Chapter 13 (Versi Revisi)

18.3K 514 4
                                    

Mc mengatakan sesi foto bersama akan di langsungkan. Mereka berdua sudah duduk di pelaminan bersama dengan kedua orang tua masing-masing. Banyak orang datang untuk bersalaman dan juga foto bersama, keluarga besar dari kedua belah pihak juga datang. Fotografer meminta semua keluarga foto di atas pelaminan bersama dengan pengantin, setelah merapatkan posisi dengan rapi fotografer memotretnya. Kedua orang tua Rosse dan Dion turun dari pelaminan untuk berbincang bersama keluarga besar.

Fotografer meminta pengantin untuk berdiri dan berpose untuk memotret. Dari kejauhan ada sekelompok orang yang ingin naik ke atas pelaminan. Dion melirik sedikit, ternyata teman-temannya yang datang dari luar negeri untuk hadir di pernikahannya. Saat pemotretan selesai, mereka naik ke atas pelaminan.

"Yoooo! Finally you got married!!" ucap seorang pria berkulit putih dengan pakaian rapih bersalaman dengan semangat.

"Marrying someone I love so much." jawaban Dion membuat Rosse tersipu malu.

"And finally, you got married before us" ucap seorang wanita berkulit putih yang menggunakan dress selutut berwarna soft pink.

"Congrats!" ucapan selamat dari seorang wanita memakai dress sepaha berwarna maroon.

Fotografer meminta untuk segera berfoto, mereka semua langsung merapatkan posisi dengan tenang. Foto selesai, Dion menyuruh mereka untuk makan-makanan yang telah di sediakan. Tidak lama kemudian, teman-teman Rosse datang, mereka sangat heboh karena Rosse yang terlihat sangat mempesona.

"OMG!! You are so beautiful! Congratulations!!" seorang wanita memakai dress panjang berwarna hitam memeluk Rosse erat.

"Looks like a diamond in the rough!!" seorang wanita dengan dress hitam selutut memuji Rosse.

Fotografer meminta untuk merapatkan posisi untuk segera di foto. Setelah selesai, Rosse menyuruh mereka untuk makan dan bersantai. Acara berlangsung dengan lancar, sampai mereka berdua lanjut berganti pakaian adat Jawa. Orang-orang kantor yang bekerja di perusahaan Dion hadir, mereka sangat terkesan melihat dekorasi mewah itu, beberapa orang penting juga hadir dalam acara tersebut.

Mereka semua foto bersama pengantin kemudian lanjut berbincang-bincang bersama para tamu serta makan dan minum bersama. Sesekali Rosse melihat ke arah tamu, ia merasa sedikit gelisah karena persoalan sehari sebelum pernikahan mereka. Acara penutup kali ini adalah berdansa, Rosse sudah memakai dress mewah berwarna biru layaknya seorang putri dan Dion memakai tuxedo senada dengan warna dress Rosse.

Dion dan Rosse berdansa di tengah setelah musik di mainkan, mereka berdua menikmati pesta sehari semalam yang sangat meriah itu. Tatapan mereka satu sama lain mengisyaratkan bahwa semua yang sudah di lalui akan menguatkan satu sama lain ke depannya. Semua tamu pun ikut berdansa pelan di sisi-sisinya.

*Get married first,
Then start dating*

Sehari setelah pernikahan di langsungkan, mereka cuti selama 3 hari karena lelah. Rosse merebahkan dirinya di atas tempat tidur yang berantakan dengan amplop-amplop, mereka berdua sedang membuka dan menghitung isi amplop tersebut. Dion tersenyum kecil lalu mencium kening Rosse dengan pelan, ia merasa sangat senang walau sebenarnya ia juga lelah.

"Pernikahan ternyata sangat berat," ujar Rosse lesu.

"Kamu mau liburan darling? Kita ke Bali jika kamu mau"

Rosse langsung duduk dan menatap Dion, "Bali? Serius?"

"Iya darling, waktu kita juga gak banyak karena ada kesibukan lain yang menunggu kita." Dion mengelus kepala Rosse dengan lembut.

Rosse menoleh ke arah jam, "Sekarang jam 9 pagi, masih sempat kesana?" tanya Rosse bimbang.

"Kita bisa naik jet pribadi kesana, jadi masih banyak sekali waktu" jelas Dion.

Rosse tidak menyangka bahwa Dion memiliki jet pribadi, ia tercengang sampai menutup mulutnya dengan kedua tangan. Rosse benar-benar menikah dengan seorang pria tampan kaya raya. Rosse tiba-tiba tersadar, dirinya akan bulan madu di luar kota, ia langsung beranjak dari tempat tidur dan langsung berlari ke kamar mandi. Dion mengerutkan dahinya dengan bingung, ia juga berlari ke arah kamar mandi.

"Harus cepat! KYAAAA!" Dion menarik tubuh mungil Rosse untuk ia dekap, Dion mencium leher Rosse dengan manja.

"Berfikir apa darling? Menikmati waktu berdua di Bali?" bisik Dion.

"Bulan madu. Apa kamu siap?" tanya pelan Rosse.

"Aku selalu siap apapun darling, kamu mengkhawatirkan apa?"

"Apa kamu siap untuk bersamaku selamanya? Dan memiliki seorang anak" Rosse berbalik dan menatap wajah Dion.

"Of course, aku sudah menyiapkan apapun untuk kita. Aku mau kamu tidak memikirkan hal-hal lain, kita fokus memikirkan kehidupan kita ya darling"

Rosse memang tau sifat Dion seperti apa, ia hanya khawatir dengan pikirannya yang berkecamuk. Dion mencium pipi Rosse dengan lembut, mereka berdua memutuskan untuk mandi bersama. Banyak hal yang membuat seseorang sangat gelisah, terutama dalam hal pikiran, hal yang seharusnya tidak boleh di pendam dan harus di diskusikan dengan orang yang sudah di percayai.

Mereka berdua sudah selesai mandi, bergegas untuk memakai baju dan mengemasi pakaian yang akan mereka bawa. Dion menelpon seseorang, Rosse selesai mengemasi baju-baju di dalam koper dengan cepat ia lanjut merias diri. Setelah selesai menelpon, Dion merapikan amplop yang masih berserakan untuk ia taruh di dalam laci, setelah selesai ia memakai baju yang di sediakan Rosse.

Mereka berdua sudah siap, Rosse membawa tas miliknya dan Dion yang membawa koper. Mereka tidak membawa banyak baju karena rencana akan membeli beberapa baju disana, semua sudah siap mereka turun ke bawah untuk keluar rumah.

Rosse mengunci pintu dan mengecek semuanya dengan teliti, Dion berjalan ke arah gerbang. Rosse langsung menyusul Dion, beberapa detik kemudian ada mobil yang berhenti di depan gerbang, Dion memasukan koper ke dalam bagasi.

"Sayang, ini jemputan kita?" tanya Rosse bingung.

"Yes darling, kamu masuk lebih dulu" ujar Dion dari belakang.

Rosse masuk lebih dulu ke dalam mobil alphard putih itu, di susul Dion yang segera masuk ke dalam. Setelah pintu tertutup otomatis, mobil melaju secara perlahan. Dion menopang dagunya sambil menatap Rosse sehingga Rosse malu untuk melihat ke arah Dion. Pasangan yang sedang di mabil asrama itu membuat semua yang menatap sangat iri.

Nikah Dulu Baru Pacaran [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang