5

4.2K 208 1
                                    

Jalan cinta sejati tak pernah mulus

- William Shakespeare

---------------------********----------------

Satu lagi hari senin yang harus Eliana lewati. Tapi di hari senin ini ia harus ikut ujian seleksi pegawai baru sebagai salah satu team pewancara. Eliana bukanlah orang yang pintar tapi banyak orang yang bilang jika iya adalah seorang penilai karekter yang handal olseh karenanya ia pun sering ikut jadi panitia penerimaan pegawai baru bahkan teman-temannya saja banyak yang msngandalkan kempuan Eliana.

"Selamat pagi pak tu" sapa eliana kepada pak putu yang juga merupakan team penilai
"Pagi El. Sudah siap?" tanya pak putu
"Siap ngapain pak tu? Kayak mau tempur aja. Oh ya pak tu siapa ya nama dokter urologi kemaren?"
"Dr putu surya namanya, brrti kamu gak tau nama dokternya kemaren gitu ya el?" tanya pak putu balik
"Endak pak tu soalnya gg ada pikirin kesana sih"

Pak putu yang mendengar itu hanya tertawa karena tingkah Eliana yang sering melupakan sesuatu.

Waktu wawancara pun segera dimulai. Eliana beserta teamnya mulai menanyai beberapa calon pegawai hingga tiba di no 7 ada seseorang yang Eliana rasa iya kenal
"Selamat pagi" sapa pegawai tersebut kepada Eliana
"Selamat pagi" sapa Eliana balik
"Dan silahkan perkenalkan nama anda" lanjut Eliana
"Nama saya Anggara praditya, hai Eliana senang bertemu denganmu" kata orang itu

Eliana pun langsung menoleh keseberang tenpat duduknya dan mendapati seseorang yang merupakan cinta pertamanya dulu sudah berada disana

"Gara apa yang kau lakukan disini" kata Eliana ketus

Team yang lain pun menoleh kearah bangku Eliana. Seakan mengingatkan Eliana bahwa jangan mengikutsertakan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.

"Baiklah kita mulai wawancaranya"
"Apakah anda punya saudara?" tanya Eliana
"Punya 1 orang kakak perempuan"
"Apakah anda pernah bekerja ditempat lain?"
"Saya pernah bekerja di rumah sakit swasta selama 2 tahun"
"Dan apakah yang membuat anda berkeinginan bekerja disini?
"Saya ingin menambah pengalaman saya dan juga mencari seseorang yang katanya juga bekerja disini tapi saya rasa orang itu tak mengingat saya dilihat dari responnya tadi"
Eliana dibuat menaikan salah satu alisnya karena jawaban dari gara ia pun memilih untuk tidak menlanjutkan pertanyaanya
"Pertanyaan saya hanya sampai disitu silahkan ke meja 3 untuk sesi selanjutnya" kata Eliana
"Sampai bertemu El" kata orang itu dan segera pergi dari meja Eliana.

"Kayaknya pak tu tau siapa orang itu El" kata pak putu yang berada di meja 2
"Itu teman smp dulu pak tu"
Pak putu hanya menjawab dengan anggukan dan melanjutkan kembali wawancaranya.

Para calon pegawai pun terus berdatangan hingga tiba no 40 yang tiba-tiba duduk di depan Eliana dengan gaya soknya dan tanpa kata permisi. Eliana pun mngernyitkan alisnya
"Selamat pagi dan silahkan perkenalkan diri anda" kata Eliana sopan
" namaku Amanda praditya dan bukan kah kau sudah tau aku siapa" kata orang itu

Eliana sadar orang itu adalah kakak dari Gara yang merupakan salah satu orang penentang hubungan mereka dulu dengan alasan yang tak pernah Eliana tau.

Eliana pun mengajukan pertanyaan sama yang ditanyakannya pada Gara.
'sial aku jadi emosi sendiri' gumam eliana dalam hati karena mendapatkan jawaban yang super ketus

"Dan satu pertanyaan lagi apa yang anda lakukan jika orang yang tak anda senangi tiba-tiba menemui anda untuk meminta pertolongan?" tanya Eliana
"Aku akan mengobatinya tapi jika memungkinkan aku akan meminta teman sepropesiku yang lain untuk menolongku juga" jawab Amanda
"Baiklah silahkan lanjutkan wawancara selanjutnya ke meja 2" kata Eliana menunjuk kearah meja pak putu.

Saat waktu sudah menunjukan pukul 1 siang para anggota team segera beekumpul untuk menentukan nilai dari sesi wawancara tersebut. Eliana yang sedikit kepo ikutan mengintip nilai dari 2 orang yang datang dari masalalunya.
'wah tinggi juga nilainya ya' kata Eliana yang mendapati kedua orang teraebut mendapat nilai masing-masing 85 .

Setelah selesai eliana pergi menuju ruangannya.

"Hai dee" sapa Eliana kepada Dyana
"Hai El gimana wawancaranya?" Tanya Dyana
"Berat dee serasa aku yang lagi disidang" eliana menunjuk kearah dadanya.
"Kau lebai El, oh ya di cari sama buk sulis to kayaknya ada yang mau di omongin deh"
"Sipp lah. Aku kesana sekarang"

Eliana pergi keruangan atasanya yang juga berdampingan dengan ruang admin.
"Hai buk ada nyarik aku?" kata Eliana. Dan duduk di seberang buk sulis
"Hai el, gimana wawancaranya?"
"Lancar buk"
"Oh ya el 3 bulan lagi kamu berangkat ke jakarta buat pelatihan ya "
"Waduh masih lama itu buk"
"Iyaw kan namnya harus disetor sekarang"
"Sendiri ya buk?" tanya Eliana karena ia tak pernah berpergian jauh sendirian
"Endak sama ada dokter yang akan pergi sama kamu"
" cewek apa cowok buk?"
"Gak tau juga el soalnya belum ada kabar lagi, pokoknya dari instalansi kita kamu yang pergi" tegas buk sulis lagi
"Siap buk bos" kata Eliana semangat walaupun sebernya leberatam sih.

Sun KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang