10

3.6K 169 0
                                    

Cinta itu tak pernah salah yang salah adalah tempat, waktu dan keadaanya

- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington
_______________*********_______________

Jam menunjukan pukul 11 malam. Eliana berpamitan kepada teman semejanya untuk pergi kekamarnya lebih dulu. Untunglah kamar itu tidak dikunci.

'tunggudulu kalau tidak dikunci berarti ada orangkan didalamnya?' tanya Eliana kepada dirinya sendiri.

Eliana masuk dengan sangat pelan ke ruangan itu mendapati keadaan kamar yang kosong. Terdengar suara air mengalir dari kamar mandi. Ia berpikir mungkin itu dr. Surya. Jadi ia pun mengambil novel terjemahan yang selalu ia bawa. Tak butuh waktu lama untuk Eliana membuat dirinya larut dalam cerita novel itu. Sampai membuat El tak menyadari jika dari tadi Surya memperhatikannya.

"Woe" kata Surya

Namun Eliana belum juga menanggapinya

"Halo...loha" kata Surya lagi
"Iss apaan sih kak ganggu orang baca aja" kata eliana kemudian memalingkan mukanya kearah Surya yang hanya menggunakan handuk di pinggangnya. Eliana sempat syok melihat tubuh bagian atas Surya, El segera sadar dari syoknya

"Woe makek baju kali baru keluar, gak menghormati wanita banget" kata Eliana 0 lagi kemudian menutupi kepalanya dengan selimut.

Surya yang sadar dengan apa yang ia pakai langsung pergi ke kamar mandi untuk memakai kaos hitam dengan bawahan celana santai.

"Udah tak tutupin , lagian siapa juga yang doyan ma kamu badan kayak gajah gitu" Surya merasa bahwa ia salah ngomong karena ada El yang terlihat sedang membaca bukunya meneteskan air mata

Surya tak melanjutkan pembicaraan mereka. Selama 30 menit berikutnya. Eliana memutuskan untuk mandi ia pun mengacuhkan keberadaan Surya.
El Segera memasuki kamar mandi dan mulai menghidupkan keran air panas.

'wah nikamatnya. Enak aja bilang aku kayak gajah. Dasar dokter stress' gumam Eliana

Surya yang mendengar suara air mulai mengalir menghembuskan nafasnya pasrah. Ia berpikir untuk meminta maaf kepada Eliana karena telah mengatainya sebagai Gajah.

'astaga kenapa gue jadi kayak gini, padahal Eliana tak ada salah denganku bukan? Tapi mengapa mengerjai Eliana membuat ku sangat senang? Dan kemudian saat dia menangis aku sangat merasa buruk'

30 menit kemudian El keluar dengan baju kaos putih dan celana pendek berwarna coklat. Ia langsung menuju tempat tidur dan langsung merebahkan dirinya.
"Eliana bisakah kita bicara?" tanya dr Surya dari bed sebelah

Eliana berpura-pura untuk tidur dan mengacuhkan omongan dr. Surya. Eliana merasa ada orang yang menaiki bednya ia segera membuka matanya dan mendapati jika dr. Surya sudah duduk di bednya.

"Astaga kenapa lagi sih kak?" tanya Eliana kesal
"Aku mau ngomong Eliana"
"Ngomong apa sih? cepetan apa " Eliana membenahi posisnya agar ia bisa bersender di kepala ranjangnya.
"Maaf atas kelakuanku selama ini terus maaf juga tadi aku mengataimu gajah"
"Ah? Kapan kakak bilang aku gajah?"
"Lah kamu gag denger aku tadi ngomong saat pas selese mandi?"
"Selesai mandi? Saat kakak cuma memakai handuk itu?" kata Eliana polos
"Astaga kau tak mendengarkan ku"
"Apaan sih kak? Aku itu sibuk dengan novelku"
"Trus kamu nangis tadi itu kenapa?"
"Ya karena baca novel lah kak"
"Kamu autis ya?" tanya surya yang membuat Eliana langsung menghadiahi jitakan ringan dikepala Surya.
"Enak aja bilang autis aku itu menikmati tau"
"Astaga bisa ilang ni gantengku karena kau jitakin El" dr. Surya mengusap kepalanya
"Habisnya kamu itu sekarang nangis habis itu entarannya senyum-senyum sendiri" lanjut surya
"Udah ah kak emang susah ngomong sama orang yang beda kesukaan. Tadi kakak mau ngomong apa?" Tanya el mulai serius
"Ini aku mau ngasik kunci kamar ini. Tadi aku udah minta kebagian staf hotelnya. Soalnya jadwal kita kan berbeda El. Jadi kalau kau ingin duluan kesini kau tak perlu menunggu ku"
"Kapan aku menunggu mu?
"Ya siapa tau kau ingin menyelesaikan godaan tadi sore"
"Whuaa kak Surya stres. Pergi sana" kata Eliana menendang surya dengan kaki yang masih berada didalam selimut. Tendangan Eliana sukses membuat Surya jatuh dengan sangat tidak elegan.

"Kau itu sadis tau El. Mana yang nendang kaki gajah lagi" surya masih mengusap pantatnya habis terjatus tadi
"Ueekk biarian ajah, sana tidur kak"
Eliana membenahi posisi tidurnya ia mencoba untuk menutup matanya namun jantungnya tak mau berhenti berpacu.

Dan Surya juga merasakan jantungnya berdetak dengan tidak normal.

'apa aku kena penyakit jantung ya' pikir surya

Eliana mulai menghitung agar ia bisa tertidur di mulai dengan bahasa inggris

One sheep, two sheep ....... Ten sheep
Dan tidak berhasil juga jadi ia mengantinua dengan bahasa indonesia
1 bubur, 2 bubur, 3 bubur sampai nomor yang tak diingat oleh Eliana karena ia sudah pergi kealam mimpinya.

Sedangkan Surya yang tak bisa tidur membuka laptopnya untuk pekerjaan yang ia abaikan beberapa hari ini. Bukan sebagai seorang dokter tetapi sebagai seorang pembisnis. Jarang orang mengetahui pekerjaan Surya karena ia hanya mengerjakan perkerjaan sampingannya saat ia tak jaga di rumah sakit.

'hufft semangat harus beres semuanya demi keluarga' kata surya dalam hati menyemangati dirinya

Tanpa Surya sadari Eliana memperhatikan Surya yang masih sibuk dengan laptopnya saat jam sudah menunjukan pukul 2 pagi.
'ni orang robot apa mesin ya?' tanya Eliana dalam hati. Eliana pun kembali memejamkan matanya tanpa berkata apapun.

#

Seperti biasa El selalu bangun jam 5 pagi. Saat ia menyadari kalau ia tak berada dirumah dan pastinya tak ada tugas yang harus ia kerjakan, kemudian ia mengambil handphonenya dan mulai mengutak-atik akun facebooknya. Eliana penasaran dengan 2 massege yang muncul di notifnya.
1 notif dari adiknya yang minta oleh-oleh dan satu notif lagi dari Anggara
Eliana menaikan alisnya saat membaca pesan dari Gara

'semoga kau bersenang-senang dengan perjalananmu dan kau selalu jadi wanita murahan'

Eliana yang tak mau ambil pusing dengan pesan tersebut langsung menghapus pesan itu. Ingin sekali membalasnya dengan banyak kata-kata kasar yang ia miliki, bahkan waktu 5 tahun tak cukup untuk melupakan kata-kata yang diucapkan oleh Gara dan kakaknya. Dan jika kata-kata bisa membunuh mungkin Eliana saat ini tak akan pernah hidup lagi. Cintanya kepada Gara sudah lama hilang hingga debaran jantungnya yang selalu untuk gara sudah lama mati. Air mata El terjatuh dan ia cepat-cepat menghapusnya.

'kau bukan wanita lemah lagi El, kau wanita yang kuat ingat Mentari, jika kau sedih bukankah ia juga selalu ikut menangis' kata Eliana kepada dirinya sendiri.

Setelah membangun benteng sikapnya kembali Eliana memutuskan untuk mandi, siapa tau moodnya menjadi lebih baik dengan berendam air panas.

Tak tanggung-tanggung eliana menghabiskan waktu 30 menit untuk berendam. Selesai itu iya langsung menyiapkan dirinya untuk ikut acara seminar. Ia sudah menyiapkan dress batik berwarna ungu dengan cardigan berwarna hitam. Saat ia akan merias wajahnya, ia teringat akan teman sekamarnya yang masih terlihat sangat lelap dalam tidurnya.

"Kak bangun udah pagi" kata Eliana dari meja rias yang berada di hadapan bednya.
"Ehmm" hanya terdengar sedikit suara dari Surya.

Eliana hanya menanggapi dengan mengangkat bahunya
'hei yang penting bukankah aku sudah berusaha membangunkannya' kata Eliana kepada dirinya.

Saat ia akan memulai ritual berhiasnya tiba-tiba Surya terbangun dan langsung menuju ke kamar mandi. Eliana kembali melanjutkan ritualnya.

Saat Surya sudah selesai mandi dan menggenakan kemeja serta celana jinsnya. Ia mengampiri meja rias El.
"Kenapa kau tak membangunkanku?"
"Aku sudah membangunkanmu kak, tapi yang kau ucapkan cuma hemm" jawab Eliana dan kembali mengoleskan lipstick.
"Kau mau kopi" Tanya Eliana
"Boleh"
"Buat sendiri aja kak, aku mau turun dulu ya" pamit Eliana

Dan Surya hanya dibuat menggrutu oleh El.

'sialan bukannya tadi dia yang nawarin kopi ya, kok malah aku ditingal?. Lupakan aja lah mending berangkat aja ke acara seminarnya' Surya mengambil kunci kamar dan handphonenya kemudian meninggalkan kamar tersebut menuju tempat acara seminar diadakan.

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang