Saat ada orang yang menghinamu maka jangan ditanggapi sebaiknya kau langsung pergi tanpa menoleh ke arahnya sedikitpun. Sekali-kali kau perlu menjadi wanita angkuh.
- kutipan lady Elizia Katrina standburry douches of weddington
___________*********_____________
Surya dengan cekatan mengurus Tari selama malam itu. Jam 3 pagi seorang perawat memasuki kamar rawat Tari. Surya langsung mempersilahkan perawat tersebut. Tari yang dari tadi sudah sadar hanya mengernyit melihat jarum yang akan disuntikanya.
"Maaf putri saya takut akan jarum" kata Eliana yang masih mengucek matanya karena baru bangun.
Surya yang mendengar itu membisikan sesuatu ketelinga Tari agar Eliana tak mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Silahkan sus lanjutkan saja" kata Surya. Perawat itu langsung menyuntikan 2 obat kedalam infus Tari. Dan ia langsung pergi dari kamar Tari. Membuat Surya heran dengan kelakuan perawat itu.
"Kau baik-baik saja sayang?" tanya Eliana. Tari masih menjawab dengan kebisuannya dan hanya memberikan anggukan.Eliana hanya bisa menghela nafasnya pasrah.
"Kakak kok belum pulang?" tanya Eliana yang melihat Surya duduk di sofa yang tadi ditidurinya.
"Gak apa, lagian besok pagi kan aku jaga. Trus baju ganti juga udah ada di mobil kan" kata Surya
"Maaf merepotkan kak, sebaiknya kau istrahat kak, aku yang akan menjaga Tari"Eliana merasa bajunya ditarik oleh Tari. Tari dengan gerakan tangannya yang dapat dimengerti oleh Eliana. Segera ikut berbaring disisi Tari.
"Awas bednya ntar runtuh" kata Surya saat melihat Eliana berbaring disamping Tari. Eliana yang mendengar itu melempar Surya dengan bungkus tisu yang baru saja dibuka dan lemparannya selalu tepat sasaran.
"Astaga yang kau itu sadis tau"
"Yang yang kepala lu peyang , emang siapa suruh Kakak terus ngeledek gitu"
"Astaga bisa ilang gantengku" geram surya
Perdebatan mereka berhenti saat mendengar seseorang terkikik geli.
"Tari seneng ya liat om teraniaya sama mommy mu" tanya Surya mendekat bed Tari. Tari dengan semangat mengangguk bahagia
"Astaga anak sama mama sama aja ternyata" Lanjut Surya kemudian mengacak-acak rambut Tari.
"Udah kak tidur sana, besok kan jaga poli kan?" Eliana menepis tangan Surya yang sedang mengacak rambut Tari. Surya dengan patuh kembali ketempatnya tadi.Ting
Surya melihat notifikasi di handphone El yang ada diatas meja. Ia yang penasaran membuka notif itu dan langsung membaca pesannya
"Aku tadinya ingin memberikan ucapan belasungkawaku, tapi saat aku kekamar Tari aku lihat kau sedang melacurkan dirimu kepada pria lainnya, dan benar apa yang dikatakan kakakku, sekalinya pelacur tetap akan menjadi pelacur, dan satu lagi saat kau memberikan keperawanmu kepadaku, aku menerimanya dengan senang hati dan jangan pernah harap aku akan memberikan lebih. 'G'"
Surya yang membaca itu langsung dibuat geram, berani-beraninya orang ini menghina Eliana. Bahkan saat keadaan Eliana sedang terpuruk seperti saat ini.
Surya masih melanjutkan membaca pesan dari orang bernama G itu. Semuanya berisi bahasa-bahasa yang tak pantas diberikan kepada wanita. Namun yang membuat Surya heran Eliana tak pernah sekalipun membalas pesannya.'apa Eliana tak apa?' tanya Surya yang melihat kearah bed Tari memperhatiakan Tari sudah masuk kepelukan Eliana seakan mencari keyamanannya.
"Jika memang ditakdirkan aku harap kalian berdua akan selalu ada dihidupku" kata Surya kepada dirinya sendiri. Surya mencoba memejamkan matanya untuk beristirahat.
#
Saat mentari pagi sudah menyembut mereka ,Eliana memeluk tubuh Tari yang sedang gemetar namun Tari masih memejamkan matanya. Eliana dengan panik membangunkan Tari dari mimpi yang dapat Eliana pastikan merupakan mimpi buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun Kiss
RomanceAku selalu menjadi pengagummu. Walaupun kau tak pernah menyadirnya dan karena aku tak mempunyai keberanian untuk menunjukannya aku pun menjauh darimu. Bahkan sampai saat ini pun melihat punggung mu saja sudah membuatku bahagia. Aku berharap suatu sa...