18

3.2K 126 1
                                    

Tidak menunjukan kecintaan bukan
berarti tidak mencintai

- William Shakespeare

_________________*****_________________

Satu minggu selanjutnya Eliana lewati dengan banyak pemikiran, sampai Dee yang melihat Eliana seperti itu memintanya untuk mengerjakan pekerjaan yang mudah sehingga membuat Eliana terkurung di ruangan kerjanya. Bahkan sudah selama seminggu Eliana tak pernah bertemu dengan Surya.

"Jadi El gimana keputusan mu?"tanya Dyana saat mereka sedang makan siang.
"Aku rasa ia berhak tau Dee"
"Lakukakanlah yang terbaik menurutmu El, dan kapan kau akan memberitahunya?"
"Aku rasa sabtu besok"
"Perlu aku temani el?"
"Astaga Dyana kau terlalu mengkwatirkan ku, btw mommymu lama di indonesia ya?" Eliana merubah topik mereka.
"Entahlah El, masak mommy ku berencana membuat pesta pernikahan di sini"
"Maksudnya?"
"Mommy sama daddy ku itu belum pernah melakukan pesta pernikahan soalnya dulu dia nikahnya di istana demi menjaga David"
"Wah kisah yang unik kayaknya"

#

Hari sabtu Eliana sudah mendaftarkan dirinya kepoli urologi.

'apa yang akan terjadi ya, jantungku serasa mau copot'

"selamat pagi bli" sapa Eliana yang sudah memasuki ruangan priksa
"Pagi juga El, ada apa?
"Aku mau priksa bli"
"Kamu sakit apa emangnya el"
"Mau konsulin hasil usg ku soalnya beberapa hari ini pinggang ku sakit jadi di suruh cek urologi"
"Oh gitu, dokternya belom datang El"
"Gak apa bli kasik aku periksa paling akhir bli ya"
"Iya deh ntar aku telpon ke ruangan mu"
"Sip bli makasi"Eliana meninggalkan ruangan itu dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Pukul 12 siang Eliana baru mendapat gilirannya. Eliana mengetuk pintu dan disauti oleh seseorang

"Ya silahkan masuk" perawat tadi yang mempersilahkan Eliana masuk
"Dokter nya mana bli?"
"Ada di ruangan sebelah masuk aja"
"Oke bli"

Eliana memasuki ruangan periksa yang terlihat masih ada satu pasien dan juga dr. Yoga yang merupakan dokter residen urologi.
"Siang dok"
"Siang, El apa yang terjadi?" Surya terkejut mendapati kedatangan Eliana.
"Aku hanya ingin konsul dok"
"Oh konsul apa?"
Eliana mengeluarkan hasil usgnya dan memberikan kepada Surya.
"Ini bukan usg urologi" kata Surya yang masih memperhatikan hasil usg itu
"Bli Mang bisa tinggalkan kami berdua" Lanjut Surya Lagi setelah membaca hasil usgnya.
Perawat itu segera meninggalkan ruangan itu.
"Kamu gak bercanda kan yang?" Surya yang masih tak percaya dengan hasil tesnya hanya menatap Eliana dengan muka sejuta pertanyaan.
"Iya lah kak, emang cuma kakak aja yang berharap ini bercanda"
"Bukan gitu maksudku yang"
"Terus?"
"Ayo kita nikah" surya meninggikan suaranya
"Astaga kak, aku kesini cuma untuk memberitahumu bukan untuk mencari tanggungjawab mu"
"Tapi yang aku kan juga ingin bersama kalian, kenapa keras kepala banget sih"

"Ekhhmmm maaf dok saya sudah selesai merawat luka pasiennya" sela dokter yoga yang ternyata mendengar pembicaraan mereka.
"Silahkan selesaikan dulu pemeriksaanya dok saya tunggu di ruangan ISS"
"Tapi yang" perkataan Surya sudah tak dapat di dengar karena Eliana sudah meningalkan ruangan itu.
"Gimana hasilnya El?" tanya bli mang yang saat ini ia ditemani oleh bli dipta yang merupakan asisten dr. Surya
"Kamu sakit El?" tanya bli dipta
"Enggak bli cuma mau konsul aja"
"Konsul kok ampek bertengkar gitu" goda bli mang
"Alah dia aja yang asal naikin suara"

Eliana pergi menuju ruangannya sedangkan pikirannya masih kacau dengan perkataan Surya.

'seenaknya aja ngajakin nikah'

"Gimana El, udah bilang? "tanya Dyana bertemu dengan Eliana.
"Udah dee"
"Terus?"
"Aku diajakin nikah"
"Terus kamu terima?"
"Endak dee soalnya dia itu ngajak nikahnya itu kayak ngajak ke wc"

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang