur, dilanjutkan oleh laporan dokter jaga kemudian laporan dari setiap instalansi. Eliana yang merasa morning report akan segera selesai mulai merapikan bukunya.

"Mau kemana El?" tanya pak tu yang berada di sisi kiri Eliana.
"Mau balik lah pak tu, kan udah mau selesai"
"Kau lupa ya kalau ada rapat perkenalan dokter spesialis baru?"
"Hehe... Maaf pak tu gak liat undangan berikutnya" jawab Eliana dengan sedikit rasa bersalah

"Dasar kamu Na, apa sih yang di cari mau cepet-cepet aja pergi" timpal buk Tatik
"Mau nyarik cowok ganteng buk siapa tau ada yang mau sama aku, maklum lah jomblonya dah akut buk" jawab Eliana sambil memainkan pulpennya
"Kemaren tak kasik kak Danny gak mau" jawab pak tu yang mulai mempromosikan anaknya
"Kak Danny kan udah punya cewek pak tu lagian dia udah tak anggep kakak sendiri"
"Sudah-sudah jangan dilanjutin lagi udah mulai perkenalan tu" sela buk Tatik yang sudah hafal arah perdebatan antara Eliana dan pak Tu

Eliana yang merasa bosan dengan rapatpun mulai tak fokus memperhatikan perkenalan dokter-dokter itu, ia pun lebih memilih memainkan smartphone nya.

"Emang dokter apa aja mereka pak tu?" tanya Eliana
"Kamu gak merhatiin dari tadi nak?" tanya pak Tu balik
"Endak pak Tu kan sibuk download aplikasi" jawab Eliana polos. Pak Putu pun merasa tak perlu menanggapi ucapan Eliana .

Kemudian Eliana yang mulai penasaran memperhatikan ke-6 orang yang sedang memperkenalkan diri mereka. Sampai rapat habis pun Eliana tak bisa mengingat nama-nama mereka. Jadi saat rapat itu selesai Eliana paling pertama meninggalkan ruangan rapat dan kembali ke ruangannya.

"Kok tumben lama rapatnya kak Na?" tanya junior Eliana yang bernama Ayuna

"Biasa yuk kan banyak ngomongnnya dan sekalian bahas tentang perekrutan pegawai barunya" jelas Eliana

"Ada perekrutan lagi ya kak? Wah kita dapet berapa kak?"
"Palingan cuma 1 yuk, oh ya mau kirim ke ruang operasi kan? " tanya Eliana yang melihat Ayu sedang menulis barang-barangnya

"Iya kak, mau ikut?" tanya Ayuna
"Bole yuk siapa tau ketemu cowok ganteng" canda Eliana

Mereka berdua segera membawa troli pengiriman barang melalui lip yang biasa digunakan untuk pasien maklum belum ada lip khusus. Lip yang mereka naiki memang terkenal sangat lama. Saat mereka sedang menunggu datanglah 6 orang yang berpakain dokter yang juga ikut menunggu didepan lip. Saat lip itu terbuka merek ber8 termasuk Eliana dan Ayuna ikut masuk kedalam lip.

"Permisi mau kelantai mana dok?" tanya Eliana sopan kepada satu-satunya dokter wanita yang ada dalan ronbongan itu

"Mau ke ruang operasi, di lantai 3 kan mbak ya?" tanya dokter pria yang terlihat lebih tua dari yang lainnya

"Anda benar dok, kami juga mau kesana" jawab Eliana. Ia pun pura-pura mengecek handphone nya agar bisa menghindari tatapan menyelidik para dokter-dokter baru itu.

Ting!

Suara lip berbunyi menandakan mereka semua sudah sampai di lantai 3. Eliana memberikan jalan kepada para dokter agar duluan , Eliana sempat mendengar perkenalan diri mereka. Yaitu ada dokter neurologi, orthopedi, urology, jantung, anastesi dan kecantikan

"Pantes ajah tu dokter cantik banget ternyata dokter kecantikan toh" gumam Eliana dalam hati.

"Kak Na sombong banget dokter yang tadi itu ya" kata Ayuna saat mereka mulai menjauhi romobongan itu
"Maklumi aja yuk kan dia merasa paling tinggi" jawab Eliana sambil tekekeh geli
"Tapi dokter yang tadi di samping kakak itu ganteng banget loh kak" kata Ayuna
"Aku gak merhatiin yuk, hehe, maklum biar dikira orang sibuk jadi aku mainin hp aja"
"Dasar kakak ni ntar naksir lagi" balas Ayuna
"Ngapain nyarik dokter sih yuk? Ntar pas malam pertama di tinggal tugas kan gawat yuk" balas Eliana tak mau kalah
"Ah susah ngomong sama kakak awas besok suaminya dokter ya"
"Tapi doamu boleh juga tu yuk, aminin ajah yuk" jawab Eliana lagj
Mereka ber2 pun kembali melanjutkan obrolan kecil mereka

--------------------***********-----------------

Hai ini cerita baruku
Di baca ya dan maaf banyak tiponya

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang